Latar Belakang Pembuatan Lembaran Katoda LiFe0.9Ni0.1PO4/C Dengan Variasi Suhu Pengeringan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi terutama dalam bidang penyimpanan energi listrik yaitu berupa baterai. Perangkat elektronik memerlukan baterai sebagai sumber penggeraknya, sehingga dibutuhkan prospek baterai untuk menjadi sumber energi yang strategis dan ekonomis. Baterai adalah alat yang dapat menghasilkan arus listrik, dengan melibatkan transfer elektron melalui elektroda negatif anoda ke elektroda positif katoda dan karena adanya beda potensial. Baterai isi ulang atau rechargeable batteries sekarang menggantikan baterai primer karena menghemat sumber daya dan ramah lingkungan. Contoh jenis sekunder di antaranya adalah Pb-acid, Ni-MH, Ni-Cd dan Li-ion. Diantara contoh baterai sekunder tersebut yang paling dikembangkan saat ini adalah baterai ion lithium. Baterai ion lithium merupakan baterai yang digerakkan oleh ion lithium. Kelebihan baterai ion lithium adalah memiliki lifecycle panjang 500-1000 siklus dan kapasitas spesifik lebih tinggi daripada baterai sekunder yang lain. Material katoda yang pertama digunakan pada baterai ion lithium adalah LiCoO 2 . Kemudian muncul material-material katoda lain LiNiO 2 , LiMnO 4 , LiNi 13 Co 13 Mn 13 O 2 , dan LiFePO 4 . LiFePO 4 secara ekstensif dikembangkan sebagai material katoda karena kapasitas teoretis sedang 170 mAhg, stabil, murah, dan ramah lingkungan. Tetapi, LiFePO 4 mempunyai sifat konduktivitas listrik yang rendah yaitu berorde 10 -9 Scm dan difusi ion lithium yang lambat. Dua kelemahan tersebut membatasi aplikasi LiFePO 4 sebagai material katoda, khususnya pada temperatur rendah dan densitas arus yang tinggi Padhi, dkk, 1977. Usaha untuk meningkatkan konduktifitas listrik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu menambahkan dopant saat sintesis material katoda, mencampur material katoda dengan serbuk logam atau melapisi material katoda dengan karbon yang konduktif. Usaha yang disebut terakhir ini banyak dilakukan. Universitas Sumatera Utara Proses pelapisan karbon dapat dilakukan pada material katoda yang telah siap atau dilakukan bersamaan saat proses sintesis material katoda. Triwibowo, 2010 Sri Rakhmawati 2015 melakukan penelitian tentang sintesis material aktif katoda LiFe 0.9 Ni 0.1 PO 4 C dengan variasi pelapisan carbon dari tapioka diperoleh konduktifitas sebesar 10 -5 Scm. Konduktifitas yang dihasilkan mengalami kenaikan dibandingkan konduktifitas LiFePO 4 sebesar 10 -9 . Namun dalam penelitian ini belum diketahui besar kapasitasnya jika material digunakan pada baterai ion lithium. Salah satu parameter terpenting dalam proses pembuatan lembaran elektroda yaitu suhu pengeringan. Etty Marti Wigayati 2007, telah melakukan penelitian tentang pengaruh suhu pengeringan pada lembaran anoda grafit yaitu pada suhu 90 o C, 100 o C, 110 o C, 120 o C. Hasil yang diperoleh lembaran anoda tidak akan mengalami kerusakan dibawah suhu 130 o C. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang varisai suhu pengeringan pada lembaran katoda dengan material aktif LiFe 0.9 Ni 0.1 PO 4 C untuk mendapatkan suhu pengeringan yang optimum yang akan memberikan pengaruh pada performa baterai. Pada penelitian ini variasi suhu pengeringan yaitu pada suhu 60 o C, 80 o C, dan 100 o C. Proses pembuatan lembaran dengan menggunakan metode doctor blade dan untuk mengetahui performance baterai lembaran katoda dibentuk dalam coin cell dengan anoda lithium metal dan LiPF 6 sebagai elektrolit dan diuji dengan alat Electrochemical Impedance Spectrometry , Cyclic Voltammetry dan ChargeDischarge.

1.2 Rumusan Masalah