Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
menjaga kerahasiaan klannya. Akhirnya para ninja mulai menghilang dan yang masih tersisa banyak yang hidup normal sebagai pedagang dan petani.
2.2. Peran Ninja dalam Masyarakat Jepang
Sepanjang abad ke-16, Jepang mengalami masa perang sipil paling sengit, sehingga masa tersebut disebut Sengoku Jidai zaman negara perang, dimana
para penguasa daerah saling berebut kekuasaan puncak sebagai Shogun. Tiga orang pemimpin besar mendominasi separuh akhir masa tersebut yaitu Oda
Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu. Kadang mereka saling bekerja sama, kadang saling menjatuhkan, sampai akhirnya Tokugawa Ieyasu
memantapkan kekuasaan totalnya pasa tahun 1603 Irma, 2004: 2. Pada masa Sengoku ini catatan sejarah tentang aktifitas para ninja paling
banyak ditemukan, mereka tidak pernah ketinggalan dalam pergolakan politik. Kadang mereka menggunakan sumber informasi dan militernya untuk melindungi
anggota klan tertentu, kadang seluruh klan mengikatkan diri atau bekerja untuk salah satu organisasi. Ada juga sejumlah ninja yang menerima pekerjaan untuk
menjadi mata-mata atau pembunuh bayaran, akan tetapi pada umumnya para ninja bekerja sesuai dengan arahan klannya.
Peran utama para ninja dalam kehidupan masyarakat Jepang dapat dikelompokan seperti berikut :
2.2.1. Memperkuat dan Membuyarkan Pengepungan
Ini merupakan salah satu keahlian ninja yang paling sering muncul dalam berbagai catatan sejarah. Sebelum pasukan utamanya menyerbu benteng musuh,
para ninja terlebih dulu menyelinap masuk. Di dalam mereka melakukan serangan
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
mendadak, membuat kekacauan, membakar di sana-sini, dan mengepung musuh yang tidak memiliki persiapan untuk membalas serangan dari pasukan ninja.
Ninja khususnya berguna pada saat sebuah istana dikepung. Dalam keadaan ini, biasanya ninja adalah satu-satunya orang yang dapat keluar dengan
diam-diam dari istana. Sebaliknya, bila ninja di pihak pasukan yang dikepung, mereka akan
menyelinap keluar benteng dan masuk ke barisan penyerang. Di saat-saat musuh beristirahat, mereka melakukan kekacauan sehingga minimal membuat prajurit
tidak dapat beristirahat. Dalam satu kasus, seorang ninja meninggalkan istana pada malam hari, memasuki perkemahan musuh, dan kemudian mereka mencuri
panji-panji musuh. Paginya, tentara musuh terbangun dan menemukan bendera mereka sendiri sudah terpajang dan berkibar dari tembok istana.
Kemenangan moral yang dicapai dengan mempermalukan musuh dengan cara ini dapat menjadi penting bagi warga istana yang menunggu lama untuk
keluar dari pengepungan. Hal tersebut akan membuat mental para musuh jatuh dan kalah.
Dalam melakukan tugas ini ninja tidak harus menggunakan pakaian atau serangam ninja yang serba gelap, justru mereka menggunakan seragam musuh
sehingga menimbulkan kesan adanya pemberontakan di dalam pasukan musuh.
2.2.2. Mata-Mata
Meski Ninja Iga dan Kouga merupakan tentara bayaran spionase, di bagian lain Jepang ninja memiliki peran lain. Banyak daimyo memiliki kelompok-
kelompok elit ninja yang melayaninya sesetia samurai. Mereka bertugas sebagai
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
mata-mata, pengintai, atau kelompok komando yang akan membuat serangan- serangan besar pada istana-istana dan tempat perkemahan musuh. Ketika tentara
ditarik dari medan perang, ninja yang dilengkapi dengan senjata tetap tinggal dan bersembunyi untuk menyerang tentara-tentara musuh yang mendekat.
Ninja Iga memiliki reputasi lain, yang menjamin penggunaan mereka selama perang-perang feodal Jepang. Mereka dikenal ahli memasuki istana.
Dengan keahliannya untuk bergerak diam-diam, mereka dapat memperoleh informasi rahasia, menipu musuh, atau mencuri makanan dan senjata. Keahlian
ini diturunkan dari orang tua ke anak laki-lakinya. Selama beberapa generasi, daimyo yang sedang berperang mengetahui bahwa ninja terbaik di Jepang yang
dapat disewa berada di daerah Iga dan Kouga wariagung.multiply.com. Ninja Iga tidak selalu harus bergerak diam-diam untuk masuk ke istana
musuh. Untuk memasuki istana musuh dengan mudah, maka sekelompok ninja terlebih dahulu menyelinap masuk dan mencuri stempel lambang dari istana itu.
Kemudian mereka membuat tiruannya. Dengan adanya lambang tiruan tersebut maka mereka dapat masuk ke istana dengan mudah tanpa harus menyamar.
Setelah berada di dalam istana musuh, kemudian mereka membakar istana tersebut dan melarikan diri dengan cepat. Akibat yang ditimbulkan dari peristiwa
itu ada dua yaitu, kerusakan istana akibat terbakar dan menyebabkan kebingungan sekaligus keributkan dalam barisan musuh, sebab mereka berpikir adanya
pengkhianat di dalam istana. Kadang ninja juga melakukan tindakan yang normal saja. Biasanya
mereka naik kuda mendahului pasukannya untuk melihat-lihat kekuatan musuh, kemudian balik lagi untuk melaporkan semua berita yang diperolehnya. Tetapi
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
ada juga ninja yang mendekam seharian direrumputan di luar benteng musuh hingga malam hari.
2.2.3. Pembunuh Gelap atau Pembunuh Bayaran