Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI

ada ibu yang belum menyusui walaupun air susunya sudah keluar, karena kebanyakan rooming-in baru dilakukan pada hari kedua dan ketiga postpartum. Dari hasil penelitian diperoleh mayoritas kuantitas produksi ASI dikategorikan cukup 83,3. Hal ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya frekuensi menyusui, dengan dilakukannya perawatan rooming-in maka ibu bebas menyusui sesering mungkin. Selain itu produksi ASI dalam penelitian ini dapat juga dilihat dari kualitas proses menyusui, dimana dari data kualitas proses menyusui berdasarkan observasi BREAST diperoleh bahwa mayoritas kua litas menyusui adalah baik 73,3. Hal ini sesuai dengan yang terdapat dalam Perinasia 2004 bahwa menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Pendapat ini juga didukung oleh penelitian Susanti 2006 berjudul Hubungan Teknik Menyusui dengan Produksi ASI pada Ibu Postpartum Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Sawoo menyatakan bahwa teknik menyusui berpengaruh pada produksi ASI yang berarti bahwa ibu yang memiliki teknik menyusui buruk cenderung memperoleh produksi ASI yang buruk.

2.4. Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI

Hasil analisa statistik dalam penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara perawatan rooming-in terhadap produksi ASI r = 0,000. Hasil uji kedua variabel tersebut memiliki nilai signifikansi yang tidak dapat diterima atau Ha ditolak p 0,05. Dengan demikian hipotesa penelitian Ha gagal diterima Universitas Sumatera Utara artinya terdapat pengaruh perawatan rooming-in terhadap produksi ASI pada Ibu postpartum di RSUP Haji Adam Malik Medan gagal diterima. Hal ini dapat disebabkan oleh pelaksanaan rooming-in yang mayoritas kurang baik ditinjau dari waktu pelaksanaan rooming-in yang tidak sesuai dengan konsep. Hasil penelitian saya ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya. Penelitian Buranasin 1990 berjudul The effects of rooming-in on success of breastfeeding and the decline in abandonment of children menyatakan bahwa perawatan rooming-in meningkatkan keberhasilan menyusui. Pendapat ini juga didukung oleh penelitian Bystrova et al. 2006 yang berjudul Early lactation performance in primiparous and multiparous women in relation to different maternity home practices menyatakan bahwa produksi ASI pada ibu primipara dan multipara yang tidak dilakukan rooming-in dan menyusui berdasarkan jadwal lebih rendah daripada ibu primipara dan multipara yang dilakukan rooming-in dan menyusui tanpa jadwal on demand. Penelitian yang dilakukan oleh Yamauchi Yamanouchi 1990 berjudul The relationship between rooming-in not rooming-in and breastfeeding variables menyatakan bahwa intake ASI pada hari ketiga dan kelima setelah bayi lahir lebih tinggi pada bayi yang dilakukan rooming-in daripada bayi yang tidak dilakukan rooming-in demikian juga dengan penurunan berat badan bayi lebih rendah pada bayi yang dilakukan rooming-in daripada bayi yang tidak dilakukan rooming-in. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai pengaruh perawatan rooming-in terhadap produksi ASI pada ibu postpartum di RSUP Haji Adam Malik Medan.

1. Kesimpulan Hasil Penelitian

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini, sebagai berikut : 1.1. Terdapat responden yang berusia di bawah atau di atas rentang usia reproduksi sehat, namun hal ini sangat kecil atau tidak ada pengaruhnya terhadap produksi ASI. Mayoritas responden adalah multipara yang sebelumnya sudah pernah menyusui. Hal tersebut kemungkinan dapat mempengaruhi kualitas proses menyusui dimana dari data hasil penelitian diperoleh kategori kualitas proses menyusui adalah baik. Hampir seluruh responden adalah ibu rumah tangga, hal ini kemungkinan dapat meningkatkan minat menyusui. Sebagian besar jenis persalinan responden adalah sectio caesaria. Kondisi ini dapat membuat proses menyusui sedikit terhambat, namun hal ini dapat ditangani dengan posisi menyusui yang sesuai dengan kondisi tersebut dan adanya kemauan ibu Universitas Sumatera Utara