Prakiraan Besaran Dampak

5.1. Prakiraan Besaran Dampak

Kegiatan penambangan pasir dan batu PT. Puser Bumi Indonesia di Desa Cangkringan Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, baik yang bersifat positif maupun negatif serta bersifat penting maupun tidak penting. Besaran dampak ini akan dievaluasi menggunakan metode Leopold modifikasi. Skala kualitas lingkungan ditentukan berdasarkan besaran (Magnitude) dan tingkat kepentingan dampak (Importance). Berikut ini Tabel 5.1. mengenai besaran dampak yang diklasifikasikan menjadi 5 kategori.

Tabel 5.1. Skala besaran dampak No

Skala

Persentase (%)

Keterangan Dampak

1 1 10-20

Sangat Kecil

Sangat Besar

Prakiraan dampak besar dikaji berdasarkan tahapan- tahapan kegiatan penambangan, berikut ini hasil analisis tim memprakirakan dampak besar pada setiap tahap kegiatan. Berikut ini tahapan-tahapan pada setiap kegiatan hasil hipotetik prakiraan dampak:

A. Tahap Pra Konstruksi

1. Perizinan Lokasi

2. Rekrutmen Tenaga Kerja

B. Tahap Konstruksi

3. Mobilisasi Peralatan dan Material

4. Land Clearing dan Stripping

5. Pembuatan Jalan Masuk

6. Pembuatan Base camp

C. Tahap Operasi

7. Penambangan Sirtu

8. Pengangkutan Material Sirtu

D. Tahap Pasca Operasi

9. Penataan Lahan (Reklamasi dan Rehabilitasi) Berdasarkan hasil analisis prakiraan dampak besar, berikut ini disajikan pada Tabel

5.2. mengenai Prakiraan Dampak Besar pada setiap tahap kegiatan. Tabel 5.2. Prakiraan Dampak Besar pada setiap tahap kegiatan

No.

Operasi Psca Oprsi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A ABIOTIK (FISIK-KIMIA)

Kegiatan

RLA

Pra Konstruksi

Konstruksi

Komponen Lingkungan

1 Perubahan bentuk lahan 5 2 4 2 3 3 2 5

2 Kualitas udara dan kebisingan 5 2 2 3 3 3 2 3 4 5 5 3 1 5 5 3

3 Gangguan lalu lintas 5 3 2 3 3 4

4 Erosi dan Sedimentasi 5 2 2 5 5 5

5 Kerusakan jalan 4 2 2 5 5 5

6 Penurunan kualitas & Kuantitas air permukaan 5 2 2 4 5 5

7 Penurunan Kualitas dan kuantitas air tanah 4 2 3 5 5 4

8 Penurunan Kualitas T anah 4 2 3 3 4 3

8 T imbulan Sampah dan Sanitasi Lingkungan 5 2 2 4 3 3

B BIOTIK

1 Vegetasi

2 Fauna darat

3 Biota Air 4 3 3 3 3 2

C SOSEKBUDKESMAS

1 Kesempatan kerja & peluang berusaha

2 Pendapatan masy. & PAD 3 4 4 5 3 3 4 5 4 4

3 Sikap dan Persepsi masyarakat 4 3 3 3 3 3 2 3 5 4 1 4 3 4

C KESEHATAN MASYARAKAT

4 Gangguan Kesehatan masyarakat 4 2 2 3 2 2 3

3 4 5 2 5 5 2 Sumber: Author By conducted

Berkaitan mengenai penjelasan pada setiap tahapan kegiatan akan dijelaskan dibawah ini dengan membandingkan data perhitungan pada rona awal lingkungan saat kajian dan penelitian dilakukan di lapangan. Berikut ini penjelasan pada setiap tahap kegiatan:

1. Tahap Pra-Kontruksi

Pada tahap pra-kontruksi berdasarkan hasil hipotetik prakiraan dampak, kegiatan yang berdampak pada komponen SOSEKBUDKESMAS. Berikut ini Tabel 5.3. mengenai hasil analisis tim pada tahap pra-kontruksi. Setelah tahap perhitungan rona awal lingkungan pada komponen tersebut yang telah dikaji di ruang lingkup studi mengenai dampak penting yang ditelaah berdasarkan data-data perhitungan pada rona awal lingkungan. Hal ini mempertimbangkan hasil prakiraan yang berdampak positif maupun negatif.

Tabel 5.3. Prakiraan Dampak Besar pada Tahap Pra-Kontruksi

Tahap Prakiraan Dampak No.

KOMPONEN LINGKUNGAN Pra Konstruksi Penting

Rona Lingkungan Awal

M/I

MxI MxI

MxI Skala

1 2 MxI MxI

MxI Skala

B A ABIOTIK (FISIK-KIMIA)

Maks

A maks %

1 Perubahan bentuk lahan

2 Kualitas udara dan kebisingan

3 Gangguan lalu lintas

4 Erosi dan Sedimentasi

5 Kerusakan jalan

6 Penurunan kualitas & Kuantitas air permukaan

7 Penurunan Kualitas dan kuantitas air tanah

8 Penurunan Kualitas T anah

B BIOTIK

3 Biota air

C SOSEKBUDKESMAS

1 Kesempatan Kerja dan Berusaha

2 Pendapatan Masyarakat dan PAD 3 4 4

3 Sikap dan Persepsi masyarakat

3 9 25 36 2 3 5 3 4 27 50 54 3 D KESEHATAN MASYARAKAT

3 12 25 48 3 Sumber: Author By conducted

1 Gangguan kesehatan masyarakat

Berdasarkan hasil prakiraan dampak besar maka dapat disimpulkan pada tahap pra- konstruksi dengan 2 (dua) kegiatan yaitu kegiatan (1) mengenai Perizinan Lokasi dan kegiatan (2) mengenai Rekrutmen Tenaga Kerja. Berikut ini hasil analisis prakiraan dampak besar pada kegiatan tersebut.

1. Pra-kontruksi Kegiatan 1 (satu)

a. Pendapatan masyarakat dan PAD (3/3) rona awal menjadi (4/4) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan positif berdasarkan skala baku mutu lingkungan dari skala (2) menjadi skala (4)

b. Sikap dan persepsi masyarakat (3/3) rona awal menjadi (3/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan positif. berdasarkan skala baku mutu lingkungan dari skala (2) menjadi skala (4)

2. Pra-kontruksi Kegiatan 2 (satu)

c. Kesempatan kerja dan berusaha (2/4) rona awal menjadi (4/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan positif. berdasarkan skala baku mutu lingkungan dari skala (2) menjadi skala (4)

d. Pendapatan masyarakat dan PAD (3/3) rona awal menjadi (4/4) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan positif. berdasarkan skala baku mutu lingkungan dari skala (2) menjadi skala (4)

e. Sikap dan persepsi masyarakat (3/3) rona awal menjadi (3/4). prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan positif. berdasarkan skala baku mutu lingkungan dari skala (2) menjadi skala (3)

Berdasarkan hasil prakiraan dampak besar maka dapat disimpulkan pada tahap pra- konstruksi dengan 2 (dua) kegiatan yaitu kegiatan (1) mengenai Perizinan Lokasi dan kegiatan (2) mengenai Rekrutmen Tenaga Kerja. hasil yang diperoleh dari analisis prakiraan dampak besar pada kegiatan tersebut disimpulkan akan berdampak besar dan positif pada setiap kegiatan.

2. Tahap Kontruksi

Pada tahap kontruksi berdasarkan hasil hipotetik prakiraan dampak, kegiatan yang berdampak pada seluruh komponen abiotik, biotik, sosekbud dan kesehatan masyarakat. Berikut ini Tabel 5.4. mengenai hasil analisis tim pada tahap kontruksi. Setelah tahap perhitungan rona awal lingkungan pada komponen tersebut yang telah dikaji di ruang lingkup studi mengenai dampak penting yang ditelaah berdasarkan data-data perhitungan pada rona awal lingkungan. Hal ini mempertimbangkan hasil prakiraan yang berdampak positif maupun negatif.

