Akar terjalin netsu neagari Rakit ikada Tampil akar neagari Tumbuh di batu Terpelintir nejikan Sastrawan Bunjin Merunduk shidare tsukuri Tertiup fukinagashi

5. Menggantung kengai

Dimulai dari perakaran samping yang kokoh, batang miring ke atas,lalu turun melewati bibir pot dan meliuk-liuk ke bawah. Seperti air terjun yang mengalir kebawah. Ujung bawah bonsai ini melewati dasar pot, untuk itu, pot harus memakai pilar. Seiring dengan perkembangan zaman, kelima gaya dasar tersebut kemudian berkembang menjadi gaya-gaya yang lain. seperti berikut:

1. Berumpun kabudachi

Dari satu batang tanaman di permukaan tanah, pecah menjadi beberapa batang, bisa jadi 5,6,7 batang dan seterusnya. Setiap batang memiliki paling sedikit satu akar dan mempunyai satu mahkota lengkap. Batang yang terbesar atau yang paling tinggi akan menjadi tempat mahkota utama.

2. Kubah hoki tsukuri

Batang tumbuh ke atas kemudian pecah menjadi beberapa cabang yang ujung-ujung daunnya membentuk kubah atau seperti sapu terbalik. Terkesan kuat dan mengayomi. perakaran yang kokoh ada di sekeliling batang.

3. Akar terjalin netsu neagari

Terdiri dari beberapa batang dan masing-masing batang tersambung oleh akar yang tampak di permukaan tanah. biasanya gaya ini terkesan seperti hutan.

4. Rakit ikada

Awal terbentuknya bonsai ini yaitu dari pohon yang rubuh atau tumbang ke tanah, tetapi tidak mati. Batang aslinya yang rubuh akan menjadi bonggol perakaran yang memanjang dan menghubungkan batang baru, yang terbentuk dari cabang-cabang pohon lama. Dari binggol akar tadi, akan tumbuh perakaran yang baru.

5. Tampil akar neagari

Perakaran ditampilkan menonjol keluar di atas permukaan media tanam dan keindahannya menjadi pusat perhatian. Dari perakaran akan menyambung keatas dengan batangnya. Biasanya tampak gemulai dan cantik.

6. Tumbuh di batu

Tumbuh di dalam sela-sela batushizuke, akar tidak tampak menonjol karena tertanam di dalam batu. Dan tumbuh di atas batusekijoju, pohon tumbuh menumpang di atas batu, perakaran tampak menonjol, bahkan mencengkram batu.

7. Terpelintir nejikan

Batang atau cabang terpelintir, gaya ini terbagi dua, yaitu satu cabang atau batang terpelintir. Satu atau lebih batang atau cabang terpelintir satu kali putaran atau lebih. Biasanya di tempat terpelintir, batang atau cabang tersebut lebih besar dari bagian bawahnya. Selain itu ada yang dua batang atau dua akar yang saling memlintir satu sama lain. Ukuran batangcabang tidak terlalu besar. Biasanya jenis belukar dan perdu.

8. Sastrawan Bunjin

Batang tanaman tinggi dan ramping, mempunyai liukan yang indah dan enak di pandang. Ada beberapa cabang yang mati kering, yang memperlihatkan ketuaan. Mahkota dan juga ranting-rantingnya hanya berdaun sedikit. Kesannya seperti pohon yang sudah sangat tua, hidup sengsara di terpa keganasan alam, namun tetap bertahan.

9. Merunduk shidare tsukuri

Pada gaya jenis ini mulai dari cabang dan ranting semuanya merunduk ke bawah.

10. Tertiup fukinagashi

Pohon ini seakan tertiup angin terus-menerus sehingga semua perantingan mengarah ke satu sisi. Daun tidak rimbun, hanya tipis dan sedikit saja.

11. Keringan sharimiki