Analisa Kualitatif Model Pemodelan Penyebaran Infeksi HIV pada Komunitas Injecting Drug Users (IDU)

= = 3.10 Oleh karena adalah suatu peluang dan berdasarkan persamaan 3.1, persamaan 3.10 dibatasi bahwa ≠ 0, dengan = = Selanjutnya, dapat ditulis = = . 3.11 Terlihat bahwa bergantung pada variabel S , I dan melalui variabel pada persamaan 3.1 yaitu peluang seorang pecandu merupakan pecandu yang terinfeksi. Berdasarkan 3.10 dan fungsi dapat ditulis sebagai = 3.12 dengan =

3.3. Analisa Kualitatif Model

Pada penelitian ini, diasumsikan bahwa pecandu narkoba suntik IDU yang menyadari sudah mengidap AIDS ikut berbagi suntikan dan bergabung dalam grup. Oleh karena itu, model yang diperhatikan laju perubahan kelompok pecandu susceptibles , laju peruban kelompok infectious dan laju perubahan kelompok yang telah mengidap penyakit AIDS dengan R = ℝ 2 , yakni Universitas Sumatera Utara = = – S – , 3.13 = = – – , 3.14 = = – – , 3.15 Untuk setiap R dengan I ≠ 0 dapat dimisalkan = 3.16 = = Berdasarkan 3.4, persamaan 3.14 dapat ditulis : = – – = – = – = – . Misalkan = – , untuk I ≠ 0, 3.17 = , untuk I ≥ 0. 3.18 Selanjutnya persamaan 3.14 dapat ditulis = . 3.19 Oleh karena adalah laju perubahan populasi pecandu infectious per satuan waktu, maka berdasarkan persamaan 3.19 dapat disimpulkan bahwa Universitas Sumatera Utara merupakan faktor yang berpengaruh penting dalam menekan laju pertambahan populasi pecandu infectious per satuan waktu. Berdasarkan sistem persamaan 3.13, 3.14 dan 3.15, fungsi sangat berpengaruh dalam sistem dinamik tersebut. Oleh karena itu turunan parsial terhadap variabel S , I dan fungsi dan fungsi-fungsi lain yang berhubungan dengan sistem perlu diamati untuk mempermudah analisa sistem Turunan Parsial Untuk lebih mudah mengamati turunan parsial fungsi , maka dapat dilihat dari persamaan = sesuai 3.11, sehingga dapat ditulis sebagai berikut = . Misalkan 1. D = 2. R = 3. T = 4. W = = Oleh karena dan merupakan suatu peluang 0 dan 0, maka jelas bahwa a. 1 b. 1 c. 1 d. 1 dengan demikian dapat disimpulkan 1. D = ≥ 0 2. R ≥ 0 3. T Universitas Sumatera Utara 4. W ≥ 0 5. 6. 1 7. 8. , maka ≥ 0. Untuk melihat tanda dari , dan , dapat dilihat dari bentuk , dengan 1. = 2. = ≥ 0 3. = 4. = ≥ 0 5. = 2 6. = ≥ 0 Oleh karena = ≤ 0 , = ≥ 0 dan = ≤ 0 maka diperoleh kesimpulan bahwa ≤ 0 3.20 ≤ 0 dan 3.21 ≥ 0 untuk semua R 3.22 Universitas Sumatera Utara Dengan demikian 3.20, 3.21 dan 3.22 mengakibatkan turunan parsial fungsi kekuatan infeksi sesuai 3.4 adalah ≤ 0, ≥ 0 dan ≤ 0. Turunan Parsial Oleh karena = = , maka untuk melihat perilaku bernilai positif atau nagatif dari turunan parsial , dan dapat lebih muda dilihat melalui persamaan = Dengan 0 ≤ ≤ 1. Dengan demikian turunan parsial terhadap adalah = ≤0 Oleh karena ≤ 0 , ≥ 0 dan ≤ 0 maka diperoleh kesimpulan ≥ 0 , ≤ 0 dan ≥ 0 untuk semua R . Turunan parsial Berdasarkan persamaan 3.17 maka turunan parsial terhadap adalah sebagai berikut = Universitas Sumatera Utara Oleh karena ≥ 0 dan ≥ 0, maka ≥ 0. Turunan parsial terhadap adalah = Berdasarkan kesimpulan sebelumnya bahwa Oelh karena ≥ 0 dan ≥ 0, maka ≤ 0. Selanjutnya turunan parsil terhadap adalah = Berdasarkan kesimpulan sebelumnya bahwa Oelh karena ≥ 0 dan ≥ 0, maka ≥ 0. Dengan demikian dapat disimpulkan ≥ 0. 3.23 ≤ 0. 3.24 ≥ 0. 3.25 3.4. Basic Reproduction Ratio Untuk memahami penyebaran HIV melalui model matematika, dapat dilakukan dengan melakukan analisa dinamika model matematika 3.13, 3.14 dan 3.15. Analisa dinamika pada pemodelan penyebaran infeksi HIV pada komuniatas IDU dimaksudkan untuk mengetahui pada nilai batasan mana yan mampu mempengaruhi penyebaran infeksi HIV pada komunitas IDU. Nilai batasan yang di maksud dalam penelitian adalah basic reproduction ratio , yaitu nilai yang menunjukkan apakah penyebaran infeksi HIV menjadi epidemik atau tidak pada komnitas IDU. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan landasan teori pada subbab 2.5, pada kasus ini X = S , Y = I , Z = A maka dengan mencari solusi = 0, = 0 dan = 0 sesuai persamaan 3.13, 3.14 dan 3.15 diperoleh = = Berdasrakan metode operator generasi selanjutnya, dalam menentukan Φ diperlukan informasi sebagai berikut = . Dengan demikian Φ, dapat ditulis dalam bentuk Φ = = = . Oleh karena Φ dapat dituliskan dalam bentuk Φ = dengan = ≥ 0 dan = 0, maka sesuai dengan definisi radius spektral diperoleh = J = . Dengan demikian, basic reproduction ratio untuk sistem persemaan 3.13, 3.14 dan 3.15 adalah = . 3.26

3.5. Kesetimbangan dan Kestabilan Model