Y = 2,229 + 0,265X + e Keterangan :
Y = variabel Kinerja produksi X = variabel Pengendalian operasi
e = standar error a.
Konstanta bernilai 2,229 hal ini menunjukkan jika ada variabel bebas X berupa pengendalian operasi, maka variabel terikat Y yaitu kinerja produksi maka akan
meningkat sebesar 2,229. b.
Variabel pengendalian operasi terhadap kinerja produksi dengan koefisien regresi sebesar 0,265 artinya apabila terjadi peningkatan pengendalian operasi
sebanyak 1 satuan, maka kinerja produksi pada Doorsmeer Prima Mobil Medan naik sebesar 0,265.
1. Pengujian Godness of Fit R
2
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak
baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas sebaliknya semakin mendekati satu maka suatu model akan semakin baik.
Tabel 4.9 Pengujian Godness of Fit
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,789a ,622
,590 1,63866
a Predictors: Constant, pengendalianoperasi
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 data diolah
Keterangan Tabel 4.9 : a.
R = 0,789 berarti hubungan antara pengendalian operasi terhadap kinerja produksi sebesar 78,9. Artinya hubungan antar variabel erat. Semakin besar R
berarti hubungan semakin erat. b.
Adjusted R square sebesar 0,622 berarti 66,2 kinerja produksi dapat dijelaskan
oleh pengendalian operasi. Sedangkan sisanya 37,8 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
2. Uji Secara Parsial Uji-t
Uji – t Uji parsial dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas independent yaitu X berupa variabel pengendalian operasi
terhadap variabel terikat Y yaitu kinerja produksi. Uji – t dilakukan dengan menggunakan Tabel Coefficient.
Langkah-langkah adalah sebagai berikut: a.
Menentukan model hipotesis untuk H
o
dan H
a
. b.
Mencari nilai t
tabel
dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan
menentukan derajat kebebasan df. c.
Menentukan kriteria keputusan: H
diterima bila t
hitung
t
tabel
atau H diterima, apabila nilai signifikansi t
α.
Ha diterima bila t
hitung
t
tabel
atau Ha diterima, apabila nilai signifikansi t α.
d. Mencari nilai t
hitung
dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 16.0 for windows.
Hasil pengujian : 1
Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah: H
: b
1
= 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
independent yaitu X berupa variabel pengendalian operasi terhadap kinerja produksi Y. Ha: b
1
≠ 0
Artinya secara persial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu X berupa variabel pengendalian operasi terhadap kinerja produksi Y.
2 Tingkat kesalahan
α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k n = jumlah sampel, n = 14
k = jumlah variabel yang digunakan, k = 1 maka: derajat bebas = n-k = 14-1 = 13
Uji t
hitung
yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t
tabel
yang digunakan adalah
t
12
atau t
0,02513
= 1,761 Nilai t
hitung
untuk variabel dan konstanta yang diperoleh dengan bantuan
aplikasi software SPSS sebagai berikut:
Tabel 4.10 Uji regresi secara parsial Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
B Std. Error
1 Constant
2,229 1,881
1,185 ,259
pengendalianoperasi ,265
,060 ,789
4,442 ,001
a Dependent Variable: kinerjaproduksi
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 data diolah
Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa: Nilai t
hitung
variabel pengendalian operasi adalah 4,442 dan nilai t
tabel
bernilai 1,761 sehingga t
hitung
t
tabel
4,442 1,761 dan nilai signifikan 0,001 dibawah atau lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengendalian operasi berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap kinerja produksi pada Doorsmeer Prima Mobil Medan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel pengendalian operasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja produksi pada usaha Doorsmeer Prima Mobil Medan dengan nilai t
hitung
4,442 t
tabel
1,761 yang berarti hipotesis diterima. 2.
Berdasarkan koefisien determinasi R
2
maka variabel pengendalian operasi mampu menjelaskan kinerja produksi dengan hubungan antara variabel yang tidak erat yaitu
62,2, sisanya 37,8 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Serta model dinilai lemahkurang baik karena standar deviasinya yang
cukup besar.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengendalian operasi berpengaruh
positif secara signifikan terhadap kinerja produksi pada Doorsmeer Prima Mobil Medan. Maka untuk lebih meningkatkan kinerja produksi, pemilik Doorsmeer Prima
Mobil Medan perlu memperhatikan pengawasan terhadap karyawan dalam melakukan pekerjaannya, dan meningkatkan pelayanan yang diberikan karyawan kepada
pelanggan sehingga menimbulkan rasa kepuasan dari pelanggan yang berdampak
pada loyalitas pelanggan.