maka Ha ditolak. Serta membandingkan nilai F hasil perhitingan dengan F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ha diterima dan
sebaliknya
Tabel 5.11 Hasil Uji F
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig.
Regression 2506.531
3 835.510
2.784 .048a
Residual 18609.572
62 300.154
1
Total 21116.103
65
a. Predictors: Constant, ROE, BR, QR b. Dependent Variable: PHS
Tabel di atas mengungkapkan bahwa nilai signifikan 0,48 lebih kecil dari 0,05 maka Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity secara bersama-sama
berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham. Jika membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel diketahui bahwa nilai F hitung 2,784 lebih besar dari nilai F
tabel 2,75297 jadi dapat disimpulkan bahwa Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham.
5.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa Return On Equity menjadi informasi yang penting dan utama bagi investor dan calon investor dalam mengambil keputusan untuk menanamkan
modalnya dalam sebuah perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Universitas Sumatera Utara
terdahulu yaitu penelitian Haryanto dan Toto, Katrin, Dipo, dan Halim yang menghasilkan kesimpulan bahwa arus Return On Equity berpengaruh signifikan
terhadap Perubahan Harga Saham. Hal ini juga sesuai dengan teori Valuation model yang menyatakan bahwa profitabilitas akan mempengaruhi harga saham.
Secara parsial Quick Ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Quick Ratio tidak menjadi informasi
yang penting dan utama bagi investor dan calon investor dalam mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya dalam sebuah perusahaan
Setelah dilakukan pengujian terhadap Variabel banking Ratio, hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Banking Ratio secara parsial tidak berpengaruh
terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian menyimpulkan Banking Ratio tidak menjadi informasi yang penting bagi investor dan calon investor dalam
mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya dalam sebuah perusahaan Sementara pengujian variabel Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On
Equity secara bersama-sama menunjukkan bahwa secara bersama-sama ketiga variabel berpengaruh terhadap perubahan harga saham.
Secara teori hasil penelitian ini mendukung teori Strong Form Eficiency yang menyatakan bahwa semua informasi yang tercermin dalam harga saham meliputi
informasi yang sifatnya pribadi maupun yang dipublikasikan. Perbandingan dengan peneliti terdahulu:
Penelitian yang dilakukan oleh Yulianti dan Halim pada tahun 2009 ingin melihat pengaruh Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per Share Dan Debt
Universitas Sumatera Utara
To Equity Ratio terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Jakarta.
Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta antara tahun 2004-2009 dengan jumlah sampel sebanyak 24 perusahaan.
Perusahaan manufaktur dipilih dikarenakan jenis perusahaan ini memiliki variasi saham yang beragam dilihat dari jenis produk yang dihasilkan.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Return On Equity ROE dan Earnig Per Shares EPS memiliki Pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga
saham sedangkan Net Profit Margin NPM dan Debt to Equity Ratio DER tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Diantara ROE dan
EPS, EPS mempunyai tingkat signifikan yang lebih tinggi terhadap perubahan harga saham.
Sedangkan di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah quick ratio, banking ratio dan return on equity untuk melihat perubahan harga
saham selama tahun2 amatan. Harga saham tersebut sangat ditentukan oleh jenis perusahaan. Perusahaan perbankan merupakan jenis perusahaan yang akanterus
berkembang seiring dengan kemudahan transaksi keuangan yang terus diharapkan dari para pelaku ekonomi.