Tabel 5.4. Prakiraan Dampak Besar pada Tahap Kontruksi

Prakiraan Dampak No.

KOMPONEN LINGKUNGAN Konstruksi Penting

Rona Lingkungan Awal

MxI Skala

C A ABIOTIK (FISIK-KIMIA)

Maks

A 1 2 3 4 MxI maks %

MxI

MxI Skala

1 Perubahan bentuk lahan

2 Kualitas udara dan kebisingan

3 Gangguan lalu lintas

4 Erosi dan Sedimentasi

5 Kerusakan jalan

6 Penurunan kualitas & Kuantitas air permukaan

7 Penurunan Kualitas dan kuantitas air tanah

8 Penurunan Kualitas T anah

9 T imbulan Sampah dan Sanitasi Lingkungan

4 20 25 80 4 2 4 8 25 32 2 B BIOTIK

3 Biota air

3 3 9 25 36 2 C SOSEKBUDKESMAS

1 Kesempatan Kerja dan Berusaha

2 Pendapatan Masyarakat dan PAD

3 Sikap dan Persepsi masyarakat

D SOSEKBUDKESMAS

3 4 5 2 24 75 32 2 Sumber: Author By conducted Berdasarkan hasil prakiraan dampak besar maka dapat disimpulkan pada tahap konstruksi dengan 4 (empat) kegiatan yaitu kegiatan (1) mengenai Mobilisasi Peralatan dan Material, kegiatan (2) megenai Land Clearing dan Stripping; kegiatan (3) mengenai

3 Gangguan kesehatan masyarakat 4 12 25 48 3 2 2 3

Pembuatan Jalan Masuk; kegiatan (4) mengenai Pembuatan Base camp mengenai Berikut ini hasil analisis prakiraan dampak besar pada kegiatan tersebut.

1. Kontruksi Kegiatan 1 (satu)

a. Kualitas udara dan kebisingan (5/4) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

b. Gangguan lalu lintas (5/3) rona awal menjadi (3/3) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

c. Penurunan kualitas dan kuantitas air permukaan (5/4) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

d. Gangguan kesehatan masyarakat (4/3) rona awal menjadi (2/4) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

2. Kontruksi Kegiatan 2 (satu)

a. Perubahan bentuklahan (5/3) rona awal menjadi (2/3) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

b. Kualitas udara dan kebisingan (5/4) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

c. Sedimentasi dan erosi (5/5) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

d. Penurunan kualitas dan kuantitas air permukaan (5/4) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

e. Penurunan kualitas dan kuantitas air tanah (4/5) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

f. Gangguan vegetasi (4/3) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

g. Gangguan fauna (4/3) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

h. Gangguan biota air (4/3) rona awal menjadi (3/3) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak kecil dan negatif.

i. Gangguan kesehatan masyarakat (4/3) rona awal menjadi (3/2) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak kecil dan negatif.

3. Kontruksi Kegiatan 3 (tiga)

a. Perubahan bentuklahan (5/3) rona awal menjadi (4/2) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak kecil dan negatif.

b. Kualitas udara dan kebisingan (5/4) rona awal menjadi (3/3) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

4. Kontruksi Kegiatan 4 (empat)

a. Kualitas udara dan kebisingan (5/4) rona awal menjadi (3/1) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

b. Persepsi masyarakat (3/3) rona awal menjadi (3/1) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

c. Gangguan kesehatan masyarakat (4/3) rona awal menjadi (3/2) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak kecil dan negatif.

d. Gangguan kesehatan masyarakat (5/4) rona awal menjadi (2/4) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

Berdasarkan hasil prakiraan dampak besar maka dapat disimpulkan pada tahap konstruksi pengaruh dampak kegiatan pada masing-masing komponen berdasarkan skala baku mutu lingkungan, sebagai berikut disajikan pada Tabel 5.5. dibawah ini.

