Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
PENGESAHAN
Diterima oleh : Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi
salah satu syarat Ujian Sarjana Sastra dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang pada Fakultas Sastra.
Pada :
Tanggal :
Pukul :
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara
Dekan
Drs. Syaifuddin, M.A.Ph.D NIP : 131284310
Panitia Ujian No.
Nama Tanda Tangan
1. 2.
3. 4.
5.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………………….
i DAFTAR ISI………………………………………………………….
iv BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….
1
1.1. Latar Belakang Masalah………………………………….. 1
1.2. Perumusan Masalah……………………………………… 5
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan……………………………... 6
1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori…………………… 6
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………… 10
1.6. Metode Penelitian………………………………………… 11
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NINJA DAN KOMIK 13
2.1. Latar Belakang Munculnya Ninja di Jepang…………….. 13
2.2. Peranan Ninja dalam Masyarakat Jepang………………... 16
2.2.1. Memperkuat dan Membuyarakan Pengepungan….. 16
2.2.2. Mata-Mata………………………………………… 17
2.2.3. Pembunuh Gelap atau Pembunuh Bayaran……….. 19
2.3. Tingkatan dalam Ninja…………………………………... 20
2.3.1. Jounin…………………………………………….. 21
2.3.2. Chuunin…………………………………………… 21
2.3.3. Genin………………………………………………. 22
2.4. Alat dan Senjata yang Digunakan Ninja…………………. 22
2.5. Definisi Komik…………………………………………… 26
2.5.1. Sejarah Munculnya Komik di Jepang……………... 28
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
2.5.2. Perkembangan Komik Di Jepang………………….. 30
2.6. Riwayat Hidup Masashi Kishimoto……………………… 32
2.7. Tingkatan Ninja dalam Komik Naruto…………………… 35
2.7.1. Kage………………………………………………… 35
2.7.2. Jounin……………………………………………..... 36
2.7.2. Chuunin…………………………………………….. 36
2.7.3. Genin……………………………………………….. 36
2.7.4. Murid Akademi…………………………………….. 37
2.8. Alat dan Senjata yang Digunakan Ninja dalam Komik Naruto 38
BAB III ANALISIS PERANAN TOKOH NINJA DALAM KOMIK NARUTO…………………………………………
41
3.1. Uzumaki Naruto………………………………………….. 41
3.2.Uchiha Sasuke.. ………………………………………….. 51
3.3. Haruno Sakura …………………………………………… 55
3.4. Hatake Kakashi ………………………………………….. 59
3.5. Orochimaru ………………………………………………. 64
3.6. Nara Shikamaru…………………………………………... 67
3.7. Kabuto …………………………………………………… 68
3.8. Tsunade…………………………………………………... 73
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………….. 78
4.1. Kesimpulan……………………………………………….. 78
4.2. Saran………………………………………………………. 80
DAFTAR PUSTAKA ABSTRAK
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Manusia mempunyai akal dan pikiran yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Setiap manusia dapat mengungkapkan ide yang beraneka
ragam, sehingga dari hal tersebutlah manusia dapat menghasilkan kebudayaan. Koentjaraningrat 1976:28 mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan
gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
Kebudayaan juga dijelaskan oleh Moeliono 1989:7 sebagai hasil pengungkapan diri oleh suatu masyarakat dan menjadi warisannya. Salah satu
hasil dari kebudayaan keseniaan manusia itu adalah sastra. Sastra adalah ungkapan pribadi manusia, yang berupa pengalaman,
perasaan, pemikiran, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan pesona dengan alat bahasanya. Rene Wellek
1997:109 berpendapat bahwa sastra adalah lembaga sosial yang memakai medium bahasa dalam menampilkan gambaran kehidupan itu sendiri adalah
kenyataan sosial. Menurut Boulton dalam Aminuddin 2000:37 mengungkapkan bahwa cipta sastra, selain menyajikan nilai-nilai keindahan serta paparan peristiwa
yang mampu memberikan kepuasan batin pembacanya, juga mengandung pandangan yang berhubungan dengan masalah keagamaan, filsafat, politik
maupun berbagai macam problema yang berhubungan dengan kompleksitas kehidupan ini.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
Dalam sastra terdapat genre sastra yang sangat bervariasi. Misalnya puisi, drama, roman, prosa, teater, dan lain-lain. Salah satu hasil karya sastra berupa
prosa adalah cergam cerita bergambar, atau juga yang dikenal dengan sebutan komik.
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.
Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Sugono 2003:151 mengatakan bahwa komik merupakan salah satu media
komunikasi hiburan. Komik juga merupakan hasil karya sastra yang cukup memikat penikmat karya sastra. Komik memang sangat digemari oleh anak-anak
maupun orang dewasa. Di Jepang, komik merupakan karya sastra yang paling populer.
Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Istilah manga digunakan untuk membedakan antara komik dari Jepang dengan komik dari negara lainnya.
Di Jepang istilah manga diperkenalkan pertama kalinya pada tahun 1814 oleh Katsushika Hokusai. Pada saat itu komik dibentuk dalam percetakan pada kertas
yang menggunakan blok –blok kayu. Di Indonesia popularitas manga membuat komik lainnya hampir tidak
mempunyai kesempatan untuk berkembang. Hal ini tidak hanya di Indonesia, di Amerika dan Eropa popularitas manga sudah menyamai komik lokal mereka.
