Kehidupan Seorang Pemangku Pemangku

yang di tetapkan secara khusus oleh umat yang bersangkutan. Betapapun juga tugas seorang rohaniwan apakah yang tergolong ekajati Pemangku lebih-lebih yang tergolong Dvijati Pandita adalah cukup berat. Oleh karena itu pula timbal baliknya yaitu berupa perhatian dan penghargaan dari masyarakat umat itu sendiri juga patut di berikan sewajarnya agar rohaniwan yang dipercayakan dalam tugas-tugas keagamaan dapat melakanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan pesanannya dan dapat berperan sebagai tokoh panutan. 3

2. Kehidupan Seorang Pemangku

Kehidupan seorang Pemangku di luar dari peranannya sebagai guru lokal adalah seperti halnya seorang hinduwan biasa yang melakukan kegiatan keseharian dengan wajar. Pemangku juga berkeluarga dan mempunyai isteri dan anak seperti halnya kebanyakan orang. a Tempat Tinggal Seorang Pemangku kebanyakan tinggal di rumah pribadi walaupun ada Pemangku yang tinggal di Pura. Pemangku I 3 Ibid., h. 176-177 Nyoman Susila dalam hal ini Pemangku di Pura Raditya Dharma Cibinong ini tinggal di rumah pribadi yang tempatnya berdampingan dengan Pura Raditya Dharma itu sendiri. Rumah yang di tempati I Nyoman Susila sudah di buatkan oleh Batalyon yang berada di Cibinong ini agar Pemangku dapat menetap persis berdekatan dengan pura. Ini sangat memudahkan Pemangku jika tinggal dekat dengan Pura maka koordinasi pelaksanaan keagamaan akan lebih mudah. Sebagai contoh, jika ada kematian maka dapat segera ditangani lebih cepat, ketimbang jika Pemangku tinggal jauh dari pura. Pasalnya jika Pemangku tinggal sangat jauh dari pura di khawatirkan kegiatan keagamaan akan mengalami gangguan. Karena di samping seorang Pemangku sebagai tokoh agama yang di taati, ia pun sekaligus sebagai pemimpin dalam setiap ritual-rituil yang di adakan di pura seperti sembahyang tiga kali sehari dan lain sebagainya. 4 Namun jika dilihat secara umum yang tinggal di rumah pribadi adalah Pemangku yang sudah menikah atau berkeluarga, karena bagaimanapun juga ia harus bertanggungjawab atas kelangsungan hidup keluarganya. Lebih lanjut seorang Pemangku 4 Ibid., h.177 membutuhkan tempat tinggal yang nyaman agar kegiatan yang mereka kerjakan dapat berdampak baik bagi umat Hindu itu sendiri. b Penghasilan seorang Pemangku Pemangku selain tugasnya melayani umat dalam membimbing dan menjadi pemimpin umat hindu, Pemangku juga ada yang bekerja sebagai pegawai negeriswasta. I Nyoman Susila Pemangku di Pura Raditya Dharma bekerja sebagai Pegawai Negeri di Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu yang bertempat di Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat. Di tambah ia merangkap sebagai Dosen Sekolah Tinggi Agama Hindu STAH di Rawamangun Jakarta. Ia pun untuk beberapa kali waktu selalu mengisi mimbar agama Hindu di TVRI dan RCTI jika pihak televisi membutuhkan penceramah dari kalangan Pemuka agama umat Hindu. Dengan demikian penghasilan yang di dapat seorang Pemangku dalam hal ini I Nyoman Susila sudah sangat mencukupi kebutuhannya. Hal ini dapat di lihat dengan hasil yang di dapat perbulannya sebagai Pegawai Departemen agama RI, di tambah dengan Dana yang di berikan oleh umat Hindu dalam pemberiannya kepada Pemangku. Hal ini dapat dipahami bahwa jika seseorang sudah tidak lagi memikirkan harta dunia, maka ia akan konsen dan terasa lebih tenang di dalam dirinya sehingga akan berdampak baik di dalam peribadatannya, khususnya dalam memimpin dan membimbing umat Hindu dalam setiap kegiatan keagamaannya.

3. Wewenang Seorang Pemangku Seorang Pemangku atau yang biasa disebut dengan Pinandita