loyalitas karyawan. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara maju.
29
Salah satu yang menjadi penyebab utama merosotnya loyalitas dalam perusahaan, setidaknya menurut James Kouzes, CEO Tom Peters Group,
adalah pegawai tidak mempercayai manajemen dalam memenuhi apa yang dikatakannya atau menerapkan apa yang diprakarsainya, dengan kata lain
manajemen tidak dipercayai oleh konstituennya karena antara kata-kata dan tindakan terdapat jurang pemisah dan dalam.
Pada titik ini dapat kita lihat bahwa masalah loyalitas berkaitan langsung dengan integritas.
30
Integritas hanya dapat dibangun lewat kejujuran yang diekspresikan lewat keselarasan antara kata-kata dan tindakan. Bila para
pemimpin mendemonstrasikan integritas dan kejujuran, maka para pegawai tidak ragu untuk bersikap loyal atau setia faithful.
31
E. Pengertian Produktivitas
Secara konseptual, produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan masukan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasi
dengan membagi keluaran dan masukan. Menaikkan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak
keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu.
32
29
ibid.
30
Integritas, dalam kata latin Integer adalah utuh, lengkap, dan tidak terfragmentasi.
31
Andrias Harefa, “Loyalitas”, artikel diakses pada tanggal 8 Mei 2008 dari www.pembelajar.com,
32
Prof. Dr. Wibowo, SE, M.Phil, Manajemen Kinerja, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, th 2007, h. 241.
J. Ravianto mengartikan produktivitas adalah suatu sikap yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari
hari kemarin dan hari esok, harus lebih baik dari hari ini. Sedangkan produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Produktivitas juga mengandung beberapa pengertian menurut filosofi yaitu pandangan hidup
dan sikap mental yang selalu berusaha meningkatkan mutu kehidupan.
33
Allah SWT menggambarkan produktivitas dalam AL-Qur’an surat Yasin Ayat 33-35:
;1 =?A
BC DE F,G
,- 8H +I G J
KL MEI+ 0+N
EO J
J+L PQ R1
STTU KL
M 8V
AWHX M
YZ - V1[\
] HKL 4
_ Y
U G
,- STU
PQ R G-
Y a T
b J+F
=81c+1 .
Pd eKf ST6U
Artinya: “Dan suatu tanda kekuasaan Allah yang besar bagi mereka adalah bumi yang mati. kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan dari padanya biji-bijian,
Maka daripadanya mereka makan.Dan kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan kami pancarkan padanya beberapa mata air, Supaya mereka dapat
makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” Q.S. Yasin:33-35
H. Hadari Nawawi menyebutkan bahwasannya produktivitas adalah rasio atau perbandingan terbalik antara hasil output dengan masukan input .
Rasio tersebut dapat digambarkan sbb:
33
J. Ravianto, Produktivitas dan TKI seri Manajemen Produktivitas, Jakarta: Lembaga Sarana dan Informasi Produktivitas, 1985, h. 13
Masukan Input BarangJasa+ Pelayanan
PRODUKTIVITAS = =
Keluaran Output Sumber Daya Yang Digunakan
Abraham Maslow
menyebutkan bahwa
seorang dapat
mengaktualisasikan diri. Manusia yang mempunyai kepribadian seimbang dan produktif dicirikan dengan sejumlah karakter pembentuk symbol proses
realisasi potensi yang terpendam dan bersifat fitrah dalam diri. Maslow berpendapat, seseorang tidak dapat mengatualisasikan diri sebelum ia
mempunyai sarana yang cukup untuk memberi kepuasan terhadap tuntutan fisiologis, rasa aman, afiliasi,pengakuan, dan penghargaan.
34
Peningkatan Produktivitas dapat dilihat dalam tiga bentuk: 1.
Jumlah produksi meningkat dengan mengunakan sumber daya yang sama tetap.
2. Jumlah produksi tetap atau meningkat dengan sumber daya yang