Manga memang sudah beredar di seluruh dunia. Seperti Amerika, Inggris, Itali, dan tentunya Jepang. Di Jepang, komik merupakan karya sastra yang sangat
diminati.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
Komik dibagi menjadi 4 kategori, antara lain : 1.
komik anak laki-laki shounen manga 2.
komik anak perempuan shoujo manga 3.
komik remaja seinen manga 4.
komik dewasa seijin manga Tema manga meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat Jepang.
Mereka mampu melahirkan pahlawan-pahlawan dalam manga yang dapat mereka temuka n dalam diri mereka sendiri. Oleh sebab itu, manga menjadi tuan rumah di
Jepang sendiri terlepas dari pengaruh barat yang sangat kental pada masa-masa awal lahirnya manga.
Dalam penyajian komik, pengarang menawarkan banyak hal yang dapat dinikmati oleh pembacanya. Tidak hanya konsep cerita yang berdasarkan kisah
nyata dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga ditawarkan konsep seni dan imajinasi yang tinggi serta nilai-nilai kebudayaan yang dapat menyampaikan dan
mengekspresikan ide-ide dan bahkan pesan- pesan, amanat ataupun moral dari si pengarang sehingga timbullah efek-efek tertentu bagi si pembaca itu sendiri.
Salah satu komik Jepang yang berhasil mendapat tempat di pasaran Indonesia adalah Naruto karya Masashi Kishimoto. Masashi Kishimoto adalah
seorang komikus pria yang lahir di Prefektur Okayama, Jepang pada tanggal 8 November 1974. Ia mulai mengembangkan bakatnya akan menggambar semenjak
usia SD. Ia memulai karyanya pada tahun 1999 sebagai seorang pelukis manga dengan hasil kerjanya yang pertama yaitu Karakuri. Kemudian Masashi
Kishimoto menjadi seorang komikus terkenal semenjak karyanya Naruto sukses
besar, baik di Jepang sendiri ataupun di negara-negara lain. Karena kesuksesan
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
tersebut Kishimoto telah menerima Anugerah Hop Step yang diberikan kepada artis pendatang baru setiap bulan oleh Shonen Jump, yaitu sebuah majalah manga.
Naruto merupakan judul komik yang diambil dari nama tokoh utama dalam komik tersebut. Komik ini menceritakan seputar tentang kehidupan tokoh
utamanya yang bernama lengkap Uzumaki Naruto, seorang ninja remaja yang selalu membuat keributan, hiperaktif, dan ambisius dalam setiap petualangannya
demi mewujudkan keinginannya untuk mendapatkan gelar Hokage, yaitu pemimpin terkuat di desanya sekaligus agar dapat melindungi penduduk desa di
Konoha, desa tempat kelahirannya. Komik Naruto memuat cerita fiksi yang diambil berdasarkan kejadian-
kejadian nyata yang pernah terjadi di Jepang. Cerita ini membawa pesan-pesan dan gambaran tertentu bagi pembaca sekaligus memuat aspek kesejarahan
history. Masashi Kishimoto berhasil menggambarkan kehidupan serta peran seorang ninja dalam masyarakat Jepang sehingga terciptalah suatu gambaran yang
konkrit tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada masa itu. Sebagai seseorang yang memiliki peran yang penting, seorang ninja
dituntut untuk dapat tangguh dilapangan demi menjaga kedamaian yang tercipta pada masanya. Namun, tidak hanya itu karena dalam komik Naruto ini, Masashi
Kishimoto menyajikan sudut pandang yang berbeda dari kehidupan para ninja yang sebenarnya dalam kehidupan nyata. Ia juga menceritakan betapa pentingnya
peran seorang ninja dalam kehidupan masyarakat Jepang sehingga sangat menarik untuk dibahas. Peran ninja yang tercermin baik dalam kehidupan ninja yang nyata
maupun dalam komik Naruto rasanya layak penulis angkat untuk membahas skripsi yang berhubungan dengan ninja dan perannya melalui skripsi yang
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
berjudul “ANALISIS PERAN TOKOH NINJA DALAM KOMIK NARUTO KARYA MASASHI KISHIMOTO”.
1.2. Perumusan Masalah
Ninja dalam kehidupan nyata ataupun yang tergambar dalam karya-karya sastra kebanyakan adalah sosok yang sangat disiplin dalam menjalankan tugas-
tugasnya serta mereka harus tunduk kepada aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh atasannya.
Namun, ninja yang digambarkan oleh Masashi Kishimoto dalam komik Naruto sangat berbeda dari apa yang banyak diketahui oleh umum. Tokoh-tokoh
utama yang digambarkan dalam komik ini memiliki rasa sosial yang sangat tinggi terhadap lingkungan dan ikatan serta hubungan persahabatan yang kuat terhadap
teman-temannya sesama ninja. Sedangkan ninja dalam kehidupan nyata bersifat sangat tertutup. Naruto sebagai seorang ninja mampu menghadapi segala
tantangan demi untuk mempelajari ilmu ninja. Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba menjawab masalah yang
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah latar belakang munculnya ninja dalam kehidupan masyarakat Jepang?