Tabel 5.5. Dampak besar terhadap komponen lingkungan pada konstruksi

Prakiraan Dampak No. KOMPONEN LINGKUNGAN

Rona Lingkungan

Awal

Penting Keterangan

Skala A ABIOTIK (FISIK-KIMIA)

Skala

1 Perubahan bentuk lahan 3 2 Besar Negatif

Besar 2 Kualitas udara dan kebisingan

4 2 Negatif 3 Gangguan lalu lintas

3 2 Besar Negatif

4 Erosi dan Sedimentasi 5 2 Besar Negatif

5 Kerusakan jalan 4 2 Besar Negatif

6 Penurunan kualitas & Kuantitas air permukaan 4 2 Besar Negatif

Besar 7 Penurunan Kualitas dan kuantitas air tanah

Negatif 8 Penurunan Kualitas Tanah

3 2 Kecil Negatif

9 T imbulan Sampah dan Sanitasi Lingkungan 4 2 Besar Negatif

B BIOTIK

Kecil 1 Vegetasi

3 2 Negatif -

2 Fauna

- 3 Biota air

3 2 Kecil Negatif

C SOSEKBUDKESMAS

1 Persepsi masyarakat 2 1 Kecil Negatif

D SOSEKBUDKESMAS

Kecil 1 Gangguan kesehatan masyarakat

Negatif

Sumber: Author By Conducted Berdasarkan skala baku lingkungan perubahan dari rona awal lingkungan yang diestimasi pada prakiraan dampak penting pada Tabel 5.5. menunjukan perubahan secara signifikan terhadap komponen lingkungan. Hal ini menjadi bahan pertimbangan pada Ababa selajutnya adalah evaluasi dampak penting, dimana keputusan pada hasil evaluasi mempengaruhi dokumen pemantauan dan pengelolaan lingkungan. Sehingga prakiraan Sumber: Author By Conducted Berdasarkan skala baku lingkungan perubahan dari rona awal lingkungan yang diestimasi pada prakiraan dampak penting pada Tabel 5.5. menunjukan perubahan secara signifikan terhadap komponen lingkungan. Hal ini menjadi bahan pertimbangan pada Ababa selajutnya adalah evaluasi dampak penting, dimana keputusan pada hasil evaluasi mempengaruhi dokumen pemantauan dan pengelolaan lingkungan. Sehingga prakiraan

3. Tahap Operasional

Pada tahap opersional berdasarkan hasil hipotetik prakiraan dampak, kegiatan yang berdampak pada seluruh komponen abiotik, biotik, sosekbud dan kesehatan masyarakat. Berikut ini Tabel 5.6. mengenai hasil analisis tim pada tahap kontruksi. Setelah tahap perhitungan rona awal lingkungan pada komponen tersebut yang telah dikaji di ruang lingkup studi mengenai dampak penting yang ditelaah berdasarkan data-data perhitungan pada rona awal lingkungan. Hal ini mempertimbangkan hasil prakiraan berdampak positif maupun negatif.

Tabel 5.6. Prakiraan Dampak Besar pada Tahap operasional

Tahap Prakiraan Dampak No.

KOMPONEN LINGKUNGAN Operasional Penting

Rona Lingkungan Awal

M/I

MxI MxI

MxI Skala

A 1 2 MxI MxI

MxI Skala

B A ABIOTIK (FISIK-KIMIA)

