Sejarah Berdirinya GAMBARAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA, Tbk

A. Sejarah Berdirinya

Perjalanan PT. Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum bernama PT. Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama, kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega, Tbk., Trans TV, dan beberapa Perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada 25 Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mega Indonesia. Komitmen penuh PT. Para Global Investindo sebagai pemilik saham mayoritas untuk menjadikan PT. Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan bank ini melalui pemberian modal yang kuat demi kemajuan perbankan syariah dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. Penambahan modal dari Pemegang Saham merupakan landasan utama untuk memenuhi tuntutan pasar perbankan yang semakin meningkat dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang memiliki semboyan untuk kita semua tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Syariah Mega Indonesia selalu berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian. Didukung oleh beragam produk dan fasilitas perbankan terkini, PT. Bank Syariah Mega Indonesia terus berkembang, hingga saat ini memiliki 15 jaringan kerja yang terdiri dari kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Pulau Jawa dan di luar Jawa. Guna memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya di bidang keuangan, PT Bank Syariah Mega Indonesia juga bekerjasama dengan PT Arthajasa Pembayaran Elektronis sebagai penyelenggara ATM Bersama serta PT. Rintis Sejahtera sebagai penyelenggara ATM Prima dan Prima Debit. Ini dilakukan agar nasabah dapat melakukan berbagai transaksi perbankan dengan lebih efisien, praktis, dan nyaman. Selama tahun kinerja 2007 BSMI berhasil mengalami pertumbuhan laba sebesar 127,23. Pada akhir 2006, laba usaha sebesar Rp. 38,3 Milyar, menjadi Rp. 87, 02 milyar pada akhir tahun 2007. Aktiva produktif BSMI mengalami peningkatan sebesar Rp. 218, 92 milyar atau tumbuh sekitar 9,95 dibandingkan pencapaian tahun 2006. Aset juga mengalami pertumbuhan paling tinggi, pada tahun 2006. dimana pada tahun tersebut, asset BSMI tumbuh sebesar 161,45 dibanding tahun 2005. Bank Mega Syariah akan terus meningkatkan pencapaian-pencapaian bisnis. Untuk itu, Bank Mega Syariah telah menetapkan berbagai strategi dengan fokus sebagai berikut: 1. Meningkatkan fungsi intermediasi dalam menyalurkan pembiayaan kepada sektor korporasi, konsumer, serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian. 2. Aktif berpartisipasi dalam kerjasama pembiayaan melalui skema sindikasi dan club deal. 3. Meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada masyarakat melalui lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan koperasi, yang berkinerja baik. 4. Penambahan jaringan kantor, dalam bentuk cabang penuh, cabang pembantu, dan kantor kas. 5. Pengembangan kantor layanan syariah Mega Syariah Gallery bekerjasama dengan PT. Bank Mega, Tbk.

B. Visi, Misi dan Nilai-Nilai