2. Bagaimanakah peran tokoh ninja dalam komik Naruto karya Masashi
Kishimoto?
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Dari permasalahan-permasalahan yang ada maka penulis menganggap perlu adanya pembatasan ruang lingkup dalam pembahasan. Hal ini dimaksudkan
agar masalah penelitian tidak menjadi terlalu luas dan berkembang jauh, sehingga penulisan dapat lebih terarah dan terfokus.
Dalam skripsi ini, penulis hanya akan membatasi ruang lingkup pembahasan yang difokuskan pada peran-peran yang dilakukan oleh seorang
ninja, khususnya yang menjadi latar belakang lahirnya komik Naruto ini yaitu mulai dari komik Naruto volume 1 sampai volume 38. Untuk mendukung
pembahasan, akan dibahas juga tentang latar belakang sejarah munculnya ninja dan perannya dalam kehidupan masyarakat Jepang secara umum.
1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1. Tinjauan Pustaka
Macluer dan Page dalam Soekanto 2003:24, mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata krama, dari wewenang dan
kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Masyarakat pada zaman feodal Jepang
mulai berkembang dan melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga dalam kelas tersebut pun saling bertarung satu sama lain untuk
menjatuhkan kekaisaran. Dalam usahanya memperebutkan kekuasaan maka menimbulkan banyak kerusuhan, ancaman-ancaman, serta pembunuhan. Dengan
berlangsungnya kondisi seperti ini terus-menerus membuat masyarakat menjadi ketakutan. Untuk mengatasi semua hal tersebut masyarakat membutuhkan orang-
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
orang yang dapat melindungi mereka dari segala ancaman. Hal inilah yang membuka jalan bagi lahirnya ninja.
Ninja merupakan orang-orang yang terlatih dalam seni ninjutsu dan bergerak secara rahasia. Ninja memiliki keahlian khusus dalam menyusup dengan
atau tanpa suara www.wikipedia.com. Pada awalnya ninja bukanlah pasukan yang suka perang, tetapi ninja ada untuk membela kebenaran. Ia bukanlah milik
suatu organisasi, ninja adalah milik masyarakat dan akan selalu membela masyarakat. Biasanya mereka akan mengancam pemerintah jika pemerintah
melakukan penyimpanan pada pajak. Cara kerja ninja adalah bergerak di tengah malam. Kadang ninja bekerja seorang diri namun kadang mereka berkelompok
dalam menegakkan keadilan. Bagi masyarakat Jepang ninja sangat berperan penting pada zaman feodal Jepang tersebut.
Peranan menurut Soekanto 1990:243 merupakan aspek dinamis kedudukan status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola kehidupannya. Hal itu
sekaligus berarti bahwa seorang ninja mempunyai peranan untuk menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta hal-hal yang diberikan oleh
masyarakat kepadanya. Aminuddin 2000:39 mengatakan bahwa sastra adalah seni, karena itu ia
mempunyai sifat yang sama dengan karya seni suara, seni lukis, seni pahat, dan lain-lain. Tujuannya pun sama yaitu untuk memberikan makna pada eksistensinya,
serta untuk membuka jalan kekebenaran. Yang membedakannya dengan seni lain adalah bahwa sastra memiliki aspek bahasa.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
Dalam sastra terdapat genre sastra atau jenis-jenis sastra. Genre sastra ada beberapa jenis diantaranya adalah puisi, drama, roman, prosa dan sebagainya.
Dalam prosa ada beberapa jenis dan salah satunya adalah komik. Komik menurut kutipan Marcel Bonnet dalam Angkat 2004 dalam buku
komik Indonesia adalah salah satu produk akhir dari hasrat manusia untuk menceritakan pengalamannya yang dituang dalam gambar dan tanda yang
mengarah kepada suatu pemikiran dan perenungan. Komik merupakan salah satu sajian yang ditawarkan dalam dunia sastra
yang dapat menarik hati para penikmat sastra. Tidak hanya itu, komik mampu memikat banyak orang di seluruh dunia, baik dari kalangan orang tua, remaja,
bahkan juga anak-anak. Terlebih komik di Jepang sangat menjamur dan berkembang dari waktu ke waktu.
1.4.2. Kerangka Teori
Penelitian kebudayaan ini dilakukan melalui komik yang merupakan sebuah karya sastra. Menurut Rene Wellek dalam Melani Budianto 1997:109
bahwa sastra adalah lembaga sosial yang memakai medium bahasa dalam menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah kenyataan
sosial. Untuk membuktikan bahwa dalam sebuah karya sastra yaitu komik
terdapat kebudayaan yang mengungkapkan sejarah serta peran ninja, maka penulis akan menggunakan pendekatan sosiologis, pendekatan historis, dan
pendekatan semiotik dalam menganalisis karya sastra tersebut.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
Pendekatan sosiologis merupakan proses pengungkapan kebenaran yang didasarkan pada penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi
sebagai ilmu. Konsep-konsep dasar tersebut merupakan sarana ilmiah yang dipergunakan untuk mengungkapkan kebenaran yang ada dalam masyarakat
Soekanto, 2003:411. Pendekatan sosiologis menganalisis manusia dalam masyarakat dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat ke individu.
Menurut Ratna 2004:60 dasar filosofis pendekatan sosiologis adalah adanya hubungan hakiki antara karya sastra dengan masyarakat. Hubungan-
hubungan yang dimaksudkan disebabkan oleh : a.
karya sastra dihasilkan oleh pengarang b.
pengarang itu sendiri adalah anggota masyarakat c.
pengarang memanfaatkan kekayaan yang ada dalam masyarakat d.
hasil karya sastra itu dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. Dalam hal ini penulis menganalisis dengan menggunakan pendekatan
sosialogis karena pendekatan sosiologis digunakan untuk membantu memahami status peranan serta memahami kehidupan manusia dalam masyarakat.
Menurut Aminuddin 2000:46 pendekatan historis adalah suatu pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang biografi pengarang, latar
belakang peristiwa kesejarahan yang melatar belakangi masa-masa terwujudnya cipta sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana perkembangan kehidupan
penciptaan maupun kehidupan sastra itu sendiri pada umumnya dari zaman ke zaman. Hal dasar yang melatar belakangi lahirya pendekatan ini adalah anggapan
bahwa cipta sastra bagaimana pun juga merupakan bagian dari zamannya.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
Ratna 2004: 65 berpendapat bahwa pendekatan historis memusatkan perhatian pada masalah bagaimana hubungannya terhadap karya yang lain,
sehingga dapat diketahui kualitas unsur-unsur kesejarahannya. Pada umumnya pendekatan historis dikaitkan dengan kompetensi sejarah umum yang dianggap
relevan. Maka penulis juga menggunakan pendekatan ini untuk melihat latar belakang cerita ninja dalam kehidupan nyata maupun ninja dalam komik Naruto
dan memahami unsur-unsur sejarahnya. Menurut Jan Van Luxemburg 1992: 46 semiotik adalah ilmu yang
mempelajari tanda-tanda, lambang dan proses perlambangan. Ilmu tentang semiotik ini menganggap bahwa fenomena sosial maupun masyarakat dan
kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Tanda-tanda tersebut dapat berupa gerakan anggota badan, warna, bendera, pakaian, karya seni, serta bentuk dan
potongan rumah. Kemudian tanda-tanda tersebut dihubungkan dengan konsep budaya sehingga pada kondisi ini karya sastra yang berbentuk komik akan
dijadikan sebagai tanda untuk diinterprestasikan. Oleh sebab itu, penulis menggunakan pendekatan semiotik untuk menjabarkan keadaan serta tanda-tanda
yang terdapat dalam komik Naruto.
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui latar belakang munculnya ninja dalam masyarakat Jepang.
2. Untuk mengetahui peran tokoh ninja dalam komik Naruto karya Masashi Kishimoto.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
1.5.2. Manfaat Penelitian
1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah munculnya ninja dalam kehidupan masyarakat Jepang.
2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai peran tokoh ninja dalam komik Naruto.
1.6. Metode Penelitian
Dalam penulisan suatu karya ilmiah harus menggunakan metode sebagai penunjang untuk mencapai tujuan. Menurut Wiradi dalam Arifin 2003:9, metode
adalah seperangkat langkah apa yang harus dikerjakan yang tersusun secara sistematis urutannya logis.
Sedangkan penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilandaskan pada analisa dan konstruksi. Analisa dan konstruksi dilakukan secara metodologis,
sistematis, dan konsisten. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi manusia untuk mengetahui apa yang dihadapinya
dalam kehidupan Soekanto, 2003: 410. Berdasarkan tema dan permasalahan yang dianalisis dalam komik Naruto,
maka metode yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif . Menurut Sugiyono 2004:142 metode deskriptif adalah suatu metode
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tinjauan kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka dengan
menggunakan buku-buku dan sumber lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian. Data juga diperoleh dari berbagai jurnal, artikel, dan berbagai situs
internet.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NINJA DAN KOMIK
2.1. Latar Belakang Munculnya Ninja di Jepang
Komik Naruto merupakan hasil karya Masashi Kishimoto yang mengambil setting berdasarkan kehidupan ninja dalam kehidupan nyata. Ia
menuliskan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat ninja masih aktif di Jepang dan menjadikannya sebuah cerita yang menampilkan gambaran kehidupan
ninja yang terjadi secara umum. Ninja
沍 secara harfiah terdiri dari dua huruf yaitu nin
沍 , yang
berarti tersembunyi dan ja ja merupakan perubahan dari sha, yang berarti
orang. Jadi ninja adalah orang yang menguasai dan mendalami seni beladiri ninjutsu
沍 ilmu melenyapkan diri. Kata ninja berasal dari kata ninpo
沍驩 ,
po berarti falsafah hidup. Dengan kata lain, ninpo berarti falsafah tertinggi dari ilmu ninjutsu yang menjadi dasar kehidupan dalam keseharian seorang ninja. Jadi
seorang ninja akan selalu waspada dan tunduk pada prinsip ninpo www.wikipedia.com.