Maks

maks %

1 Perubahan bentuk lahan

2 Kualitas udara dan kebisingan 5 3 2

3 Gangguan lalu lintas 5 2

4 Erosi dan Sedimentasi

5 Kerusakan jalan 4 20 25 80 4 2

6 Penurunan kualitas & Kuantitas air permukaan 5 20 25 80 4 2

7 Penurunan Kualitas dan kuantitas air tanah

8 Penurunan Kualitas T anah

9 T imbulan Sampah dan Sanitasi Lingkungan

4 20 25 80 4 3 3 9 25 36 2 B BIOTIK

3 Biota air

3 12 25 48 3 3 2 6 25 24 2 C SOSEKBUDKESMAS

1 Kesempatan Kerja dan Berusaha

2 Pendapatan Masyarakat dan PAD

3 Sikap dan Persepsi masyarakat 3 3 3

3 9 25 36 2 4 3 21 50 42 3 D KESEHATAN MASYARAKAT

3 12 25 48 3 2 5 2 5 20 50 40 2 Sumber: Author By conducted

1 Gangguan kesehatan masyarakat

Berdasarkan hasil prakiraan dampak besar maka dapat disimpulkan pada tahap operasional dengan 2 (dua) kegiatan yaitu kegiatan (1) mengenai Penambangan Sirtu dan kegiatan (2) mengenai Pengangkutan Material Sirtu. Berikut ini hasil analisis prakiraan dampak besar pada kegiatan tersebut.

1. Opersional Kegiatan 1 (satu)

a. Perubahan bentuklahan (5/3) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

b. Kualitas udara dan kebisingan (5/4) rona awal menjadi (3/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

c. Sedimentasi dan erosi (5/5) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

d. Gangguan biota air (4/3) rona awal menjadi (3/3) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak kecil dan negatif.

e. Gangguan kesehatan masyarakat (4/3) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak kecil dan negatif.

f. Sikap dan persepsi masyarakat (3/3) rona awal menjadi (3/4) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan positif.

g. Timbulan sampah dan sanitasi lingkungan (5/4) rona awal menjadi (3/3) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan positif.

2. Operasional Kegiatan 2 (satu)

a. Kualitas udara dan kebisingan (5/4) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

b. Gangguan lalu lintas (5/5) rona awal menjadi (2/4) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

c. Kerusakan jalan (4/5) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

d. Penurunan kualitas dan kuantitas air permukaan (5/4) rona awal menjadi (2/5) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

e. Penurunan kualitas dan kuantitas air tanah (4/5) rona awal menjadi (3/4) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

f. Penurunan kualitas tanah (4/3) rona awal menjadi (3/3) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

g. Gangguan kesehatan masyarakat (4/3) rona awal menjadi (3/2) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak kecil dan negatif.

e. Pendapatan masyarakat dan PAD (3/3) rona awal menjadi (5/4) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan positif.

f. Sikap dan persepsi masyarakat (3/3) rona awal menjadi (3/3). prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak kecil dan positif.

Berdasarkan hasil prakiraan dampak besar maka dapat disimpulkan pada tahap konstruksi pengaruh dampak kegiatan pada masing-masing komponen berdasarkan skala baku mutu lingkungan, sebagai berikut disajikan pada Tabel 5.7. dibawah ini. Tabel 5.7. Dampak besar terhadap komponen lingkungan pada tahap operasional

No. KOMPONEN LINGKUNGAN

Rona Lingkungan Awal

Prakiraan Dampak

Keterangan A ABIOTIK (FISIK-KIMIA)

