Sejarah Berdirinya Pura Raditya Dharma Cibinong Bogor

yang terdiri dari beberapa keluarga inti maupun keluarga luas yang merasakan diri berasal dari nenek moyang yang sama. Klen ini mempunyai tempat pemujaan yang di sebut pura dadya sehingga mereka disebut tunggal dadya. Di kenal juga pura yang penyungsungnya di tentukan oleh ikatan wit atau leluhur garis kelahiran genalogis seperti sanggah, Merajan, pura ibu, pura panti, pura dadya, pura padharman, dan sejenisnya. 14

2. Sejarah Berdirinya Pura Raditya Dharma Cibinong Bogor

Adapun sejarah berdirinya Pura Raditya Dharma ini adalah, Pura Raditya Dharma yang terletak di Komplek DIT BEKANG Rt 01 Rw 05 No.10 ini dirintis sejak tahun 1983 atas dasar Surat Perintah dari kesatuan Batalyon ini bahwa Batalyon menginginkan komplek ini menjadi komplek pancasila sehingga dalam kawasan ini terdapat Pura, gereja, Wihara, Masjid. Dan memang jika di lihat, sekarang ini di areal wilayah komplek betul-betul di anggap menjadi komplek Pancasila. Jika sore kita dapat melihat umat hindu datang ke pura, masjid ramai dengan orang yang ingin menunaikan shalat, warga sangat rukun, ini menjadi pemandangan yang positif bagi kerukunan 14 Ibid.,h. 179 beragama, sangat luar biasa. maka atas dasar itulah Batalyon ini mengeluarkan surat perintah pada tahun 1984 yang silam agar bisa berdiri Pura . Dan berdirilah Pura Raditya Dharma ini. Pada Bulan Agustus tepatnya pada tahun 1984 baru bisa peletakkan batu pertama untuk pembangunan Pura, yang ketika itu umat Hindu baru berjumlah 40 KK. Lambat laun seiring bertambahnya pengikut Hindu di daerah ini yang datang dari daerah lain, maka ada keinginan pengurus untuk memperluas sarana peribadatan. Maka disepakatilah renovasi sebagai jalan yang paling mungkin untuk dilakukan. Pura ini sudah mengalami 3 tiga kali renovasi. Alasan renovasi ini muncul karena ketika itu di wilayah ini sudah terdapat lebih dari 40 KK. Dan akhirnya pada tahun 1986 di lakukanlah renovasi karena umat hindu sudah banyak yang pindah dari berbagai daerah seperti Citayam, Bojong gede, dan daerah sekitar Cibinong, karena pada waktu itu terdengar kabar bahwa pusat pemerintahan Bogor akan di alihkan ke daerah Cibinong. Maka semakin banyaklah umat Hindu yang pindah ke daerah ini. Dan untuk daerah Kabupaten Bogor yang terdata sudah ada 125 KK pada waktu itu. Kemudian di renovasi kembali dan itu tidak bertahan lama. Akhirnya pada tahun 2001 direnovasi kembali untuk yang ketiga kalinya dengan menggunakan pasir meleleh. Pasir meleleh adalah pasir laut yang di campur dengan semen yang di tata rapi seperti pura-pura yang ada di Bali. Dan tampaklah pura ini begitu megah karena sudah diperlebar dan di perluas ke kiri dan ke kanannya, yang luas keseluruhannya mencapai 1.300 M. Pura ini di bangun diatas lahan negara. Dan sampai hari ini yang menyokong Pura Raditya Dharma di daerah Cibinong sudah mencapai 200 KK . 15

3. Struktur Kepengurusan Pada Pura Raditya Dharma Cibinong