sieve , yakni suatu absorben sintetis berbentuk pellet yang dapat secara selektif
mengikat molekul air. Selain murah harganya, metode ini tidak meninggalkan residu pada etanol yang diperoleh. Molecular sieve yang telah terpakai juga dapat
dipakai kembali setelah dikeringkan Mathewson, S.W. 1980.
2.3.5. Molecular sieve
Molecular sieve adalah materi sintetis dari golongan aluminium silikat
dengan bentuk bulat, memiliki banyak pori kecil yang berukuran seragam serta memilik kemampuan menyerap gas ataupun cairan hingga 22 massanya.
Molecular sieve secara umum dapat dibagi atas dua tipe yakni tipe A AlO
4
dan tipe X SiO
4
kemudian berdasar kemampuan absorbsinya, molecular sieve dibagi menjadi 5 jenis seperti yang tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Molecular sieve Tipe molecular
sieve Ukuran
pori Aplikasi
3A 3Å Untuk menyerap H
2
O, bagus untuk pengeringan pelarut polar.
4A 4Å Untuk menyerap H
2
O, CO
2
, SO
2
, H
2
S, bagus untuk mengeringkan pelarut pelarut non-polar.
5A 5Å Untuk
menyerap senyawa hidrokarbon rantai lurus
10X 8Å Untuk menyerap senyawa hidrokarbon rantai
cabang 13X 10Å
Untuk menyerap
di-n-butil Fieser, L.F. dan Fieser, M. 1967.
2.4. Spektrofotometri Infra Merah
Spektrofotometri infra merah adalah suatu metode analisis yang dipergunakan untuk mengidentifikasi suatu sampel senyawa berdasarkan vektor
elektrik radiasi elektromagnetik dan perbedaan elektrik dipol molekul senyawa
Universitas Sumatera Utara
sampel tersebut. Metode spektrofotometri infra merah mengidentifikasi suatu senyawa sampel dengan menganalisis gugus-gugus fungsi yang dimiliki oleh
senyawa tersebut. Beberapa gugus fungsi yang lazim diidentifikasi oleh spektrofotometri infra merah dari suatu senyawa adalah gugus hidroksil, karbonil,
karboksilat dan hidrokarbon George, W.O. dan Mc Intyre, P.S., 1987.
2.5. GC-MS Gas Chromatography-Mass Spectrometry
GC-MS adalah kombinasi instrumen analitik yang efektif untuk analisis senyawa kimia dan telah dijadikan golden standard untuk identifikasi senyawa
dalam bidang forensik karena memberikan hasil tes yang spesifik. GC-MS dipergunakan untuk mengidentifikasi senyawa volatil dan semi-volatil dimana
seluruh senyawa dalam sampel yang diuji akan dipisahkan menjadi komponen tunggal dan dianalisis sehingga memberikan hasil spektrum yang spesifik untuk
setiap komponen tersebut. Ukuran puncak absorbsi suatu komponen senyawa pada spektrum GC sebanding dengan kuantitas atau kadarnya dalam sampel.
Tinggi puncak absorbsi suatu komponen diukur dari garis dasar hingga ujung puncak absorbsi. Sampel yang telah melalui instrumen GC diteruskan menuju
instrumen MS untuk diionisasi dengan menggunakan serangan elektron sehingga terbentuk molekul atau fragmen molekul yang bermuatan dan kemudian diukur
rasio massa per muatan mass-to-charge mz yang dimilikinya, melalui fragmen yang terbentuk tersebut dapat diidentifikasi senyawa penyusun sampel yang diuji.
Hasil analisis GC-MS adalah berupa data kuantitatif GC dan kualitatif MS Charles, N., dkk., 1996.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental dimana pembuatan bioetanol dilakukan dengan dua cara yaitu melalui proses
fermentasi menggunakan Aspergillus awamori Nakaz. bersama Saccharomyces cerevisiae
Hansen. dan fermentasi yang hanya menggunakan Saccharomyces cerevisiae
Hansen. saja dengan interval waktu yang bervariasi. Kemudian, Bioetanol yang dihasilkan dianalisis dengan spektrofotometer infra merah IR
dan GC-MS.
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik, oven Fisher Isotemp 500 series, GC-MS SHIMADZU QP2010, spektrofotometer
infra merah, gelas ukur, electro mantel, labu alas bulat 1000 ml, sumbat gabus, pipa bengkok, pendingin liebig, plastik dan karet, alumunium foil, termometer,
lem glucol, beaker glass, indikator universal, autoclave, tabung reaksi, inkubator Memmert CO2, Fisher 750D Isotemp, labu erlenmeyer.
3.1.2 Bahan
Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah ubi kayu, pati ubi kayu, susu bubuk, air suling, Aspergillus awamori Nakaz. ATCC 11358, media
Potato Dextrose Agar , larutan Infus NaCl 0,9 steril, Saccharomyces cerevisiae
Hansen. for ethanol dan Molecular sieve.
Universitas Sumatera Utara