Asal usul ninja dimulai dari runtuhnya Dinasti Tang dan terjadinya pergolakan politik di Cina pada abad ke-9, sehingga banyak pengungsi dari Cina
yang datang ke Jepang untuk mencari perlindungan. Sebagian dari mereka adalah para jendral besar, prajurit, dan biksu. Mereka menetap di propinsi Iga di pulau
Honshu. Para jendral itu antara lain adalah Cho Gyokko, Ikai, dan Cho Busho.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
Kemudian mereka mengajarkan strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu pengobatan, falsafah-falsafah tradisional, serta ilmu beladiri.
Semuanya itu menyatu dengan kebudayaan dan kebiasaan setempat yang akhirnya menjadi satu ilmu yang disebut ninjutsu.
Di tempat tersebut, para pengungsi membaur dengan penduduk setempat dan membangun keluarga. Karena para pengungsi tersebut datang ke Jepang
secara ilegal, maka tempat tinggal mereka pun sedapat mungkin tidak berada di keramaian kota, melainkan di hutan-hutan atau tempat terpencil. Oleh karena itu,
mereka hanya mengajarkan ilmu mereka kepada keluarganya serta penduduk di sekitarnya yang sudah mereka anggap sebagai keluarga. Selama beberapa
generasi, ninjutsu disempurnakan oleh masing-masing keluarga atau klan menjadi seni berperang yang digabungkan dengan falsafah bushido, spionase taktik dalam
berperang, serta berbagai ilmu beladiri. Pada abad ke-12, tahun 794-1192 terjadi perebutan kekuasaan antara
keluarga Taira dan Genji, sehingga mengakibatkan terjadinya perang Hogen no Ran 1156 dan perang tersebut dimenangkan oleh keluarga Taira yaitu oleh Taira
no Kyoumori. Setelah kalah dalam peperangan, keluarga Minamoto Genji memperkuat prajuritnya di Jepang bagian timur yaitu di Kamakura. Kemudian di
tahun 1185 pada perang Dan no Ura, Minamoto no Yoritomo berhasil mengalahkan keluarga Taira. Mulai saat inilah Bushi menjadi sangat berpengaruh
dalam pemerintahan pusat. Setelah mengalahkan keluarga Taira, Minamoto membuat pusat
pemerintahan di Kamakura untuk menguasai seluruh negeri Jepang. Pada tahun 1192 Minomoto no Yoritomo menjadi Seiitaishogun keluarga militer yang
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
menjadi penguasa pemerintahan pusat dengan sistem feodal dan mendirikan pemerintahan Kamakura Bakufu yang berlanjut hingga tahun 1933. Selanjutnya
pertarungan antar keluarga untuk memperebutkan kekuasaan pun terus terjadi. Ketika pertarungan perebutan kekuasaan semakin memanas, informasi
mengenai aktifitas dan kekuatan lawan menjadi penting. Kebutuhan keluarga tersebut akan mata-mata, informan bahkan pembunuh makin bertambah. Para
daimyo mulai mempekerjakan para ninja untuk mengumpulkan informasi, serta merusak dan menghancurkan persediaan makanan atau gudang senjata lawan.
Saling curiga dan cemburu menumbuhkan alasan untuk segera menumpas segala ancaman yang mungkin terjadi. Karena itu permintaan akan para ninja
semakin meningkat. Inilah awal kelahiran ninja. Sejak itu para ninja menjadi aktif dan
terkenal di kalangan para raja-raja feodal di Jepang. Ninja akhirnya berkembang menjadi mata-mata profesional yang digunakan untuk kepentingan para pemegang
kekuasaan di Jepang. Ninja tetap ada sampai zaman Edo 1600 – 1868. Menurut catatan, sekurangnya terdapat 70 – 80 klan
kelompok ninja. Namun dari semuanya hanya terdapat dua klan yang paling terkenal yaitu Ninja
Iga dan Ninja Kouga, dengan wilayah kekuasaan mereka yang sangat strategis yaitu diantara Owari dan Mikawa. Ninja Iga berasal dari zaman Heian yang
dikembangkan oleh keluarga Hattori. Sedangkan Ninja Kouga berasal dari keluarga samurai yang mempelajari ninjutsu pada zaman Kamakura. Kemudian
sampai zaman Edo ninja mengambil peran yang besar dalam kehidupan masyarakat Jepang. Namun setelah kehidupan masyarakat Jepang kembali
normal, keberadaan para ninja menjadi tidak diketahui karena mereka sangat
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
menjaga kerahasiaan klannya. Akhirnya para ninja mulai menghilang dan yang masih tersisa banyak yang hidup normal sebagai pedagang dan petani.
