1. Tegak lurus chokan
Ciri gaya ini antara lain batangnya tegak lurus ke atas, biasanya mempunyai akar di sekeliling batang. Umumnya, bonsai bergaya tegak lurus
ini banyak di temukan pada jenis tanaman cemara cemara duri, cemara buaya.
2. Tegak berliku tachiki
Dimulai dari bawah batangnya tegak berliku ke atas dan pada bagian mahkota kembali ke tengah pot lagi. Akar sekeliling pangkal batang dan
biasanya berjumlah 4 atau lebih.
3. Miring shakan
Batang ada yang miring ke kiri, tetapi ada juga yang miring ke kanan. Secara alami, bila batang miring ke kanan, harus ada akar di sisi kiri yang
besar dan kuat karena harus menahan kemiringan tersebut. Begitu pula sebaliknya, akar akar samping ini lebih kuat dari akar di depan dan di
belakang.
4. Setengah menggantung hang kengai
Batangnya rebah ke kiri atau ke kanan yang kemudian disambung dengan cabang yang menggantung ke bawah. Rantingnya menyebar ke
samping dan ke bawah, tetapi tidak melewati bibir pot. Bila rebah ke kanan, akar di sisi kiri harus kuat untuk menahan beban berat dari pohon, begitu juga
sebaliknya.
5. Menggantung kengai
Dimulai dari perakaran samping yang kokoh, batang miring ke
atas,lalu turun melewati bibir pot dan meliuk-liuk ke bawah. Seperti air terjun yang mengalir kebawah. Ujung bawah bonsai ini melewati dasar pot,
untuk itu, pot harus memakai pilar.
Seiring dengan perkembangan zaman, kelima gaya dasar tersebut kemudian berkembang menjadi gaya-gaya yang lain. seperti berikut:
1. Berumpun kabudachi
Dari satu batang tanaman di permukaan tanah, pecah menjadi beberapa batang, bisa jadi 5,6,7 batang dan seterusnya. Setiap batang
memiliki paling sedikit satu akar dan mempunyai satu mahkota lengkap. Batang yang terbesar atau yang paling tinggi akan menjadi tempat
mahkota utama.
2. Kubah hoki tsukuri
Batang tumbuh ke atas kemudian pecah menjadi beberapa cabang yang ujung-ujung daunnya membentuk kubah atau seperti sapu terbalik.
Terkesan kuat dan mengayomi. perakaran yang kokoh ada di sekeliling batang.
3. Akar terjalin netsu neagari