3.1.2 Pengaruh Konsentrasi Abu Kulit Buah Durian Terhadap Perubahan Warna Rambut Uban
Tabel III. Data hasil pengamatan secara visual pengaruh konsentrasi abu kulit buah durian terhadap perubahan warna rambut uban
No Formula Hasil pewarnaan pada perendaman jam
I II
III IV
1 A
Pirang Pirang gelap
Coklat terang Coklat terang
2 B
Pirang Pirang
Pirang gelap Coklat terang
3 C
Pirang gelap Coklat terang
Coklat terang Coklat
4 D
Pirang gelap Pirang gelap
Pirang gelap Pirang gelap
5 E
Pirang gelap Pirang gelap
Pirang gelap Pirang gelap
A B
C D
E Gambar III. Pengaruh konsentrasi abu kulit buah durian terhadap perubahan
warna dengan lama pengecatan 4 jam Keterangan:
Formula A = Konsentrasi abu kulit buah durian 30 Formula B = Konsentrasi abu kulit buah durian 35
Formula C = Konsentrasi abu kulit buah durian 40 Formula D = Konsentrasi abu kulit buah durian 45
Formula E = Konsentrasi abu kulit buah durian 50 I
= Hasil pewarnaan pada perendaman selama 1 jam II
= Hasil pewarnaan pada perendaman selama 2 jam
Universitas Sumatera Utara
III = Hasil pewarnaan pada perendaman selama 3 jam
IV = Hasil pewarnaan pada perendaman selama 4 jam
Dari gambar III terlihat bahwa konsentrasi abu kulit buah durian yang lebih kecil yaitu formula A 30 pada perendaman IV, menghasilkan warna
coklat terang. Begitu juga dengan formula B 35 pada perendaman IV menghasilkan warna coklat terang. Pada formula C menghasilkan warna yang
lebih gelap yaitu warna coklat jika dibandingkan dengan formula A,B,D, dan E. Hal ini disebabkan karena abu kulit buah durian sebagai pewarna rambut
memberikan warna pirang, sehingga dalam konsentrasi yang cukup tinggi mempengaruhi warna gelap yang dihasilkan oleh tembaga II sulfat dan
pirogalol, serta sediaannya yang cair menyebabkan rambut uban terendam dengan baik dan terjadi penyerapan warna yang sempurna oleh rambut uban. Formula D
dan E adalah konsentrasi tinggi yaitu 45 dan 50. Dari hasil penelitian yang diperoleh semakin besar konsentrasinya hasil pewarnaannya menjadi lebih terang,
hal ini disebabkan karena pengaruh sediaan pewarna rambut yang kental sehingga tidak terjadi penyerapan warna yang sempurna pada saat proses perendaman.
Pencampuran abu kulit buah durian, pirogalol, dan tembaga II sulfat dapat memperbaiki daya lekat warna pada rambut. Zat warna dapat menempel
lebih kuat pada tangkai rambut, hal ini disebabkan karena molekul – molekul tersebut menembus kutikula dan masuk ke dalam korteks rambut sehingga terjadi
perubahan warna pada rambut Ditjen POM, 1985. Dari hasil pencampuran abu kulit buah durian, pirogalol, tembaga II
sulfat dapat diperoleh beberapa keuntungan, antara lain: warna yang dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
lebih bagus mengarah ke warna gelap, lebih stabil tidak luntur, dan lebih bercahaya sehingga terlihat alami.
3.1.3 Pengaruh Waktu Perendaman Terhadap Hasil Pewarnaan Rambut Uban