Pengaruh Penambahan Bahan dan Campuran Bahan Terhadap Perubahan Warna Rambut Uban

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan Bahan Dan Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Terhadap Perubahan Warna Rambut Uban

4.1.1 Pengaruh Penambahan Bahan dan Campuran Bahan Terhadap Perubahan Warna Rambut Uban

a b c d e f g h Gambar II. Pengaruh Penambahan Bahan dan Campuran Bahan Terhadap Perubahan Warna Rambut Uban dengan lama Pengecatan 4 jam Keterangan: a = Rambut uban b = Rambut uban dalam larutan abu kulit buah durian c = Rambut uban dalam pirogalol 1,2 Universitas Sumatera Utara d = Rambut uban dalam tembaga II sulfat 0,98 e = Rambut uban dalam pirogalol 1,2 + tembaga II sulfat 0,98 f = Rambut uban dalam abu kulit buah durian 50 + pirogalol 1,2 g = Rambut uban dalam abu kulit buah durian 50 + tambaga II sulfat 0,98 h = Rambut uban dalam abu kulit buah durian 50 + pirogalol 1,2 + tembaga II sulfat 0,98. Pada gambar II dapat dilihat bahwa hasil pengecatan rambut uban dalam abu kulit buah durian 50 IIb terjadi perubahan warna yaitu pirang, dalam pirogalol 1,2 IIc berwarna coklat gelap, dalam tembaga II sulfat 0,98 IId berwarna pirang terang, dalam pirogalol 1,2 + tembaga II sulfat 0,98 IIe berwarna coklat gelap, dalam abu kulit buah durian 50 + pirogalol 1,2 IIf berwarna coklat, dalam abu kulit buah durian 50 + tembaga II sulfat 0.98 IIg berwarna pirang terang, dan dalam abu kulit buah durian 50 + pirogalol 1,2 + tembaga II sulfat 0,98 IIh memberikan warna pirang gelap. Pada gambar IIb warna yang dihasilkan abu kulit buah durian berwarna pirang yang kurang stabil. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Ditjen POM 1985 yaitu zat warna alami sukar menembus ke dalam korteks rambut, tetapi hanya terdeposit pada permukaan tangkai rambut dan salutan tipis. Hasil penelitian gambar IIb menunjukkan bahwa warna yang terjadi kurang stabil karena dapat hilang dengan pencucian, oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang optimal maka pewarna alami digunakan bersamaan dengan zat warna logam dan zat pembangkit warna. Efek warna rambut dapat terlihat jelas pada gambar IIh yaitu berwarna pirang gelap. Penggunaan zat Universitas Sumatera Utara warna senyawa logam dan zat pembangkit warna akan menghasilkan warna yang lebih kuat dan lebih stabil Ditjen POM, 1985. Pada formula pewarna rambut ini, peran abu kulit buah durian adalah sebagai pewarna dimana warna rambut yang dihasilkan lebih berkilau tidak kusam. Tembaga II sulfat adalah salah satu zat warna senyawa logam dalam bentuk garam yang dapat digunakan sebagai komponen warna pada pewarna rambut. Biasanya dikombinasikan dengan zat warna alam dan pirogalol sebagai pembangkit warna Dalton, 1985. Pirogalol mempunyai peranan penting dalam menghasilkan perubahan warna. Semakin besar konsentrasi pirogalol maka perubahan warnanya akan semakin gelap. Ini disebabkan oleh sifat pirogalol yang mudah teroksidasi dalam suasana alkali basa. Pirogalol adalah zat yang bersifat asam lemah, jika dilarutkan dalam air akan mengakibatkan perubahan sifat pirogalol dari asam lemah menjadi bersifat basa, yaitu basa konjugasi. Ini disebabkan pirogalol dalam larutan tersebut melepaskan proton atom H. Perubahan sifat ini akan semakin mempercepat terjadinya reaksi oksidasi. Universitas Sumatera Utara

3.1.2 Pengaruh Konsentrasi Abu Kulit Buah Durian Terhadap Perubahan Warna Rambut Uban