Alasan Pemilihan Judul PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Bonsai adalah tanaman kerdil yang merupakan hasil karya seni manusia. Bonsai pertama kali muncul di Cina dengan sebutan penjing. Seni pemangkasan tanaman yang biasa disebut penjing oleh masyarakat China ini, sangat digemari oleh para pejabat kerajaan dimasa itu. Untuk pengembangan dari penjing sendiri, dilakukan oleh para biksu yang beragama Tao dimana tanaman ini mereprentasikan salah satu pokok ajarannya yaitu tentang terciptanya keseimbangan serta keharmonisan manusia dengan alamnya. Sosok tanaman ini seperti tanaman yang biasa dijumpai sehari-hari. Bonsai melambangkan daya tahan hidup meski tak henti-hentinya diterpa oleh keganasan alam. Praktik menanam bonsai telah ada lebih dari seribu tahun yang lalu di Cina. Seni ini disebut sebagai pun-sai. Bentuk-bentuk bonsai pertama masih amat kasar. Pohon dibuat menyerupai bentuk burung atau naga. Berbeda dengan praktik bonsai modern, daya tarik pohon pun-sai ada pada kemiripan bentuknya dengan legenda atau keyakinan tradisional Cina. Jepang kemudian mengadopsi bonsai pada zaman Kamakura di tahun 1185-1333 sebagai bagian dari penerapan Zen Buddhisme Jepang. Buddhisme adalah agama yang berkembang pesat di Asia pada waktu itu. Sebuah catatan kuno menunjuk tahun 1195 sebagai saat pertama kali bonsai dibawa ke Jepang. Saat di Jepang, bonsai berkembang pesat melebihi yang terjadi di Cina. Orang Jepang menganggap bonsai mewakili hubungan spiritual antara manusia dan alam. Bonsai tidak hanya dimiliki oleh biksu Budha, tetapi juga dapat ditemukan di rumah keluarga kerajaan atau para bangsawan. Para elit Jepang masa lalu bangga menampilkan bonsai di rak-rak rumah mereka. Pot yang digunakan waktu itu lebih tinggi dari pot yang digunakan sekarang. Pelatihan pemangkasan dan perawatan bonsai tumbuh pesat. Pemangkasan dilakukan dengan membuang bagian tidak sehat dari pohon. Bonsai tetap eksklusif di Jepang hingga tahun 1900 ketika bonsai muncul pada sebuah pameran di Paris. Seperi bisa dibayangkan, kehadiran pohon mini dalam pot segera menyita perhatian banyak orang. Setelah pameran itu, permintaan bonsai dari orang-orang barat melonjak. Bonsai menjadi bagian dari dekorasi interior rumah mereka. Hal ini mendorong petani di Jepang melakukan pembibitan bonsai besar- besaran untuk memenuhi permintaan dari barat. Sejak itu bonsai berevolusi dan berkembang. Sampai hari ini bonsai masih tetap menjadi budaya Jepang. Dalam perayaan Tahun Baru Jepang, bonsai dari berbagai jenis senantiasa ditampilkan sebagai salah satu atraksi. Seperti halnya di barat, bonsai juga terkenal di Indonesia terutama dikalangan pebisnis dan ibu-ibu rumah tangga. Penulis sangat tertarik dengan bonsai ini karena bonsai memiliki bentuk yang unik dan terkenal di kalangan dunia serta memiliki sejarah yang panjang hingga akhirnya dikenal di Indonesia. Selain itu penulis juga ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai bonsai terutama dalam hal pemeliharaannya.

1.2 Tujuan Penulisan Judul