Sejarah Ringkas dan Perkembangan Badan Ketahanan Pangan

Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009 Dengan menggunakan rumusan – rumusan diatas penulis melakukan peramalan tingkat kebutuhan beras dan produksi beras 2008. Penulis memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih produksi beras dan kebutuhan beras dari setiap tahunnya tidak begitu konstan naik turun. Sehingga peramalan produksi beras dan kebutuhan beras dilakukan dengan metode pemulusan eksponensial ganda untuk melicinkan memuluskan ramalan dari tahun ke tahun Indriyo Gitosudarmo, M.Com.2001. BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT PENELITIAN

3.1 Sejarah Ringkas dan Perkembangan Badan Ketahanan Pangan

Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009 Pada orde baru program intensifikasi pertanian bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi beras menuju swasembada beras menuju swasembada pangan. Untuk mewujudkan swasembada pangan dibentuk suatu wadah koordinasi yang bersifat fungsional dari berbagai dinas instansi terkait baik dari pusat, propinsi, kabupaten kota dan sampai ke tingkat desa yang disebut Badan Pengendali BIMAS Bimbingan Massal di tingkat Pusat, Satuan Pembinaan BIMAS di tingkat Propinsi dan Satuan Pelaksanaan BIMAS di tingkat Kabupaten, Satuan Penggerak BIMAS di tingkat Kecamatan dan Desa. Wadah koordinasi ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden di tingkat Pusat, Keputusan Gubernur di tingkat Propinsi, Keputusan BupatiWalikota di tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Untuk mendukung wadah koordinasi yang bersifat fungsional tersebut, maka ditetapkan adanya Sekretariat Pembina BIMAS di tingkat Proppinsi dan Sekretariat Pelaksana BIMAS di tingkat KabupatenKota yang dipimpin oleh seorang Sekretaris. Seiring dengan perkembangan otonomi daerah maka seluruh lembaga struktural yang bersifat vertikal, bergabung dan menyatu ke dalam lembaga struktural dinas daerah. Sehingga dengan demikian seluruh lembaga struktural yang bersifat vertikal yang ada selama ini tidak ada lagi, kecuali Lembaga Struktural yang menangani Keuangan, Kehakiman Agama, Pertahanan Keamanan. Mengingat wadah koordinasi yang bersifat fungsional yaitu: Satuan Pembinaan BIMAS di tingkat Propinsi, Satuan Pelaksanaan BIMAS di tingkat Kabupaten, dipandang tugas-tugasnya masih diperlukan dalam rangka peningkatan produktivitas dan produksi bahan pokok strategis secara luas, maka Pemerintah Pusat Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009 dan Pemerintah Daerah PEMDA Sumatera Utara membentuk suatu badan yang disebut Badan Ketahanan Pangan BKP oleh karena itu Badan Ketahanan Pangan ini berperan sebagai Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan yang sekaligus merupakan transparansi dari Satuan Pembina Bimas. Badan Ketahanan Pangan ini mempunyai tugas dan fungsi yang bersifat koordinatif yang merupakan kesinambungan dari tugas dan fungsi koordinasi yang diemban oleh Satuan Pembina BIMAS dan Satuan Pelaksana BIMAS pada era pemerintahan orde baru. Seluruh institusi Badan Ketahanan Pangan menempati kantor lama Kanwil Departemen Pertanian Propinsi Sumatera Utara dan kantor lama BIMAS dan pegawainya berasal dari pegawai Sekretariat Satuan Pembinaan BIMAS dan pegawai Kanwil Departemen Pertanian Sumatera Utara.

3.1.1 Visi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara

Visi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara : “ Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat yang berbasis kepada sumber daya lokal yang dimiliki secara efesien dan berkelanjutan menuju masyarakat yang berkualitas dan sejahtera. “

3.1.2 Misi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara

Misi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara : 1. Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis sumber daya local yang dimiliki. Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat.

3.1.3 Tugas Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara

Tugas Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara: 1. Sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah Perda No. 4 Tahun 2001, membantu Kepala Daerah dalam pemeliharaan Ketahanan Pangan. 2. Sebagai Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan SK GUBSU No. 18844250KKThn 2002, membantu Gubernur dalam fasilitas pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan dan program di bidang Ketahanan Pangan yang meliputi aspek ketersediaan, distribusi, konsumsi, keamanan pangan, dan melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi ketahanan pangan daerah.

3.1.4 Fungsi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara

Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara : 1. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan perencanaan program peningkatan ketahanan pangan daerah yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a. Aspek ketersediaan yang bersumber dari produksi, cadangan dan impor. b. Aspek distribusi yang berbasis kepada stabilitas harga pangan, aman dan terjangkau. Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009 c. Aspek konsumsi yang berbasis kepada penganekaragaman konsumsi non beras, bermutubergizi dan aman. 2. Mengkoordinasikan monitoring program peningkatan ketahanan pangan melalui Rapat Dewan Ketahanan Pangan, Rapat Kelompok Kerja guna mengantisipasi dan memecahkan masalah yang dihadapi meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Monitoring pelaksanaan kegiatan usaha tani. b. Monitoring exportimpor bahan pangan stategis. c. Monitoring harga bahan pangan strategis lokal. d. Monitoring pengadaanpenyimpananpenyaluran cadangan makanan. e. Monitoring kewaspadaan pangan bencana alam dan gangguan OPT. f. Monitoring daerah rawan pangan. g. Monitoring penganekaragaman konsumsi bahan pangan. h. Monitoring mutu dan keamanan pangan. i. Supervisi yang terkoordinasi ke lapangan. 3. Melaksanakan peningkatan analisis dan pembinaan terhadap aspek-aspek ketahanan pangan ketersediaan, distribusi, penganeka ragaman konsumsi dan kewaspadaankeamanan pangan yang meliputi: a. Pelaksanaan DPH-LUEP. b. Pengembangan lumbung pangan. c. Pengembangan tunda jual. d. Pengembangan pangan lokal. e. Peningkatan pekarangan. f. Pemberdayaan daerah rawan pangan. Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009 4. Memantau dan mengendalikan ketersediaan dan distribusi bahan pangan, terutama 9 sembilan bahan pokok. 5. Mengkoordinasikan pelaporan dan evaluasi program peningkatan ketahanan pangan yang meliputi aspek: ketersediaan, mutu, keamanan pangan.

3.1.5 Lokasi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara

Bangunan kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatrera utara seluas ± 1.276 m 2 diatas tanah seluas 14.271,5 m 2 yang terletak di Jl. Jendral Besar Dr. Abdul Haris Nasution No. 24 Medan.

3.2 Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara.