Dampak Penting yang Ditelaah
4.1. Dampak Penting yang Ditelaah
Potensi dampak penting dari kegiatan penambangan Golongan Galian C (pasir dan batu) yang akan dilakukan oleh PT. Puser Bumi Indonesia di Kecamatan Pakem merupakan hasil telaahan terhadap kegiatan yang akan dilakukan pada seluruh tahapan kegiatan. Dampak penting yang diperkirakan timbul tersebut merupakan hasil dari rangkaian proses identifikasi dan pelingkupan dampak potensial dengan mendasarkan pada interaksi antara deskripsi rencana kegiatan dengan kondisi rona lingkungan hidup awal. Proses pelingkupan yang dilakukan untuk menelaah dampak potensial dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Dampak Potensial
Secara hipotetik, komponen lingkungan yang potensial terkena dampak proyek adalah sebagai berikut :
a. Komponen fisik kimia
1) Perubahan Bentang Lahan Dampak terhadap komponen fisik kimia berupa perubahan bentang lahan merupakan dampak primer yang disebabkan oleh kegiatan penambangan terutama akibat kegiatan pembukaan lahan untuk badan jalan angkut material, pembersihan dan pengupasan tanah penutup pada tahap kegiatan penambangan. Perubahan bentang lahan ini akan berdampak terhadap perubahan jenis dan fungsi ekosistem (komponen biologi), dan peningkatan erosi. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen bentang lahan antara lain :
Operasional : Pembukaan jalan angkut material, clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah Operasional : Pembukaan jalan angkut material, clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah
Pasca Operasi : Kegiatan rehabilitasi/penataan dan reklamasi lahan/
revegetasi lahan bekas tambang
2) Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan Komponen udara akan mengalami dampak oleh aktivitas proyek, yang menyebabkan perubahan dan penurunan kualitas udara, yaitu dengan meningkatnya konsentrasi gas ambien, debu, maupun peningkatan kebisingan. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen udara dan kebisingan antara lain : Konstruksi
: Mobilisasi alat dan material, pembuatan jalan angkut, dan pembangunan sarana penunjang dan perumahan. Operasional
: Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan batu, reklamasi, dan pengangkutan dan pemuatan hasil tambang.
Dampak terhadap komponen udara dan kebisingan merupakan dampak primer, sedangkan dampak sekundernya adalah menurunnya kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan.
3) Transportasi Komponen transportasi yang akan terkena dampak adalah peningkatan volume lalu lintas akibat kegiatan penambangan ini. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen transportasi antara lain : Konstruksi
: Mobilisasi alat dan material
Operasional : Kegiatan penambangan pasir dan batu serta pengangkutan dan pemuatan hasil tambang.
Dampak peningkatan volume lalu lintas akan mengakibatkan dampak turunan berupa potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas, penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan. Tetapi di sisi lain akan memberikan dampak positif.
4). Sedimentasi dan erosi Komponen erosi dan sedimentasi akan mengalami dampak oleh aktivitas proyek, yang menyebabkan meningkatnya laju erosi dan sedimentasi. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen ini antara lain :
Konstruksi : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan Golongan Galian C (pasir dan batu).
Pasca Operasi
: Kegiatan
dan reklamasi lahan/revegetasi lahan bekas tambang
rehabilitasi/penataan
Dampak peningkatan laju erosi dan sedimentasi akan mengakibatkan dampak turunan berupa terganggunya kehidupan flora fauna di sungai.
5). Penurunan kualitas air sungai Komponen perairan sungai yang akan terkena dampak adalah akibat meningkatnya laju erosi dan sedimentasi dari kegiatan penambangan. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen perairan sungai antara lain :
Dampak penurunan kualitas air sungai akan mengakibatkan dampak turunan berupa terganggunya kehidupan flora fauna di sungai.
b. Komponen biologi
1) Tergangunya biota darat Komponen biota darat dijabarkan dalam kepadatan satwa dan vegetasi baik yang dilindungi maupun tidak. Dengan adanya kegiatan penambangan ini, dampak yang timbul terhadap biota darat adalah menurunnya populasi satwa liar dan dilindungi maupun vegetasi darat.
Kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen biota darat tersebut antara lain :
Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan Golongan Galian C (pasir dan batu), dan reklamasi, serta pemuatan hasil tambang ke kapal
Pasca Operasi : Kegiatan reklamasi lahan/revegetasi lahan bekas tambang
2) Tergangunya produktivitas lahan pertanian dan perkebunan Komponen produktivitas lahan ini merupakan aspek penting yang harus diperhatikan terutama jika terdapat aktivitas pertanian dan perkebunan masyarakat setempat. Dengan adanya kegiatan penambangan ini, dampak yang timbul terhadap komponen ini adalah menurunnya produktivitas lahan pertanian dan perkebunan warga. Kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen ini tersebut antara lain :
Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, reklamasi, serta penambangan Golongan Galian C (pasir dan batu)
3) Terganggunya biota perairan Terganggunya biota perairan berupa terganggunya kehidupan nekton di sungai. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan ini adalah berupa menurunnya kuantitas biota perairan tersebut. Kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen biota perairan antara lain :
Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan batu, serta operasional sarana penunjang
Pasca Operasi : Kegiatan rehabilitasi/penataan dan reklamasi lahan/
revegetasi lahan bekas tambang
Menurunnya biota perairan terutama nekton akan berdampak pada menurunnya pendapatan (mata pencaharian) sebagian masyarakat yang sehari-harinya menangkap ikan di perairan sekitar areal penambangan.
c. Komponen sosial ekonomi budaya dan kesmas
1) Kesempatan kerja dan peluang berusaha Kegiatan penambangan akan menimbulkan dampak positif dengan terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha bagi masyarakat. Dampak ini merupakan dampak primer yang terjadi dalam tempo yang cukup lama. Kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen kesempatan kerja dan berusaha tersebut antara lain :
Konstruksi : Kegiatan mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi alat dan material, serta pembangunan sarana penunjang dan perumahan
Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan batu, reklamasi, pengangkutan dan pemuatan hasil tambang, operasional sarana penunjang.
Pasca Operasi : Kegiatan reklamasi lahan/revegetasi lahan bekas tambang.
2) Peningkatan pendapatan masyarakat dan PAD Komponen pendapatan masyarakat dan PAD dijabarkan ke dalam pendapatan, kesejahteraan, dan pemasukan ke kas daerah. Dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dan PAD merupakan dampak turunan dari kesempatan kerja dan peluang berusaha. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen pendapatan masyarakat dan PAD antara lain :
Pra Konstruksi
: Perizinan Lokasi
Konstruksi : Kegiatan mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi alat dan material, serta pembangunan sarana penunjang dan perumahan.
Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan batu, reklamasi, pengangkutan hasil tambang, operasional sarana penunjang.
Pasca Operasi : Kegiatan reklamasi lahan/revegetasi lahan bekas tambang.
3) Persepsi masyarakat Komponen persepsi masyarakat merupakan dampak turunan dari kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada semua tahap kegiatan proyek. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen ini antara lain :
Pra Kontruksi : Studi kelayakan dan detail desain serta perizinan lokasi Konstruksi
: Kegiatan mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi alat dan material, dan pembangunan sarana penunjang dan perumahan.
Operasi : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan batu, reklamasi, operasional sarana penunjang.
Pasca Operasi : Kegiatan reklamasi lahan/revegetasi lahan bekas tambang.
4) Kesehatan masyarakat Komponen kesehatan masyarakat terutama disebabkan oleh perubahan kualitas llingkungan akibat kegiatan konstruksi dan operasional penambangan. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen ini antara lain :
Konstruksi
: Kegiatan mobilisasi alat dan material
Operasional : Kegiatan clearing (pembersihan) dan stripping (pengupasan) tanah pucuk dan tanah penutup, penambangan pasir dan batu. Pasca Operasi : Kegiatan reklamasi lahan/revegetasi lahan bekas tambang
Selengkapnya dampak potensial yang berpengaruh terhadap komponen lingkungan terlihat pada Tabel 4.1. berikut ini.
Tabel 4.1.
Matriks Identifikasi Dampak Kegiatan Penambangan Golongan Galian C (pasir dan batu) PT. Puser Bumi Indonesia di Kecamatan Pakem
No Komponen lingkungan
Komponen Kegiatan
Pra
Konstruksi
Operasi Pasca
Konstruksi