Perumusan dan Pembatasan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Agar dalam pembahasan penelitian ini terarah dan tersusun secara sistematis pada tema bahasan yang menjadi titik sentral, maka perlu penulis perjelas tentang pokok-pokok bahasan dengan memberikan perumusan dan pembatasan masalah. Mengingat persoalan mengenai pornografi ini amat luas, maka dalam penelitian skripsi ini penulis merumuskan dan membatasi kepada beberapa permasalahan: 1. Bagaimana Perspektif Hukum Positif dan Hukum Pidana Islam tentang Kriminalisasi? 2. Bagaimana Deskripsi Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi? 3. Bagaimana Perspektif Hukum Pidana Islam terhadap bentuk-bentuk tindak pidana pornografi, sanksi, dan relevansinya terhadap perbuatan yang dikriminalisasi dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi? Dari perumusan masalah di atas, kemudian penulis membatasi masalah perspektif hukum Islam mengenai pengertian, bentuk-bentuk, dan sanksi tindak pidana pornografi dalam kajian hukum pidana Islam terhadap Undang-Undang No. 44 tahun 2008 Tentang Pornografi pada khususnya.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menjelaskan mengenai bentuk-bentuk tindakan yang dikriminalisasi dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi beserta sanksinya. 2. Untuk menjelaskan mengenai nilai-nilai ke-Islaman yang terkandung dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi. 3. Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai salah satu bentuk sosialisasi yang bisa penulis lakukan untuk menginformasikan kepada masyarakat umum agar mengetahui bahwa telah diberlakukannya Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi dan mengajak mereka untuk mematuhinya. 4. Penelitian ini setidaknya diharapkan bermanfaat menjadi sumbangan ilmiah penulis untuk perbaikan atas kekurangan dalam Undang- Undang No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi apabila diperlukan. 5. Serta bertujuan untuk mencari solusi atas kontroversi yang berkembang di masyarakat mengenai definisi dan batasan pornografi yang terkandung dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi.

D. Tinjauan Pustaka