Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009
Dengan kebijakan tersebut pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar, dalam arti di satu pihak cukup
tinggi untuk memberikan imbalan yang layak bagi para petani dan dapat merangsang kenaikan produksi, sedangkan dipihak lain cukup rendah untuk tetap berada dalam
jangkauan daya beli masyarakat banyak.
2.2 Kebutuhan Beras
Kebutuhan merupakan sesuatu harapan, ataupun keinginan yang harus dicukupi dimana keinginan itu merupakan suatu hal yang penting dalam membantu
melancarkan kehidupan.
Kebutuhan beras adalah salah satu bagian dari kebutuhan primer. Yang mana bila kebutuhan primer tersebut diabaikan maka kelangsungan hidup seseorang tersebut
dapat terganggu. Seperti yang telah kita ketahui beras merupakan kebutuhan pokok bagi bangsa kita.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan beras sangat penting untuk diketahui, untuk itulah penulis ingin mengetahuinya. Karena kebutuhan beras
sangat erat terhadap tingkat produksi.
2.3 Peramalan
2.3.1 Pengertian Peramalan
Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009
Peramalan Assauri, Sofyan. 1991 adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau
kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam – macam cara yaitu: metode pemulusan
eksponensial, atau rata – rata bergerak, metode box – jekins, metode regresi, semua itu dikenal dengan metode peramalan.
Metode peramalan Spyros Makridakis adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar
data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif.
2.3.2 Jenis Peramalan
Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat teknik peramalan maka peramalan dapat
dibedakan menjadi 2 dua macam yaitu : 1. Peramalan kuantitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Peramalan kuantitatif sangat mengandalkan pada data histories
yang dimiliki. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Peramalan kuantitatif dapat dibagi
dalam deret berkala time series dan peramalan kausal. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat tiga kondisi sebagai
berikut:
Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009
1. Adanya informasi tentang masa lalu. 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.
3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut dimasa yang akan datang.
2. Peramalan kualitatif Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal yang terpenting karena hasil peramalan tersebut
ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya.
2.3.3 Manfaat Peramalan
Kualitas dan mutu hasil peramalan sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Peramalan yang baik yakni Peramalan yang menghasilkan
penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan sekecil mungkin.
Peranan Peramalan sangat membantu di bidang – bidang lain yang membutuhkan, maka peramalan dapat digunakan untuk:
1. Dasar utama untuk membuat suatu perencanaan, agar perencanaan itu sesuai dengan tingkat kemampuan yang telah ada.
2. Sebagai dasar pembanding dari hasil kerja yang nyata, dengan hasil peramalan yang telah ditentukan. Kalau suatu hasil peramalan tidak tercapai, maka faktor
Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009
apa yang manjadi penyebabnya akan dicari dan dilakukan perbaikan atau koreksi.
Peramalan tingkat produksi beras adalah melihat kedepan akan hasil dari produksi beras tersebut dari tahun – tahun sebelumnya. Selain meramalkan tingkat produksi
beras, penulis juga melakukan peramalan perkembangan penduduk. Dimana peramalan perkembangan penduduk ini berguna untuk melihat kebutuhan penduduk
akan kebutuhan konsumsi beras.
2.3.4 Menentukan Peramalan yang Akurat
Hasil peramalan yang mendekati kenyataan merupakan ramalan yang memiliki
kesalahan eror yang minimal.
Ada dua hal pokok yang harus diperhatikan agar suatu ramalan menjadi akurat yaitu:
1. Tersedianya data yang relevan Tahap pertama dari proses peramalan adalah pengumpulan data. Suatu data
dapat ditinjau menurut jenisnya, sifatnya dan menurut sumbernya. Tidak semua data yang diperoleh akan dapat digunakan dan relevan dengan tujuan
peramalan. Dan hasil akhir dari peramalan sangat tergantung pada tersedianya data yang relevan.
2. Teknik peramalan Hal pokok yang kedua yang sangat dipengaruhi terhadap kesuksesan
menentukan ramalan adalah pemilihan teknik peramalan yang tepat.
Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009
2.3.5 Pemilihan Teknik Peramalan
Dalam pemilihan teknik peramalan, pertama – tama perlu diketahui ciri – ciri penting yang perlu diperhatikan bagi pengambilan keputusan dan analisa keadaan dalam
mempersiapkan peramalan Spyros Makridakis.
Ada enam faktor utama yang diintensifikasikan dalam pemilihan teknik peramalan yaitu:
1. Pola data Pola data merupakan aspek utama yang sangat berpengaruh terhadap
pemilihan teknik peramalan. Suatu data yang memiliki pola trend naik atau turun akan lebih tepat bila di forecast dengan teknik dekomposisi. Sedangkan
data yang memiliki pola fluktuatif akan lebih tepat bila di forecast dengan teknik smoothing.
2. Jangka waktu Ada dua aspek jangka waktu yang berhubungan dengan masing – masing
metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu di masa yang akan datang, keduanya adalah jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.
3. Biaya yang dibutuhkan Umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup di dalam penggunaan suatu
prosedur peramalan. Yaitu biaya – biaya pengembangan, penyimpanan data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik – teknik dan
metode lainnya. 4. Tingkat akurasi peramalan
Samira Siregar : Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Pada Tahun 2008 Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2008. USU Repository © 2009
Tingkat akurasi yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.
2.4 Metode Laju Pertumbuhan Geometri