2.2. Peran Ninja dalam Masyarakat Jepang
Sepanjang abad ke-16, Jepang mengalami masa perang sipil paling sengit, sehingga masa tersebut disebut Sengoku Jidai zaman negara perang, dimana
para penguasa daerah saling berebut kekuasaan puncak sebagai Shogun. Tiga orang pemimpin besar mendominasi separuh akhir masa tersebut yaitu Oda
Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu. Kadang mereka saling bekerja sama, kadang saling menjatuhkan, sampai akhirnya Tokugawa Ieyasu
memantapkan kekuasaan totalnya pasa tahun 1603 Irma, 2004: 2. Pada masa Sengoku ini catatan sejarah tentang aktifitas para ninja paling
banyak ditemukan, mereka tidak pernah ketinggalan dalam pergolakan politik. Kadang mereka menggunakan sumber informasi dan militernya untuk melindungi
anggota klan tertentu, kadang seluruh klan mengikatkan diri atau bekerja untuk salah satu organisasi. Ada juga sejumlah ninja yang menerima pekerjaan untuk
menjadi mata-mata atau pembunuh bayaran, akan tetapi pada umumnya para ninja bekerja sesuai dengan arahan klannya.
Peran utama para ninja dalam kehidupan masyarakat Jepang dapat dikelompokan seperti berikut :
2.2.1. Memperkuat dan Membuyarkan Pengepungan
Ini merupakan salah satu keahlian ninja yang paling sering muncul dalam berbagai catatan sejarah. Sebelum pasukan utamanya menyerbu benteng musuh,
para ninja terlebih dulu menyelinap masuk. Di dalam mereka melakukan serangan
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
mendadak, membuat kekacauan, membakar di sana-sini, dan mengepung musuh yang tidak memiliki persiapan untuk membalas serangan dari pasukan ninja.
Ninja khususnya berguna pada saat sebuah istana dikepung. Dalam keadaan ini, biasanya ninja adalah satu-satunya orang yang dapat keluar dengan
diam-diam dari istana. Sebaliknya, bila ninja di pihak pasukan yang dikepung, mereka akan
menyelinap keluar benteng dan masuk ke barisan penyerang. Di saat-saat musuh beristirahat, mereka melakukan kekacauan sehingga minimal membuat prajurit
tidak dapat beristirahat. Dalam satu kasus, seorang ninja meninggalkan istana pada malam hari, memasuki perkemahan musuh, dan kemudian mereka mencuri
panji-panji musuh. Paginya, tentara musuh terbangun dan menemukan bendera mereka sendiri sudah terpajang dan berkibar dari tembok istana.
Kemenangan moral yang dicapai dengan mempermalukan musuh dengan cara ini dapat menjadi penting bagi warga istana yang menunggu lama untuk
keluar dari pengepungan. Hal tersebut akan membuat mental para musuh jatuh dan kalah.
Dalam melakukan tugas ini ninja tidak harus menggunakan pakaian atau serangam ninja yang serba gelap, justru mereka menggunakan seragam musuh
sehingga menimbulkan kesan adanya pemberontakan di dalam pasukan musuh.
2.2.2. Mata-Mata
Meski Ninja Iga dan Kouga merupakan tentara bayaran spionase, di bagian lain Jepang ninja memiliki peran lain. Banyak daimyo memiliki kelompok-
kelompok elit ninja yang melayaninya sesetia samurai. Mereka bertugas sebagai
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
mata-mata, pengintai, atau kelompok komando yang akan membuat serangan- serangan besar pada istana-istana dan tempat perkemahan musuh. Ketika tentara
ditarik dari medan perang, ninja yang dilengkapi dengan senjata tetap tinggal dan bersembunyi untuk menyerang tentara-tentara musuh yang mendekat.
Ninja Iga memiliki reputasi lain, yang menjamin penggunaan mereka selama perang-perang feodal Jepang. Mereka dikenal ahli memasuki istana.
Dengan keahliannya untuk bergerak diam-diam, mereka dapat memperoleh informasi rahasia, menipu musuh, atau mencuri makanan dan senjata. Keahlian
ini diturunkan dari orang tua ke anak laki-lakinya. Selama beberapa generasi, daimyo yang sedang berperang mengetahui bahwa ninja terbaik di Jepang yang
dapat disewa berada di daerah Iga dan Kouga wariagung.multiply.com. Ninja Iga tidak selalu harus bergerak diam-diam untuk masuk ke istana
musuh. Untuk memasuki istana musuh dengan mudah, maka sekelompok ninja terlebih dahulu menyelinap masuk dan mencuri stempel lambang dari istana itu.
Kemudian mereka membuat tiruannya. Dengan adanya lambang tiruan tersebut maka mereka dapat masuk ke istana dengan mudah tanpa harus menyamar.
Setelah berada di dalam istana musuh, kemudian mereka membakar istana tersebut dan melarikan diri dengan cepat. Akibat yang ditimbulkan dari peristiwa
itu ada dua yaitu, kerusakan istana akibat terbakar dan menyebabkan kebingungan sekaligus keributkan dalam barisan musuh, sebab mereka berpikir adanya
pengkhianat di dalam istana. Kadang ninja juga melakukan tindakan yang normal saja. Biasanya
mereka naik kuda mendahului pasukannya untuk melihat-lihat kekuatan musuh, kemudian balik lagi untuk melaporkan semua berita yang diperolehnya. Tetapi
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
ada juga ninja yang mendekam seharian direrumputan di luar benteng musuh hingga malam hari.