Penelitian lain dilakukan oleh Alam pada tahun 2008 dan ingin melihat pengaruh rasio keuangan likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas, dan pasar
terhadap harga saham industri manufaktur di bursa efek Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian dilakukan pada 30 perusahaan industry manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta antara tahun 2004-2008. Pemilihan jenis perusahaan
manufaktur dikarenakan jenis perusahaan ini cukup banyak yang sudah listing di Bursa Efek Jakarta sehingga lebih mudah dalam pemilihan sampel yang cocok dalam
penelitian ini. Hasil dari penelitian yaitu CR, DTA, TATAO, ITO, NPM, ROE, PER Secara
bersama-sama mempengaruhi harga saham. Selain itu CR, NPM, dan ROE yang signifikan berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan DTA, TATO, ITO, PER
tidak signifikan mempengaruhi harga saham. Sedangkan di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya
adalah quick ratio, banking ratio dan return on equity untuk melihat perubahan harga saham selama tahun2 amatan. Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen
berpengaruh positif terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial Quick Ratio dan Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan
Harga saham, sedangkan Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhap Perubahan Harga Saham. Return On Equity memiliki pengaruh yang paling
signifikan. Penelitian lainnya dilakukan oleh Hengki pada tahun 2008. Penelitian ini
ingin meneliti Pengaruh Pergerakan Rasio Profitabilitas Emiten Terhadap Perubahan Harga Saham. Hasil penelitian yaitu Pergerakan rasio keuntungan abilitas kesebelas
emiten dalam periode tahun 1997-2002, cenderung mengalami perubahan yang berfluktuasi dan sulit diduga. Perubahan rasio keuntungan abilitas seluruh emiten
Universitas Sumatera Utara
tidak mempengaruhi perubahan harga saham.Perubahan harga saham perusahaan tidaklah dipengaruhi oleh faktor peruba-han rasio keuntungan abilitas.
Sedangkan di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah quick ratio, banking ratio dan return on equity untuk melihat perubahan harga
saham selama tahun2 amatan. Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh positif terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama, tetapi
secara parsial Quick Ratio dan Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham, sedangkan Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhap
Perubahan Harga Saham. Return On Equity memiliki pengaruh yang paling signifikan
Selain itu terdapat penelitian yang dilakukan oleh Penelitian Haryanto dan Toto Sugiarto pada tahun 2008. Penelitian ini ingin melihat Pengaruh Rasio
Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman Di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari penelitian ini adalah Return On Equity berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Net Profit Margin tidak ada hubungan dan pengaruh signifikan
terhadap harga saham.Secara bersama ketiga rasio tersebut tidak berpengaruh signifikan.
Sedangkan di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah quick ratio, banking ratio dan return on equity untuk melihat perubahan harga
saham selama tahun2 amatan. Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh positif terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama, tetapi
Universitas Sumatera Utara
secara parsial Quick Ratio dan Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham, sedangkan Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhap
Perubahan Harga Saham. Return On Equity memiliki pengaruh yang paling signifikan.
Pada tahun 2008 terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Noer Sasongko dan Nila Wulandari. Penelitian ini ingin melihat pengaruh EVA Dan Rasio-Rasio
ProfitabilitasTerhadap Harga Saham. Hasil penelitian yaitu Hasil uji t parsial menunjukkan bahwa earning per share EPS berpengaruh terhadap harga saham. Hal
ini dibuktikan dengan hasil uji t yang diterima pada taraf signifikansi 5 p0,05. Artinya EPS dapat digunakan untuk menentukan nilai perusahaan.Hasil uji t parsial
menunjukkan bahwa return on asset, return on equity, return on sale, basic earning power, dan economic value added tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini
dibuktikan dengan hasil uji t yang ditolak pada taraf signifikansi 5 p0,05. Artinya ROA, ROE, ROS, BEP, dan EVA tidak dapat digunakan untuk menentukan
nilai perusahaan. Sedangkan di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya
adalah quick ratio, banking ratio dan return on equity untuk melihat perubahan harga saham selama tahun2 amatan. Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen
berpengaruh positif terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial Quick Ratio dan Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap Perubahan
Harga saham, sedangkan Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhap
Universitas Sumatera Utara
Perubahan Harga Saham. Return On Equity memiliki pengaruh yang paling signifikan
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai
pengaruh paling signifikan terhadap perubahan harga saham. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 22 bank komersial yang terdaftar di bursa efek
indonesia. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah Quick ratio dan Banking ratio berpengaruh berpengaruh positif secara simultan, namun secara parsial idak berpengaruh terhadap
harga saham sedangkan Return on equity berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap harga saham.
6.2. Keterbatasan
Keterbatasan yang dihadapi dalam penelitian ini yaitu hanya menggunakan tiga variabel, yaitu dua variabel likuiditas Quick Ratio dan Banking Ratio dan satu
variabel profitabilitas Return On Equity. Periode pengamatan hanya tiga tahun sehingga belum cukup lama untuk menentukan tren perubahan harga saham dalam
jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara