Latar Belakang Permasalahan Kesimpulan dan Saran

Erna Suryani : Analisa Perbandingan Nilai Accelerated Storage Hardening Test Asht Dari Karet Remah Sir 20cv Dan Sir 3wf, 2009. USU Repository © 2009 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Karet Hevea brasiliensis dikembangkan di Indonesia pada tahun 1876 yang berasal dari lembah Amazone, Brasil. Saat ini karet Hevea di Indonesia sudah merupakan tanaman perkebunan yang cukup luas yaitu sekitar 2,7-3 juta hektar dan merupakan sumber devisa bagi negara. Penilaian mutu karet secara klasifikasi berdasarkan hasil analisa dari syarat uji. Syarat pengujian karet mutu SIR yaitu : Kadar Abu, Kadar zat menguap, ASHT, PRI dan uji lain yang dilakukan. Karet dengan spesifikasi teknis atau karet remah adalah karet alam yang dibuat khusus sehingga terjamin kekuatan karet tersebut. Penelitian terhadap mutu karet remah, dengan kualitas SIR 20CV dan SIR 3WF berdasarkan pada analisa Accelerated Storage Hardening Test ASHT. ASHT yaitu masa penyimpanan yang dipercepat, yang dilakukan pada suhu 60 o C selama 24 jam. Penentuan ASHT dilakukan untuk mengukur nilai maksimum karet menjadi keras hardening selama penyimpanan pada kondisi normal. Setiap konsumen menginginkan konsistensi nilai ASHT dari produsen karet, dengan kata lain menghendaki kemantapan nilai ASHT dari produsen. Permintaan konsumen terhadap hasil pengujian nilai ASHT untuk SIR 20CV, yang memiliki nilai ASHT yang rendah. Karet yang berasal dari cup lumb biasanya mempunyai nilai ASHT Erna Suryani : Analisa Perbandingan Nilai Accelerated Storage Hardening Test Asht Dari Karet Remah Sir 20cv Dan Sir 3wf, 2009. USU Repository © 2009 yang rendah karena pada cup lumb ditambahkan zat WP 25 yang berguna sebagai viskositas mantap. Berdasarkan analisa diatas, penulis tertarik untuk membahas mengenai karet spesifikasi teknis atau karet remah SIR 20CV DAN SIR 3WF sehingga memilih judul “ANALISA PERBANDINGAN NILAI ACCELERATED STORAGE HARDENING TEST ASHT DARI KARET REMAH SIR 20CV DAN SIR 3WF”

1.2 Permasalahan

Karet dari industri ini menghasilkan berbagai variasi, sesuai dengan permintaan konsumen, akan tetapi karet yang dihasilkan terkadang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu faktor yang memenuhi kualitas mutu daripada karet adalah ASHT pengerasan karet selama penyimpanan. Nilai ASHT yang tinggi tidak dapat dipasarkan ke negara konsumen, disebabkan viskositas karet dan plastisitas karet tersebut menjadi tinggi, sehingga dinegara konsumen harus memerlukan perlakuan dengan penambahan zat untuk mendapatkan karet yang diinginkan.

1.3 Tujuan Penelitian