Di Kota Medan, Sekolah terbagi atas dua bagian besar berdasarkan pengelolaannya, yaitu: sekolah Negeri dan Swasta. Begitupun dengan
Sekolah Menengah Atas SMA terdiri dari: SMA Negeri dan SMA Swasta. SMA Negeri adalah SMA yang dikelola oleh pemerintah secara
langsung dan sebagian dari biaya pendidikan dibiayai oleh pemerintah, sehingga biaya pendidikan lebih murah. SMA Swasta adalah SMA yang
dikelola oleh pihak swasta dan biaya pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh orang tua, sehingga biaya yang harus dibayar lebih mahal daripada
SMA Negeri. Kemungkinan terdapat perbedaan status sosial ekonomi, dan kemudahan dalam mengakses berbagai informasi antara kedua sekolah
tersebut. Dimana jumlah uang jajan, dan tingkat pengetahuan akan mempengaruhi pola dan frekuensi konsumsi MSG seorang siswa.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan dan sikap siswa, baik siswa SMA
negeri maupun SMA swasta mengenai penggunaan MSG pada pengolahan makanan di kota Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka yang menjadi permasalahan adalah tingkat pengetahuan dan sikap siswa SMA Negeri dan Swata
mengenai penggunaan MSG.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengetahuan dan sikap siswa SMA Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta mengenai penggunaan MSG Monosodium
Glutamat terhadap kesehatan.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri dan Swasta mengenai MSG Monosodium Glutamat efek samping penggunaan
MSG Monosodium Glutamat 2. Mengetahui sikap siswa SMA Negeri dan Swasta terhadap konsumsi
MSG Monosodium Glutamat.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. 1. Bagi siswa agar dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai
MSG 2. Bagi pihak sekolah agar dapat dijadikan sebagai sumber informasi
mengenai MSG.
3. Bagi pihak sekolah dapat menjadi bahan pertimbangan pembuatan keputusan disekolah mengenai pengurangan
konsumsi MSG
dilingkungan sekolah. 4. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti mengenai MSG sebagai sumber
informasi tambahan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. MSG Monosodium Glutamat
Monosodium glutamate MSG adalah garam natrium yang dari asam glutamate secara alami merupakan asam amino essensial, glutamat.
Struktur kimia dari MSG adalah C5H8N04, dengan Massa Mollarnya 169,111grammol dan kelarutan dalam air 74 gram100ml. MSG memiliki
bentuk padat atau Kristal dengan warna putih yang stabil. Akan tetapi dapat mengalami degradasi oleh karena agen oksidasi yang kuat. Pada pH
fisiologis, asam glutamate ditemukan dalam bentuk anionik dan disebut sebagai glutamat. Hal ini ditemukan pada permukaaan protein dan
memainkan peran sentral dalam reaksi transaminasi dan menyeimbangkan asam keto yang sesuai Jhon Han, 2009
Monosodium glutamate MSG adalah salah satu penyedap sintetis yang merupakan senyawa kimia yang dapat memperkuat atau memodifikasi rasa
makanan sehingga makanan tersebut terasa lebih gurih dan nikmat. Tetapi jika dibandingkan bumbu alami dengan MSG, maka MSG dapat
meninggalkan rasa pahit atau tidak enak dimulut. MSG dapat memacu terjadinya reaksi alergi seperti seperti ruam dikulit, mual, muntah, sakit
kepala dan migren. Yuliarti, 2007 Dalam jumlah tertentu MSG dianggap masih aman. Namun demikian
untuk kesehatan konsumen dan mengantisipasi adanya efek samping buruk yang mungkin terjadi bila mengkonsumsi dalam jumlah besar, maka
penggunaan MSG harus dibatasi. Beberapa Negara industri dan Negara
Universitas Sumatera Utara