2.2.3. Pembunuh Gelap atau Pembunuh Bayaran
Peran ninja lainnya yang membuat mereka dikenal dan ditakuti adalah sebagai pembunuh. Bahkan di abad ke-17 pada zaman feodal Jepang para daimyo
sebagai penguasa daerah sangat takut pada ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh ninja pembunuh bayaran. Sehingga mereka banyak menghabiskan waktunya
di mata air rahasia, yang merupakan tempat peristirahatan tersembunyi yang dibangun di sekitar mata air alami yang jauh dari istana daimyo.
Dalam istana, seorang daimyo akan berusaha melakukan apa saja untuk melindungi diri dari ninja pembunuh. Contohnya, istana Nijo tempat tinggal salah
satu daimyo yang berada di Kyoto dibuat nightingale floor. Nightingale floor adalah lantai-lantai kayu yang sengaja dibuat dengan hati-hati dan tidak seimbang
sehingga siapapun yang berjalan di atasnya akan menghasilkan suara keras. Bahkan beberapa daimyo menugaskan penjaga di dalam ruangannya meskipun
mereka sedang tidur. Ada juga daimyo keluarga Tokugawa yang mengharuskan setiap orang dalam rumahnya menggunakan celana panjang hingga menyentuh
lantai, sehingga membuatnya tidak mungkin untuk bergerak bebas. Daerah Iga dan Kouga di Jepang dianggap oleh kebanyakan orang sebagai
tempat lahir ninja yang menjadi sebuah kekuatan utama dalam peperangan Jepang. Para ninja anggota klan yang memerintah suatu daerah mempekerjakan
diri sebagai tentara bayaran, berkelahi untuk daimyo atau kepada raja-raja yang membayar paling mahal. Ninja Iga dan Kouga sering bekerja untuk daimyo yang
dulunya menjadi tujuan serangan mereka. Reputasi sebagai tentara bayaran yang
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
tidak setia ini menjadi trademark ninja, beroposisi langsung dengan kode bushido dari samurai yang setia wariagung.multiply.com.
Meskipun banyak tindakan pencegahan yang digunakan para daimyo untuk melindungi diri dari taktik-taknik ninja, namun ninja masih menyebarkan
kematian pada para daimyo. Satu cerita legendaris menceritakan seorang ninja yang bersembunyi di ruang bawah kamar mandi daimyo. Ketika daimyo datang
untuk menggunakan kamar mandi, ninja menusuknya dari bawah menggunakan pedangnya.
2.3. Tingkatan dalam Ninja
Saat ninjutsu mulai memiliki bentuknya, ninja berkembang menjadi sistem organisasi yang dirancang untuk menjaga kerahasiaanya. Seperti layaknya sebuah
organisasi pada umunya, ninja juga mempunyai jabatan atau tingkatan. Di dalam organisasinya terdapat terdapat tiga tingkatan yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab berbeda Lucca, 2004: 55.
2.3.1. Jounin
Di setiap organisasi terdapat komandan yang disebut dengan jounin atau orang atas. Jounin merupakan tingkatan tertinggi yang ada di klan ninja, yang
bertindak sebagai ketua dan yang mengatur segala strategi serta peraturan yang berlaku dalam suatu klan. Jounin inilah yang memiliki informasi tentang berbagai
peristiwa yang terjadi di daerahnya. Jounin bertugas mengendalikan aktifitas organisasi dan membuat keputusan tentang siapa yang akan dibantu dan untuk
nilai apa. Jounin juga bertugas menjaga keharmonisan klannya.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
Kadang ketua jounin ini sering dirahasiakan keberadaanya baik dari genin ninja bawah maupun chuunin ninja tengah. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi resiko dirinya dari bahaya dan untuk menjaga bila agen-agennya tertangkap dan dipaksa memberikan identitasnya, juga bila ada agennya yang
menjual informasi organisasi ke klan lain. Jounin dapat menugaskan beberapa agen untuk melaksanakan misi tanpa sepengetahuan mereka. Hal ini untuk
mencegah jika ada yang berkhianat. Dengan menerima informasi dari semua agennya, jounin menjadi satu-satunya yang memiliki gambaran lengkap terhadap
situasi. Di zaman sekarang, sistem komando tak terlihat ini, digunakan oleh banyak organisasi kriminal untuk alasan yang sama.
2.3.2. Chuunin
Di bawah jounin terdapat sekelompok petugas yang disebut chuunin ninja tengah. Chuunin adalah orang yang bertindak sebagai messengger atau
penyampai berita kepada para genin. Selebihnya ia bertindak sebagai perantara antara kepala jounin dengan bawahannya. Chuunin bertugas mengorganisasikan
operasi yang ditetapkan jounin. Chuunin tahu bagaimana melaksanakan misi serta agen mana yang harus ditugaskan untuk misi tersebut.
