Variabel dependen Analisis statistik deskritif Uji asumsi klasik

bulanan, dan tahunan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mendownload melalui situs www.idx.co.id diakses. Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, yaitu suatu metode statistik yang umum digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen. 3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen, variabel dependen.

3.5.1 Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013.

3.5.2 Variabel independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah laba akuntansi, profitabilitas, dan Economic Value Added EVA. Universitas Sumatera Utara

1. Laba akuntansi

Sebagai operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan yang berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis Murtanto, 2000 Dalam penelitian ini konsep laba yang dipakai adalah laba bersih bagi investor yaitu kelebihan hasil revenue dari biaya, seluruh pendapatan dan rugi setelah dikurangi pajak atau Net Income Earning After Tax. Laba yang digunakan sebagai data penelitian adalah rata-rata nilai bersih dari tahun 2011-2013. Laba akuntansi = total pendapatan – total beban

2. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba keuntungan dalam suatu periode tertentu Husnan:2001. Dalam penelitian ini, profitabilitas diproksikan dengan Return On Assets ROA . Return On Assets atau disebut juga rentabilitas ekonomi ialah laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba terssebut dan dinyatakan dalam persentase. Return On Assets dirumuskan sebagai berikut Husnan, 2004: 72 : Return On Assets = Laba Bersihx100 Total Aktiva Rata-rata Universitas Sumatera Utara

3. EVA

Economic Value Added EVA merupakan keuntungan operasi setelah pajak dikurangin dengan biaya modal dari seluruh modal untuk menghasilkan laba. Langkah-langkah menghitung EVA Economic Value Added Rumus EVA = NOPAT – WACC x Invested Capital Keterangan : NOPAT = Net Operating After Tax WACC = Weighted Average Cost of Capital Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Skala Rumus 1 Laba akuntansi Selisih pengukuran pendapatan dan biaya Rasio Laba Akuntansi = Total pendapatan – total beban 2 ROA Perbandingan laba bersih setelah pajak terhadap total aset perusahaan Rasio Laba Bersih Total Aktiva Rata-rata x 100

3 EVA

Keuntungan operasi setelah pajak, dikurangin biaya modal Rasio EVA= NOPAT-WACC x Invested capital 4 Harga Saham Harga rata-rata nilai pasar saham suatu perusahaan Rasio Kebijakan pasar 3.6 Teknik Analisis Data Keselurahan data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan progam IBM Statistic SPSS versi 21. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik.

3.6.1 Analisis statistik deskritif

Statistik deskristif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mengdeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Uji asumsi klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi - asumsi klasik seperti normalitas data, multikolinearitas, heterokedastisitas, dan asumsi – asumsi klasik lainya. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut :

3.6.2.1 Uji normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendektesi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik. 1. Analisis Grafik Pada prisipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan yaitu : a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik Untuk menentukan uji didasarkan kepada kolmogorov – Smirnov Goodness of Fit Test terhadap model yang diuji pedoman untuk pengambilan keputusannya didasarkan sebagaimana diungkpkan Ghozali 2005: 114 “ Apabila nilai signifikan atau nilai profitabilitas 0,05, maka distribusi data normal. Apabila nilai signifikan atau nilai profitabilitas 0,005, maka distribusi data tidak normal.

3.6.2.2 Uji multikolinieritas

Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel – variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari liabilitas. - Nilai tolerance dan lawanya. - Variance infalation VIF Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainya. Tolerance mengukur variabelitas variabel independen yang Universitas Sumatera Utara terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainya. Jadi, nilai Tolerence yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1 tolerance . Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menujukan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerence 0.10 atau sama dengan VIF 10.

3.6.2.3 Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi anatara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali, 2009. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan penganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu times series karena “gangguan” pada seorang individu kelompok lebih cenderung mempengaruhi “ganguan” pada individu kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data crosssection silang waktu, masalah autokorelasi relatif jarang terja di karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu. Kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah adalah regresi yang Universitas Sumatera Utara bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunkan untuk mendekteksi ada atau tidaknya autokorelasi.

a. Uji Durbin – Watson DW test

Uji Durbin Watson hanya diguanakan untuk autokorelasi tingakt satu first order autocorrelation dan memasyarakatkan adanya intercept konstanta dalam model regersi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah : HO : tidak ada autokorelasi r = 0 HA: ada autokorelasi r ≠ 0 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi : Tabel 3.2. Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No desicision Dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negative No decision 4 – dl ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif negative Tidak ditolak Du d 4 – du

3.6.2.4 Uji heteroskedastitas

Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut dengan heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedesitas atau tidak terjadi heterokedasitas. Untuk Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 70 117

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

Pengaruh Laba Akuntansi, Profitabilitas, Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2011 - 2013

0 0 12

Pengaruh Laba Akuntansi, Profitabilitas, Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2011 - 2013

0 0 2

Pengaruh Laba Akuntansi, Profitabilitas, Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2011 - 2013

0 0 7

Pengaruh Laba Akuntansi, Profitabilitas, Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2011 - 2013

0 0 18

Pengaruh Laba Akuntansi, Profitabilitas, Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2011 - 2013

0 0 2

Pengaruh Laba Akuntansi, Profitabilitas, Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2011 - 2013

0 0 17

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDIVIDUAL PADA PERUSAHAAN – PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-201

0 0 12