Penanganan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Zat untuk Pulih

Pendidikan. Seperti genetika, pendidikan bisa juga mempengaruhi kecerdasan, pembentukan kebiasaan yang sehat, perkembangan watak, keteramplian, hasrat, dan kinerja yang dihasilkan. Keyakinan Menurut Peck dalam the call to community dalam Stoltz, 2007 menganggap keyakinan sebagai hal yang sangat penting demi kelangsungan hidup masyarakat. Apa pun jenis keyakinannya, sebagian besar orang yang sangat sukses memiliki faktor akar ini. Sedangkan menurut Herbert Benson dalam Stoltz, 2007 seorang peneliti yang mempelopori riset tentang peran keyakinan dalam kesehatan seseorang. Menurutnya berdoa akan mempengaruhi epinefrin dan hormon-hormon kortikosteroid pemicu stres, yang kemudian akan menurunkan tekanan darah serta membuat detak jantung dan pernapasan lebih santai.

2.3.2 Penanganan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Zat untuk Pulih

Dalam banyak kasus, bahkan mungkin hampir semua, orang dengan ketergantungan obat tidak benar-benar ingin menghentikan penyalahgunaan zat tersebut. Kebanyakan orang yang menyalahgunakan kokain, misalnya, seperti para penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, tidak berusaha mencari penanganan bagi diri mereka sendiri. Mereka yang tidak berusaha mendapatkan penanganan cenderung menjadi penyalahguna berat yang menyangkal dampak negatif kokain bagi hidup mereka dan terperangkap dalam lingkungan sosial yang gagal mendukung mereka untuk sembuh. Nevid, Rathus, dan Greene, 2005. Menurut Nevid, dkk 2005 bahwa ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan agar dapat memulihkan seorang pecandu dari ketergantungan narkoba, pendekatan itu antara lain; a. Pendekatan Residential Pendekatan residential adalah penanganan dengan melibatkan perawatan di rumah sakit atau tempat terapi. Perawatan di rumah sakit direkomendasikan bila penyalahguna obat tidak dapat mengendalikan diri bila berada dalam lingkungan mereka, atau tidak tahan terhadap gejala putus zat, dan saat perilaku mereka bersifat self-destructive atau berbahaya bagi orang lain. Penanganan rawat jalan lebih murah dan disarankan bila gejala putus zat tidak terlalu parah, klien teguh pada perubahan perilaku mereka, dan sistem dukungan lingkungan, seperti; keluarga, turut berjuang untuk membantu klien berubah menuju gaya hidup bebas obat. Sejumlah komunitas terapeutik residensial juga digunakan. Beberapa dari mereka memilih staf ahli paruh waktu atau tetap. Residen diharapkan untuk tetap bebas obat dan bertanggung jawab untuk tindakan mereka. Residen sering dikonfrontasi sehubungan dengan alsan-alasan mereka gagal bertanggung jawab untuk diri sndiri dan penyangkalan mereka terhadap kerusakan yang terjadi akibat penggunaan obat. Mereka berbagi pengalaman hidup untuk saling membantu mengembangkan cara yang lebih produktif untuk mengatasi stres. b. Pendekatan Behavioral Penggunaan terapi perilaku atau modifikasi perilaku dalam menangani penyalahgunaan dan ketergantungan zat menekankan pada modifikasi pola perilaku penyalahgunaan dan dependen. Aliran ini memfokuskan kepada apakah penyalahguna dapat belajar untuk mengubah perilaku mereka saat dihadapkan dengan godaan. Strategi Self-Control Pelatihan self-control berfokus pada membantu penyalahguna mengembangkan keterampilan yang dapat mereka gunakan untuk mengubah perilaku mereka. Terapis perilaku menekankan pada tiga komponen penyalahgunaan zat: 1. Isyarat anteseden, atau stimuli A yang memicu penyalahgunaan, 2. Perilaku penyahgunaan B itu sendiri, dan 3. Kosekuensi hukuman atau penguatan C yang mempertahankan atau mencegah penyalahgunaan. c. Pelatihan Keterampilan Sosial Pelatihan ini membantu orang untuk mengembangkan respon interpersonal yang efektif dalam situasi sosial yang memicu penyalahgunaan zat. Terapi perkawinan behavioral memperbaiki komunikasi dalam perkawinan dan keterampilan dalam menyelesaikan masalah untuk membebaskan stres rumah tangga yang dapat menjadi pemicu penyalahgunaan. Bukti yang tersedia mendukung manfaat pendekatan pelatihan keterampilan sosial dan terapi perkawian behavioral dalam menangani alkoholisme dan ketergantungan zat Finney Monahan, 1996 dalam Nevid, dkk, 2005. d. Pelatihan Pencegah Kambuh Kata kambuh relaps berasal dari bahasa Latin yang berarti ”tergelincir kembali.” Karena ada prevalensi kambuh, para terapis beraliran behavioral mendesain sejumlah metode yang disebut pelatihan pencegahan kambuh relaps-prevention training. Pelatihan semacam ini membantu orang dengan masalah penyalahgunaan zat mengatasi situasi beresiko tinggi dan mencegah mereka relaps Marlatt Gordon, 1985 dalam Nevid, dkk, 2005. Penelitian menegaskan bahwa adanya jaringan sosial yang kuat bersifat mendukung itu berhubungan secara positif dengan kesehatan. Hal ini akan menguatkan hipotesis bahwa dukungan sosial itu merupakan variabel lingkungan. Definisi operasional tentang dukungan sosial dalam konteks ini berasal dari Gottlieb 1983 dalam Smet, 1994: ”.... Dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal danatau non- verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima...” Untuk menjelaskan konsep dukungan sosial, kebanyakan penelitian sependapat untuk membedakan jenis-jenis yang berlainan Defares De Soomer, 1988 dalam Nevid, dkk, 2005. Hal ini sangat berguna, karena nampak beberapa situasi penuh stress yang berbeda memerlukan jenis bantuan atau dukungan yang sama sekali berbeda. House membedakan empat jenis atau dimensi dukungan sosial Winnubst dkk., 1988; Sarafino, 1990 dalam Nevid, dkk, 2005: • Dukungan emosional: mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan misalnya: umpan balik, penegasan. • Dukungan penghargaan: terjadi lewat ungkapan homat penghargaan positif untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan positif orang itu dengan orang- orang lain, seperti misalnya oran-orang yang kurang mampu atau lebih buruk keadannya menambah penghargaan diri. • Dukungan instrumental: mencakup bantuan langsung, seperti menolong pekerjaan pada waktu mengalami stres. • Dukungan informatif: mencakup memberi nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran atau umpan balik.

2.4 Kerangka Berpikir