Jarimah Hudud Jarimah Qishas Diyat

tidak berbeda dengan pengertian tindak pidana peristiwa pidana, delik pada hukum pidana positif. Apabila ditinjau dari segi berat ringannya hukuman, jarimah dapat dibagi kepada tiga bagian antara lain: Jarimah Hudud, Jarimah Qishas Diyat, dan Jarimah Takzir. 44 Adapun klasifikasinya sebagai berikut:

a. Jarimah Hudud

Jarimah hudud adalah jarimah yang diancam dengan hukuman had, yaitu hukuman yang telah ditentukan macam dan jumlahnya dan menjadi hak Allah. Dengan demikian, maka hukuman tersebut tidak mempunyai batas terendah dan batas tertinggi. Pengertian hak Allah ialah hukuman tersebut tidak bisa dihapuskan baik oleh manusia yang menjadi korban jarimah, ataupun oleh masyarakat yang diwakili negara. Hukuman yang termasuk hak Allah ialah setiap hukuman yang dikehendaki oleh kepentingan umum masyarakat, seperti untuk memelihara ketentraman dan keamanan masyarakat, dan manfaat penjatuhan hukuman tersebut akan dirasakan oleh keseluruhan masyarakat. 44 Abdul Qadir „Audah, At Tasyri‟ Al Jina‟i Al Islami, Juz I, Beirut: Dar Al Kitab Al „Araby, 1985, h.78. Jarimah hudud ini ada tujuh macam, yaitu: jarimah zina, qadzaf menuduh orang lain berbuat zina, syurbul khamr minum minuman keras, pencurian, hirabah perampokan, riddah murtad, dan pemberontakan al-baghyu.

b. Jarimah Qishas Diyat

Jarimah qishas diyat ini adalah jarimah yang diancamkan dengan hukuman qishas atau diyat. Baik qishas maupun diyat keduanya adalah hukuman yang telah ditentukan oleh syara‟. Akan tetapi perbedaannya dengan hukuman had adalah bahwa had merupakan hak Allahmasyarakat, sedangkan qishas diyat adalah hak manusia individu. 45 Dalam hubungannya dengan hukuman qishas diyat maka pengertian manusia disini adalah bahwa hukuman tersebut bisa dihapuskan atau dimaafkan oleh korban atau keluarganya. Jarimah qishas diyat ini hanya ada dua macam, yaitu pembunuhan dan penganiayaan. Namun apabila diperluas maka ada lima macam yaitu : 1. Pembunuhan sengaja ُدْ َعْلَا ُ ْ َ ْلَا 2. Pembunuhan menyerupai sengaja ِدْ َعلْا ُ ْ ِش ُ ْ َ ْلَا 3. Pembunuhan karena kesalahan ْأَ َللْا ُ ْ َ ْلَا 45 Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2004, h.18. 4. Penganiayaan sengaja ُدْ َعلا ن لا و ام ىعع ي ا جلا 5. Penganiayaan tidak sengaja أ خ ن لا و ام ىعع ي ا جلا. 46

c. Jarimah Takzir