Chuunin juga bertindak sebagai penyangga dan pembawa perintah dari jounin ke lapangan, sehingga keamanan dan kerahasiaan jounin, sebagai seorang
pemimpin terjaga. Karena dalam kelas petugas, maka chuunin jarang mengambil peran sebagai agen kecuali untuk misi yang sangat penting. Dalam pelatihan
ninja, strategi dan manajemen ninja menjadi perhatian utama mereka.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
2.3.3. Genin
Genin ninja bawah adalah para ninja yang bekerja di lapangan atau yang menjalankan misi. Genin bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan
rencana dan operasi dari atasannya. Genin atau ninja-ninja muda ini dilatih menjadi ninja yang tangguh
semenjak kecil. Para genin tahu bahwa suatu hari mereka harus menjalani tugas besar untuk menegakan keadilan, namun sebelum masa panggilan itu, mereka
kebanyakan memilih untuk tinggal di daerah yang sepi. Kebanyakan para genin ini memilih untuk menjadi petani ataupun pedagang.
Genin inilah yang menjadi inspirasi semua legenda yang berkaitan dengan kerja ninja. Karena sistem kerja ninja yang tertutup, dua kelompok genin
seringkali tidak menduga bahwa mereka bekerja untuk jounin yang sama. Saat tidak bertugas dalam misi, genin tinggal dengan kelurganya di dusun
dan desa rahasia terpencil atau yang dikenal dengan perkampungan ninja. Biasanya, perkampungan ninja terletak di daerah pegunungan yang sulit dicapai.
Rumah-rumah ninja biasanya dilengkapi dengan jebakan, pintu rahasia, lorong- lorong bawah tanah, serta tempat senjata dan amunisinya.
2.4. Alat dan Senjata yang Digunakan Ninja
Ninja dikenal sebagai petarung yang amat bijaksana. Mereka mampu membaca situasi di sekeliling dengan cermat sehingga mampu menaklukkan
lawan. Keahlian teknik bertarungnya ini didukung juga dengan wawasannya yang
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
luas. Misalnya, mereka menggunakan bintang dan matahari untuk mengetahui waktu jam serta mata kucing sejenis kompas sebagai penunjuk arah. Mereka
juga sangat ahli dalam pembuatan racun. Racun ini ada yang dibuat dari bahan organik dan ada juga yang diambil dari tubuh binatang. Bila terkena racun
mereka, musuh langsung terkapar. Ada dua faktor penting lain yang menunjang kehebatan ninja, yaitu senjata
dan peralatannya. Meskipun mempunyai wawasan luas, tetapi kalau tidak ada senjata dan peralatan maka mereka juga akan kesulitan pada saat menghadapi
lawan yang bersenjata. Sebenarnya senjata yang dipakai para ninja ini baru lahir setelah mereka
mengenal perang. Sebelumnya dalam ilmu ninjutsu tidak ada senjata apapun yang digunakan dalam melakukan perlawanan. Sementara untuk anak-anak yang baru
mempelajari ilmu ini, biasanya diajarkan teknik-teknik dasarnya saja dan senjata yang digunakan juga hanya dua macam, yaitu jo tongkat bambu dan shuriken
pisau berbentuk bintang. Senjata yang umum digunakan ada 4 jenis yaitu, shuriken, ninja-to, jo, dan
shuko. Namun biasanya masing-masing klan dan perguruan juga memiliki senjata unggulan masing-masing yang tidak dimiliki oleh ninja lain. Hal ini dilakukan
untuk antisipasi pada saat pertempuran. Berikut ini senjata dan peralatan yang sering digunakan ninja.
1. Shuriken
Shuriken merupakan senjata rahasia khas dari seorang ninja. Shuriken atau senjata rahasia ini sering juga disebut sebagai pisau terbang. Berat shuriken
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
sekitar 37,5 – 120 gram dan bisa membunuh musuh dari jarak 3 – 9 meter mozaic3.tripod.com.
Karena shuriken merupakan senjata yang sangat mematikan dan berbahaya, maka pada saat latihan shuriken yang digunakan masing-masing
dibuat dari karet. Meskipun terbuat dari karet tetap saja para murid diharuskan untuk memakai pelindung mata, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Dalam perguruan, setiap murid tidak langsung diajarkan untuk menggunakan senjata ini, melainkan diajarkan bagaimana cara menghindari dari serangan
shuriken ini. Di perguruan ninja para murid dituntut untuk mengabungkan gerakan-
gerakan yang ada seperti tobi teknik melompat dan aruki teknik berjalan menyamping. Sementara saat melemparkan shuriken, harus memiliki mata yang
jeli dan tangan yang kuat agar lemparan kena sasaran dengan tepat. Shuriken juga merupakan senjata ninja yang paling sering muncul di film
dan cerita-cerita ninja. Pada dasarnya shuriken adalah potongan logam tipis dengan sudut-sudut yang ditajamkan, sangat ideal untuk dilemparkan ke lawan.
Sebenarnya shuriken bukan didesain sebagai senjata pembunuh, tetapi lebih banyak digunakan untuk mengalihkan perhatian musuh. Misalnya, pada saat
dikejar oleh musuh, shuriken yang telah dibubuhi oleh racun dilemparkan ke musuh, sehingga membuat mereka memikirkan kembali resikonya apabila terkena
racun tersebut. Shuriken juga dapat dipakai untuk menyerang lawan, misalnya kepada prajurit penjaga yang sedang berjaga-jaga dan yang lainnya.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009.
USU Repository © 2009
2. Ken ninja-to