BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rambut adalah sesuatu yang tumbuh dari akar rambut yang ada dalam lapisan dermis kulit dan melalui saluran folikel rambut ke luar dari kulit. Bagian
rambut yang ke luar dari kulit dinamakan batang rambut Tranggono dan Latifah, 2007. Batang-batang rambut merupakan penempatan sel-sel tanduk yang berbeda
dalam panjang, tebal, dan warnanya. Rambut tidak mempunyai saraf perasa sehingga tidak terasa sakit bila dipangkas Bariqina dan Ideawati, 2001.
Rambut berfungsi sebagai mahkota perhiasan, rambut juga berfungsi sebagai pelindung terhadap bermacam-macam rangsang. Pertama sebagai
pelindung terhadap rangsang fisik seperti panas, dingin, kelembaban, dan sinar. Kedua sebagai pelindung terhadap rangsang mekanik seperti pukulan, gosokan,
dan tekanan serta ketiga sebagai pelindung terhadap rangsang kimia seperti berbagai zat kimia dan keringat Bariqina dan Ideawati, 2001.
Warna rambut ditentukan oleh pigmen melanin di dalam rambut yang ada dalam lapisan korteks. Bahan asal pigmen melanin adalah melanosit yang
berada dalam umbi rambut. Melanosit adalah sel-sel yang menghasilkan pigmen zat warna yang menyebabkan rambut asli dapat memiliki bermacam-macam
warna Bariqina dan Ideawati, 2001. Urutan pigmen yang menentukan warna rambut dari yang paling terang
sampai yang paling gelap adalah pirang, merah, coklat muda, coklat tua dan hitam. Rambut pirang mengandung campuran pigmen warna merah dan warna
kuning. Rambut merah mengandung campuran pigmen warna merah dan pigmen
Universitas Sumatera Utara
warna hitam. Rambut coklat muda mengandung pigmen-pigmen warna merah, coklat dan hitam. Rambut coklat tua mengandung lebih banyak pigmen warna
hitam daripada rambut coklat muda. Rambut hitam hanya mengandung pigmen warna hitam Tranggono dan Latifah, 2007.
Bila sudah mencapai usia lanjut, warna rambut berubah menjadi putih yang sering kurang disukai keberadaannya Wasitaatmadja, 1997. Warna rambut
dapat diubah-ubah secara buatan dengan menggunakan cat rambut, di Indonesia disebut juga dengan semir rambut, yaitu mengecat rambut putih uban agar tetap
nampak hitam Tranggono dan Latifah, 2007. Sediaan pewarna rambut adalah kosmetika yang digunakan dalam tata
rias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut asli atau mengubah warna rambut asli menjadi warna baru Ditjen POM, 1985.
Keinginan untuk mewarnai rambut sudah berkembang sejak dahulu. Bahan ramuan yang dijadikan zat warna pada waktu itu diperoleh dari sumber
alam, pada umumnya berasal dari tumbuhan, dengan tujuan untuk memperbaiki penampilan Ditjen POM, 1985 ; Wasitaatmadja, 1997.
Limbah kulit buah durian merupakan limbah yang cukup banyak ditemukan di lingkungan terutama dalam musim – musim tertentu. Pemanfaatan
limbah kulit durian ini salah satunya dijadikan sebagai sumber pewarna alami. Kulit buah durian mengandung minyak atsiri, flavonoid, saponin, unsur selulosa,
lignin, serta kandungan pati Widarto, 2009. Kulit buah durian digunakan untuk mengobati ruam pada kulit, susah
buang air besar sembelit, kulit buah durian ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid Soedarya, 2009. Abu kulit
Universitas Sumatera Utara
buah durian dan air rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna tradisional Anonim, 2010.
Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk mengolah dan memanfaatkan abu kulit buah durian Durio zibethinus L. tersebut sebagai
pewarna rambut.
1.2 Perumusan Masalah