Analisis Cross Tabulation Analisis Pendahuluan
32
Terdapat 109 konsumen dengan UM20 yang ditolak permohonan kreditnya.
Terdapat 145 konsumen dengan 20=UM50 yang diterima permohonan kreditnya.
Terdapat 26 konsumen dengan 20=UM50 yang ditolak permohonan kreditnya.
Terdapat 10 konsumen dengan UM=50 yang diterima permohonan kreditnya.
Terdapat 2 konsumen dengan UM=50 yang ditolak permohonan kreditnya.
Tabel 4.4 CrossTabulasion untuk Data Kualitatif
Variabel Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Approval Diterima
465 182
Ditolak
99 38
Kondisi Kendaraan Baru
Bekas Approval
Diterima
622 25
Ditolak
134 3
Dari Tabel 4.4 didapatkan beberapa informasi sebagai berikut : Terdapat 465 konsumen laki-laki yang diterima permohonan kreditnya,
sedangkan yang ditolak berjumlah 99 orang. Terdapat 182 konsumen perempuan yang diterima permohonan kreditnya,
sedangkan sebanyak 38 konsumen perempuan ditolak permohonan kreditnya.
33
Terdapat 622 konsumen yang memilih kredit motor dengan kondisi baru diterima permohonan kreditnya, sedangkan 134 konsumen yang juga
memilih kondisi motor baru ditolak permohonan kreditnya. Terdapat 25 konsumen memilih kredit motor dengan kondisi bekas yang
diterima permohonannya, sedangkan 3 orang ditolak. Tahap analisis crosstab selanjutnya akan menjelaskan mengenai
penentuan ada atau tidaknya hubungan antara variabel terikatterikat dengan variabel bebasnya. Dalam proses penentuan tersebut dilakukan uji Chi Square
dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut : H
: Tidak ada hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. H
1
: Ada hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Dengan ketentuan pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
Jika probabilitas 0.05 maka H0 diterima. Jika probabilitas 0.05 maka H0 ditolak.
Tabel 4.5 Chi Square Test
Variabel Terikat Variabel Bebas
P-Value
Aprroval Uang Muka
0.000 Aprroval
Harga OTR 0.001
Aprroval Bunga Pinjaman
0.020 Aprroval
Tenor Pembayaran 0.017
Aprroval Jenis Kelamin
0.926 Aprroval
Kondisi Kendaraan 0.337
34
Keputusan yang dapat diambil dari Tabel 4.5 adalah sebagai berikut : Kolom P-value menunjukkan nilai probabilitas, dimana untuk variabel uang
muka, tenor pembayaran, bunga pinjaman, dan harga OTR berturut-turut 0.000, 0.017, 0.020, dan 0.001 yang berarti lebih kecil dari 0.05, maka H
ditolak. Hal ini berarti ada hubungan antara variabel terikat approval dengan kedua variabel bebas tersebut yakni variabel uang muka, variabel
tenor pembayaran, bunga pinjaman, dan variabel besar OTR. Untuk variabel jenis kelamin dan kondisi kendaraan mempunyai nilai
probabilitas berturut-turut sebesar 0.926 dan 0.337 yang berarti lebih besar dari 0.05, sehingga H
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel terikat approval dengan kedua variabel bebas
tersebut. Dari kedua kesimpulan diatas, dilihat dari hubungannya dengan variabel
terikat seharusnya variabel bebas yang dapat dimasukkan kedalam analisis lanjutan hanyalah variabel yang memiliki hubungan yaitu variabel uang muka,
tenor pembayaran, bunga pinjaman, dan harga OTR. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya di lapangan variabel jenis kelamin dan variabel kondisi
kendaraan juga mempengaruhi keputusan perusahaan untuk menerima ataupun menolak permohonan kredit dari calon konsumen. Maka dari itu, dalam
analisis lanjutan, kedua variabel ini tetap penulis masukkan untuk membuat model tree credit scoring.
35