Skala

Skala

1 Perubahan bentuk lahan 3 2 Besar Negatif 2 Kualitas udara dan kebisingan

4 3 Negatif Besar 3 Gangguan lalu lintas

3 2 Negatif Besar 4 Erosi dan Sedimentasi

5 2 Negatif Besar 5 Kerusakan jalan

4 2 Negatif Besar 6 Penurunan kualitas & Kuantitas air permukaan

4 2 Negatif Besar 7 Penurunan Kualitas dan kuantitas air tanah

4 3 Negatif Besar 8 Penurunan Kualitas Tanah

3 2 Negatif Besar 9 T imbulan Sampah dan Sanitasi Lingkungan

4 2 Besar Negatif

B BIOTIK

3 Biota air 3 2 Kecil Negatif

C SOSEKBUDKESMAS

2 Pendapatan Masyarakat dan PAD 2 4 Besar Positif 3 Sikap dan Persepsi masyarakat

2 3 Kecil Positif

D KESEHATAN MASYARAKAT

1 Gangguan kesehatan masyarakat 3 2 Besar Negatif

Sumber: Author By conducted

4. Tahap Pasca Operasional

Pada tahap pasca operasional berdasarkan hasil hipotetik prakiraan dampak, kegiatan yang berdampak pada seluruh komponen abiotik, biotik, sosekbud dan kesehatan masyarakat. Berikut ini Tabel 5.8. mengenai hasil analisis tim pada tahap pasca operasional. Setelah tahap perhitungan rona awal lingkungan pada komponen tersebut yang telah dikaji di ruang lingkup studi mengenai dampak penting yang ditelaah berdasarkan data-data perhitungan pada rona awal lingkungan. Hal ini mempertimbangkan hasil prakiraan yang berdampak positif maupun negatif.

Tabel 5.8. Prakiraan Dampak Besar pada Tahap pasca operasional

Tahap Prakiraan Dampak No.

KOMPONEN LINGKUNGAN Pasca Oprsi Penting

Rona Lingkungan Awal

M/I M x I MxI MxI Skala

MxI MxI Skala

B A ABIOTIK (FISIK-KIMIA)

Maks

1 A MxI maks %

1 Perubahan bentuk lahan

2 Kualitas udara dan kebisingan

3 Gangguan lalu lintas

4 Erosi dan Sedimentasi

5 Kerusakan jalan

6 Penurunan kualitas & Kuantitas air permukaan

7 Penurunan Kualitas dan kuantitas air tanah

8 Penurunan Kualitas Tanah

B BIOTIK

3 Biota air

C SOSEKBUDKESMAS

1 Kesempatan Kerja dan Berusaha

2 Pendapatan Masyarakat dan PAD

3 Persepsi masyarakat

3 9 25 36 2 4 8 25 32 2 D KESEHATAN MASYARAKAT

3 12 25 48 3 2 6 25 24 2 Sumber: Author By conducted Berdasarkan hasil prakiraan dampak besar maka dapat disimpulkan pada tahap pasca operasional dengan 1 (satu) kegiatan yaitu kegiatan (1) mengenai Penataan Lahan

1 Gangguan kesehatan masyarakat

(Reklamasi dan Rehabilitasi). Berikut ini hasil analisis prakiraan dampak besar pada kegiatan tersebut:

1. Pasca operasional Kegiatan 1 (satu)

a. Kualitas udara dan kebisingan (5/4) rona awal menjadi (3/3) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

b. Pendapatan masyarakat dan PAD (3/3) rona awal menjadi (3/4) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak kecil dan negatif.

c. Sikap dan persepsi masyarakat (3/3) rona awal menjadi (2/4). Prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak kecil dan negatif.

d. Gangguan kesehatan masyarakat dan berusaha (4/3) rona awal menjadi (3/2) prakiraan dampak. Dengan perubahan tersebut maka berdampak besar dan negatif.

Berdasarkan hasil prakiraan dampak besar maka dapat disimpulkan pada tahap konstruksi pengaruh dampak kegiatan pada masing-masing komponen berdasarkan skala baku mutu lingkungan, sebagai berikut disajikan pada Tabel 5.8. dibawah ini.

Tabel 5.8. Dampak besar terhadap komponen lingkungan pada tahap pasca onstruksi

No. KOMPONEN LINGKUNGAN

Rona Lingkungan Awal

Prakiraan Dampak Penting

A ABIOTIK (FISIK-KIMIA)

1 Kualitas udara dan kebisingan 4 2 Besar Negatif

B BIOTIK C SOSEKBUDKESMAS

1 Pendapatan Masyarakat dan PAD 2 3 Kecil Positif 2 Persepsi masyarakat

D KESEHATAN MASYARAKAT

1 Gangguan kesehatan masyarakat 3 2 Kecil Negatif

Sumber: Author By conducted

Berdasarkan skala baku lingkungan perubahan dari rona awal lingkungan yang diestimasi pada prakiraan dampak penting pada Tabel 5.8. menujukan perubahan secara signifikan terhadap komponen lingkungan. Hal ini menjadi bahan pertimbangan pada tahapan selanjutnya adalah evaluasi dampak penting.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65