Bahan Baku Pabrik Kelapa sawit

Fitriana : Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Crude Palm Oil CPO Di PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Kebun Pabatu Tebing Tinggi, 2008. USU Repository © 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bahan Baku Pabrik Kelapa sawit

Tanaman kelapa sawit Elaeis quinensis Jacq merupakan tumbuhan tropis golongan palmae yang termasuk tanaman tahunan. Dikembangkan di Indonesia Sumatera Utara sebagai tanaman komersil mulai tahun 1914. Adlin, 1992 Ada beberapa jenis kelapa sawit yang telah di kenal adalah jenis dura, pesifera, dan tenera. Jenis - jenis ini dapat di bedakan berdasarkan tebal tempurung, daging buah, daging biji kernel atau berdasarkan warna kulit buahnya. Dimana jenis dura tempurung cukup tebal antara 2 – 8 mm dan tidak terdapat lingkaran sabut pada bagian luar tempurung, daging buah relatif tipis antara 35 – 50 dan kernel tebal. Pesifera ketebalan tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada, tetapi daging buahnya tebal dan kernel tebal. Sedangkan tenera merupakan hasil persilangan antara dura dan pesifera yang mempunyai ketebalan tempurung antara 0,5 – 4 mm, terdapat lingkaran serabut disekelilingnya dan kernel yang tebal. Perbedaan ketebalan daging buah kelapa sawit menyebabkan perbedaan persentase atau rendemen minyak yang dikandungnya. Rendemen minyak tertinggi terdapat pada jenis tenera yaitu sekitar 22 – 24 , sedangkan dura antara 16 – 18 . Jenis kelapa sawit yang di usahakan tentu saja yang mengandung rendemen minyak tinggi sebab minyak Fitriana : Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Crude Palm Oil CPO Di PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Kebun Pabatu Tebing Tinggi, 2008. USU Repository © 2009 sawit merupakan hasil olahan utama. Sehingga tidak mengherankan jika lebih banyak yang menanam kelapa sawit dari jenis tenera. Tim Penulis, 1997 Tanaman kelapa sawit adalah salah satu jenis tanaman yang menghasilkan minyak dan lemak nabati yang di butuhkan manusia. Tanaman ini termasuk jenis tanaman keras karena umur ekonomisnya cukup lama ± 25 tahun. Selam periode tersebut, tanaman kelapa sawit akan menghasilkan tandan buah segar yang dapat diproses menjadi minyak sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh dari tandan buah segar ialah minyak sawit yang terdapat pada daging buah mesokarp dan minyak inti sawit yang terdapat pada kernel. Kedua jenis minyak ini berbeda dalam hal komposisi asam lemak dan sifat fisika – kimia. Jika dalam buah tidak terjadi lagi pembentukan minyak, maka yang terjadi ialah pemecahan trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Tandan buah segar TBS hasil pemanenan harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak segera diolah, maka kandungan ALBnya semakin meningkat. Untuk menghindari hal tersebut, maksimal 8 jam setelah panen, TBS harus segera diolah. Asam lemak bebas terbentuk karena adanya kegiatan enzim lipase yang terkandung didalam buah dan berfungsi memecah lemak atau minyak menjadi asam lemak dan gliserol. Kerja enzim tersebut semakin aktif bila struktur sel buah matang mengalami kerusakan. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat dan linoleat. Minyak sawit berwarna merah jingga karena kandungan karotenoida terutama - karotena, berkonsistensi setengah padat pada suhu Fitriana : Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Crude Palm Oil CPO Di PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Kebun Pabatu Tebing Tinggi, 2008. USU Repository © 2009 kamar konsistensi dan titik lebur banyak ditentukan oleh kadar asam lemak bebasnya, dan dalam keadaan segar kadar asam lemak bebasnya rendah, bau dan rasanya cukup enak. Almatsier, 2002

2.2. Komposisi Kimia Minyak Kelapa Sawit