Pengertian Loyalitas kerja Strategi Meningkatkan Loyalitas Kerja

pemeliharaan antara lain: Komunikasi, insentif, kesejahteraan karyawan, kesadaran dan keselamatan kerja, dan hubungan industrial pancasila. 10. Kedisiplinan Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial. 11. Pemberhentian Pemberhentian separation adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan . Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya. 20

C. Pengertian Loyalitas kerja

Loyalitas menurut kamus umum bahasa Indonesia berarti taat, patuh, dan setia. 21 Secara umum Loyalitas adalah kesetiaan. Dan kesetiaan adalah kualitas yang menyebabkan seseorang memberikan dukungan dan pembelaan pada sesuatu. , loyalitas lebih banyak bersifat emosional. Loyalitas adalah kualitas perasaan, dan perasaan tak selalu membutuhkan penjelasan rasional. Loyalitas menjadi salah satu kualitas penentu hubungan antara perusahaan dengan karyawan. Meski hampir tak ada perusahaan atau pimpinan yang berterus- terang meminta loyalitas dari karyawannya, namun diam-diam banyak dari mereka yang mengharapkannya. Dengan mendapatkan loyalitas dari karyawannya, sebuah perusahaan merasa benar-benar memiliki karyawan yang siap bertempur demi kepentingan usahanya, atau seorang pimpinan tak ragu lagi perintahnya tak terlaksanakan. Demikian pula, bila seorang karyawan yakin telah memberikan 20 Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 23 21 Poerwadaarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 2004 h. 609 loyalitasnya, ia tak perlu khawatir kehilangan pekerjaannya; lebih dari itu kebutuhan-kebutuhannya akan mudah terpenuhi. 22

D. Strategi Meningkatkan Loyalitas Kerja

Dr. Malayu S.P Hasibuan menjelaskan bahwa pemeliharaan adalah strategi untuk mempertahankan loyalitas karyawan. Pemilihan metode pemeliharaan yang tepat sangat penting. Supaya pelaksanaannya efektif dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Metode pemeliharan tersebut adalah sebagai berikut: 23 1. Komunikasi Komunikasi harus digunakan dalam setiap penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi berfungsi untuk instructive, informative, influencing, dan evaluative. Komunikasi adalah suatu alat pengalihan informasi dari komunikator kepada komunikan agar diantara mereka terdapat interaksi. Interaksi terjadi jika komunikasi efektif dipahami. Dengan komunikasi yang baik akan dapat diselesaikan problem- problem yang terjadi dalam perusahaan. Jadi manajemen terbuka akan mampu mendukung terciptanya pemeliharaan keamanan dan kesehatan loyal yang baik dari para karyawan. Masuknya informasi yang lebih 22 Dodi Andreas, “Loyalitas” artikel diakses pada tanggal 8 Mei 2008 dari http:www.mail- archive.comforbasgooglegroups.com . 23 Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia ,h.181- 190 banyak akan menjadi daya penggerak yang merangsang gairah kerja dan meningkatkan sikap loyal seseorang terhadap perusahaan. 2. Insentif Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada para karyawan tertentu berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitasnya. Dengan memberikan insentif karyawan merasa mendapat perhatian dan pengakuan atas prestasi yang dicapainya sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih baik. Bentuk insentif dapat berupa penghargaanpengukukan berdasarkan prestasi kerjanya, insentif ini disebut Immaterial Insentif. Isentif dapat juga berupa fasilitas dan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya, seperti promosi, mengikuti pendidikan, naik haji. Insentif ini disebut Sosial Insentif. Bentuk insentif lainnya adalah berupa uang atau barang, atau disebut sebagai material intensif. 3. Program Kesejahteraan Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap material dan nonmaterial yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Jenis-jenis kesejahteraan yang diberikan adalah financial dan non financial yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan. Pemberian kesejahteraan perlu diprogram sebaik-baiknya supaya bermanfaat dalam mendukung tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Program kesejahteraan harus berasaskan keadilan dan kelayakan, juga didasarkan atas kemampuan perusahaan. 4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja KKK Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan menciptakan terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik. KKK harus ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan, dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. 5. Hubungan Industrial Pancasila HIP HIP adalah hubungan antar pelaku dalam proses produksi barang dan jasa didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang tumbuh dan berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nsional Indonesia. Ciri-ciri khas HIP adalah: a. HIP didasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yag dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. b. HIP ialah hubungan perburuhan yang secara keseluruhan dijiwai oleh kelima sila pancasila. c. HIP didasarkan atas suasana serta keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara pihak-pihak yang tersangkut dalam proses produksi, yaitu buruh, pengusaha, pemerintah, dan masyarakat umum. d. HIP berpegang teguh pada Tridharma dimana antara buruh, pengusaha, dan pemerintah tercipta saling merasa ikut memiliki, memelihara, mempertahankan, dan terus-menerus mawas diri, yang mengandung asas partnership dan tanggung jawab bersama. H. Hadari Nawawi menjelaskan strategi mempertahankan loyalitas karyawan dengan pemberian kompensasi tidak langsung. Kompensasi tidak langsung adalah sejumlah ganjaran yang bermaksud untuk memberikan rasa tenang bagi pekerja dan anggota keluarganya. 24 Bentuk kompensasi tidak langsung ini terdiri dari: 1. Jaminan Keamanan dan Kesehatan Kerja 25 Jaminan ini pada dasarnya tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan perasaan aman dan puas Quality oF Work Life, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: a. Asuransi jiwa. b. Kompensasi akibat pekerjaan yang sifatnya psikologis untuk mengurangi stress atau yang sejenisnya. c. Asuransi cacat tubuh. d. Biaya rumah sakit. e. Jaminan pengobatan lainnya seperti perawatan, pengobatan gigi, dan perawatan mata. f. Tidak bekerja karena sakit, program ini diberikan berupa jaminan bahwa pekerja tidak akan berkurang penghasilannya apabila menderita sakit yang tidak terlalu lama. 24 H. Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif, , Yogakarta:GMU Press, th 2003, cet 5, h. 331 25 Ibid, hlm. 340 g. Organisasi pemeliharaan kesehatan. h. Program pensiun. i. Jaminan sosial. j. Uang pesangon. 2. Pembayaran upah selama tidak bekerja 26 Bentuk kedua dari kompensasi tidak langsung adalah pembayaran gajiupah tanpa dikurangidipotong, meskipun seorang pekerja untuk jangka waktu tertentu tidak melaksanakan tugas-tugasnya, bentuknya adalah: a. Liburan dan atau vakansi b. Tidak hadir dengan pemberitahuan c. Meninggalkan perusahaan karena urusan pribadi d. Tidak hadir karena kemalangan e. Cuti seperi cuti tahunan cuti hamil, cuti besar dan lain-lain. 3. Pelayanan untuk pekerja 27 Bentuknya adalah sebagai berikut: a. Dana Bantuan Belajar bagi pekerja yang potensial b. Program pemberian pinjaman c. Penyediaan pelayanan makan dan minum. d. Kendaraan untuk para eksekutif 26 Ibid, hlm. 345 27 Ibid, hlm. 346 e. Asuransi kendaraan bagi kendaraan perusahaan yang diperuntukkan bagi pekerja secara individual. f. Baju kerja atau pakaian dinas g. Bonus Tahunan, termasuk tunjangan Hari Raya THR, atau hari Natal h. Penghargaan bagi pekerja yang berjasa bagi perusahaan Menurut Mariko A. Yashihara, Managing Director PT. JAC Indonesia, ada empat cara mempertahankan loyalitas: 1. Perhatian khusus kepada karyawan khusus. Ini bisa diimplementasikan dengan cara menaikan jabatan dan meningkatkan gaji. Untuk mengetahui perkembangan karyawan, perusahaan harus memantau kerja karyawan. Karyawan yang berkualitas harus diberikan kompensasi positif, salah satunya bonus. Cara ini akan mengikat karyawan untuk enggan pindah kerja karena kebutuhan sudah dipenuhi perusahaan 2. Membangun nilai kekeluargaan. Nilai ini bisa dibangun dengan cara makan siang bersama karyawan tepilih, tidak perlu setiap hari, bisa satu bulan, atau satu minggu sekali. Dari sini akan terbangun keakraban antara karyawan dan pemimpin. Cara Seperti ini banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, para CEO meluangkan waktu makan siang bersama karyawan terpilih. 3. Meningkatkan karir, Menaikkan jabatan karyawan berprestasi sangat perlu dilakukan, karena itu merupakan satu kebanggaan. Karyawan paling senang bila mereka menduduki jabatan yang lebih tinggi. Ini merupakan satu prestasi kerja, dengan imbalan ini, mereka akan meningkatkan semangat kerja. Jangan biarkan karyawan berprestasi pindah kerja, karena mereka adalah asset perusahaan yang nilainya tidak kalah dengan keuntungan. 4. Dengan menganalisa keadaan karyawan pemimpin akan tahu kondisi dan tingkat kebutuhan karyawan. Setiap karyawan memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda-beda. Tingkat kebutuhan karyawan berusia 22-25 tahun, dimana mereka baru lulus kuliah dan belum menikah berbeda dengan karyawan berusia 30-35 tahun. Karyawan berusia 22-25 tahun mempunyai sifat ingin belajar dan tingkat kebutuhan terhadap materi masih relatif kecil. Karyawan pada level ini lebih cocok jika diberikan learning center atau pendidikan tambahan. Pendidikan tambahan akan menjadi bekal pengembangan karier. Berbeda dengan karyawan berusia 30-35 tahun, diusia ini mereka mempunyai keinginan untuk menikah. Untuk kelangsungan pernikahan, mereka membutuhkan dana pernikahan. Karyawan seperti ini lebih senang bila gajinya dinaikkan. Begitu juga dengan karyawan berusia 40 tahun keatas, karyawan pada level ini lebih senang bila kesejahteraan keluarga dinaikkan. 28 Selain ditentukan oleh kepribadian, loyalitas karyawan juga ditentukan oleh keadaan perusahaan. Perusahaan yang tidak sehat akan mengurangi 28 http:djodiismanto.blogspot.com . Meningkatkan Loyalitas, diakses pada tanggal 3 Juli 2008 loyalitas karyawan. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara maju. 29 Salah satu yang menjadi penyebab utama merosotnya loyalitas dalam perusahaan, setidaknya menurut James Kouzes, CEO Tom Peters Group, adalah pegawai tidak mempercayai manajemen dalam memenuhi apa yang dikatakannya atau menerapkan apa yang diprakarsainya, dengan kata lain manajemen tidak dipercayai oleh konstituennya karena antara kata-kata dan tindakan terdapat jurang pemisah dan dalam. Pada titik ini dapat kita lihat bahwa masalah loyalitas berkaitan langsung dengan integritas. 30 Integritas hanya dapat dibangun lewat kejujuran yang diekspresikan lewat keselarasan antara kata-kata dan tindakan. Bila para pemimpin mendemonstrasikan integritas dan kejujuran, maka para pegawai tidak ragu untuk bersikap loyal atau setia faithful. 31

E. Pengertian Produktivitas