BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Udara
Udara adalah campuran dari berbagai gas secara mekanis dan bukan merupakan senyawa kimia. Udara merupakan komponen yang membentuk atmosfer
bumi, yang membentuk zona kehidupan pada permukaan bumi. Udara terdiri dari berbagai gas dalam kadar yang tetap pada permukaan bumi,
kecuali gas metana, amoniak, hidrogen sulfida, karbon monoksida dan nitrooksida mempunyai kadar yang berbeda-beda tergantung daerahlokasi. Umumnya konsentrasi
metana, amoniak, hidrogen sulfida, karbon monoksida dan nitrooksida sangat tinggi di areal rawa-rawa atau industri kimia Gabriel, 2001.
2.1.1 Sifat- Sifat Polusi Udara
1. Yang bersifat kualitatif Yaitu terdiri dari unsur-unsur yang secara alamiah telah terdapat dalam alam
tetapi jumlahnya bertambah sedemikian banyaknya sehingga mengadakan pencemaran lingkungan. Hal ini bisa terjadi akibat bencana alam, perbuatan manusia
dan lain-lain. Contoh pollutan misalnya unsur karbon, nitrogen, fosfor dan lain-lain.
2. Yang bersifat kuantitatif
Universitas Sumatera Utara
Terdiri dari unsur – unsur yang terjadi akibat berlangsungnya persenyawaan yang dibuat secara sintetis seperti: pestisida, detergen dan lain-lain.
Umumnya polusi lingkungan ditujukan kepada faktor-faktor fisik seperti polusi suara, radiasi, suhu, penerangan, dan faktor-faktor kimia melalui debu, uap, gas,
larutan, awan, kabut Supardi, 2003.
2.1.2 Kegunaan Udara Udara sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Bahan kebutuhan pokok dalam pernafasan.
2. Sebagai sarana bagi pesawat terbang.
3. Sebagai alat pendingin trafo tekanan tinggi.
4. Sebagai sarana olah raga terbang layar.
5. Membantu transfer panas melalui metode konveksi.
2.1.3 Komposisi Udara
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya.
Udara adalah juga atmosfir yang berada di sekililing bumi yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan di dunia ini. Komposisi normal udara terdiri atas gas nitrogen
78,1, oksigen 20,93, dan karbondioksida 0,03, sementara selebihnya berupa gas argon, neon, krypton, xenon, dan helium. Udara juga mengandung uap air, debu,
bakteri, spora, dan sisa tumbuh-tumbuhan Candra,2006. Tabel 2.1 Komposisi Udara Atmosfer
Universitas Sumatera Utara
Selain gas- gas tersebut diatas, didalam udara atau atmosfer terdapat uap air sebanyak sekitar 0,001 sampai 4 volume udara Gabriel,2001.
2.1.4 Pencemaran Udara
Menurut Henry C. perkins, 1974, dalam bukunya Air Polution, pencemaran udara
dinyatakan sebagai berikut:
Pencemaran udara berarti hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfir di luar, seperti antara lain oleh debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap
atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut, hingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan
Unsur Simbol
Konsentrasi volume
Nitrogen Oksigen
Argon Karbon dioksida
Helium Neon
Xenon Krypton
Metana Amonia
Hidrogen sulfida Nitrous oksida
N
2
O
2
A CO
2
He Ne
Xe Kr
CH
4
H
2
S CO
N
2
O 78
21 0,94
0,03 0,01
0,01 0,01
0,01 Sangat sedikit
Sangat sedikit Sangat sedikit
Sangat sedikit
Universitas Sumatera Utara
terhadap kehidupan manusia, tumbuhan atau hewan maupun benda, atau tanpa alasan jelas sudah dapat mempengaruhi kelestarian kehidupan organisme maupun benda
Kristanto,2002. Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Polutan Primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu,
dan dapat berupa: a.
Polutan Gas terdiri dari: -
Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksida CO.
- Senyawa sulfur, yaitu sulfur oksida.
- Senyawa nitrogen, yaitu nitrogen oksida dan amoniak.
- Senyawa halogen, yaitu fluor, klorin, hidrogen klorida.
b. Partikel, bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi,
proses dispersi misalnya proses menyemprotspraying maupun proses erosi bahan tertentu. Asap smoke sering kali dipakai untuk menunjukkan
campuran bahan partikulat particulate matter, uap fumes, gas, dan kabut mist.
2. Polutan Sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan
kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia Mukono,2005.
Zat – zat pencemar udara terdapat dalam bentuk gas atau partikel biasanya sebagai bahan – bahan partikulat. Kedua bentuk zat pencemar itu berada di atmosfer secara
simultan, tetapi seluruh zat pencemar udara 90 berbentuk gas. Bentuk-bentuk zat pencemar yang sering terdapat di dalam atmosfer:
Universitas Sumatera Utara
Gas : Keadaan gas dari cairan atau bahan padatan
Embun : Tetesan cairan yang sangat halus yang tersuspensi di udara Uap
: Keadaan gas dari zat padat volatile atau cairan Awan
: Uap yang dibentuk pada tempat yang tinggi Kabut
: Awan yang terdapat di ketinggian yang rendah Debu
: Padatan yang tersuspensi dalam udara yang dihasilkan dari pemecahan udara
Haze : Partikel-partikel debu atau garam yang tersuspensi dalam tetes air
Asap : Padatan dalam gas yang berasal dari pembakaran tidak sempurna
Rukaesih,2004.
2.2 Amoniak