Jamur Ragi Mikroorganisme Fermentasi

yang kurang subur serta masa panennya tidak tergantung pada musim sehingga panennya dapat berlangsung sepanjang tahun. Oleh karena itu, dikatakan bahwa ubi kayu merupakan bahan baku yang potensial untuk pembuatan bioetanol Prihardana, R., dkk. 2008.

2.2. Mikroorganisme Fermentasi

Mikroorganisme yang umum dipergunakan dalam fermentasi adalah bakteri dan fungi. Fungi adalah mikroorganisme yang tidak memiliki butir-butir hijau daun klorofil. Contoh fungi antara lain adalah ragiyeast dan jamurmolds. Bakteri, ragi dan jamur memerlukan sumber energi dan nutrien untuk tumbuh, berkembang biak dan menghasilkan senyawa kimia. Bakteri dan ragi adalah mahluk hidup uniseluler dan sangat kecil ukurannya sedangkan jamur adalah mahluk hidup multiseluler Suharto. 1995.

2.2.1. Jamur

Jamur adalah mikroorganisme multiselular. Jamur banyak dimanfaatkan manusia dalam fermentasi ataupun dibudidayakan untuk dikonsumsi. Jamur yang dipergunakan dalam bidang fermentasi adalah jamur berbentuk benang hifa seperti yang dipergunakan dalam pembuatan tempe, kecap dan tapai. Jamur budidaya yang diambil badan buahnya untuk dikonsumsi, dikenal sebagai cendawan seperti jamur tiram, jamur merang, jamur kuping dll Hidayat N., dkk. 2006. Jamur berkembang biak lebih lambat dari pada bakteri dan ragi. Jamur dapat berkembang biak menjadi dua kali lipat jumlahnya dalam waktu 4-8 jam melalui pembentukan miselium. Miselium adalah kumpulan hifa ataupun benang. Miselium mudah dipisahkan dari substrat dengan penyaringan Suharto. 1995. Universitas Sumatera Utara Jamur Aspergillus awamori Nakaz. adalah jamur dari famili trichocomaceae. Trichocomaceae merupakan famili jamur dari ordo eurotiales yang bersifat saprofit. Sistematika jamur Aspergillus awamori Nakaz. adalah sebagai berikut: Kingdom : Fungi Filum : Ascomycota Kelas : Eurotiomycetes Ordo : Eurotiales Famili : Trichocomaceae Genus : Aspergillus Spesies : Aspergillus awamori Nakaz.

2.2.2. Ragi

Ragi adalah kelompok jamur uniseluler berukuran lima hingga dua puluh mikron yang umum dipergunakan untuk fermentasi roti dan minuman beralkohol, lebih dari seribu spesies ragi telah teridentifikasi hingga saat ini dan yang paling umum dipergunakan adalah Saccharomyces cerevisiae Hansen. Saccharomyces cerevisiae Hansen. adalah mikroorganisme yang anaerob fakultatif. Ragi memproduksi energi dalam kondisi ketiadaan oksigen dengan mengubah gula menjadi etanol dan karbon dioksida. Etanol adalah produk yang diinginkan dalam pembuatan minuman beralkohol namun dalam pembuatan roti, yang diinginkan adalah peran karbon dioksida sehingga roti dapat mengembang sedangkan etanol yang terbentuk dibiarkan menguap European Bioinformatics Institute, 1996. Sebuah sel ragi mampu memfermentasi glukosa dengan massa yang sama dengan massa selnya sendiri dalam jangka waktu satu jam. Ragi dapat Universitas Sumatera Utara bereproduksi secara aseksual dengan membentuk tunas ataupun secara seksual dengan pembentukan ascospora. Selama proses reproduksi aseksual, sebuah tunas baru tumbuh dari ragi dengan kondisi tertentu dan saat mencapai ukuran dewasa ia akan melepaskan diri dari sel induknya. Reproduksi seksual ragi umumnya berlangsung pada kondisi kekurangan nutrisi pertumbuhan dengan cara pembentukan ascospora European Bioinformatics Institute. 1996. Saccharomyces cerevisiae Hansen. adalah ragi dari famili saccharomycetaceae. Famili Saccharomycetaceae adalah famili ragi dari ordo saccharomycetales yang bereproduksi dengan pembentukan tunas. Saccharomyces cerevisiae Hansen. telah lama dimanfaatkan dalam pembuatan roti dan minuman beralkohol. Ragi Saccharomyces cerevisiae Hansen. diperoleh dari hasil isolasi mikroorganisme pada kulit anggur. Saccharomyces cerevisiae Hansen. dapat tumbuh secara aerob pada substrat glukosa, maltose, laktosa dan selobiosa. Fruktosa dan galaktosa merupakan substrat terbaik untuk pertumbuhan ragi ini. Sistematika ragi Saccharomyces cerevisiae Hansen. adalah sebagai berikut: Kingdom : Fungi Filum : Ascomycota Kelas : Hemiascomycetes Ordo : Saccharomycetales Famili : Saccharomycetaceae Genus : Saccharomyces Spesies : Saccharomyces cerevisiae Hansen. Ragi Saccharomyces cerevisiae Hansen., selain dipergunakan dalam fermentasi juga dimanfaatkan sebagai suplemen nutrisi karena ragi tersebut Universitas Sumatera Utara mengandung mineral seperti selenium dan chromium serta vitamin B complex yang meliputi vitamin B1 thiamine, B2 riboflavin, B3 niacin, B5 asam pantotenat, B6 piridoxin, B7 biotin dan B9 asam folat. Ragi Saccharomyces cerevisiae Hansen. tidak mengandung vitamin B12 cyanocobalamine. Sebagai sumber vitamin B complex dan mineral, ragi Saccharomyces cerevisiae Hansen. berfungsi untuk menunjang kerja sistem saraf dan otot-otot saluran pencernaan serta memelihara kesehatan kulit, mata dan hati UMMC, 2009. Sumber ragi dapat berasal dari buah-buahan, bunga dan daun. Ragi adalah mikroorganisme yang bersifat saprofit dan umumnya serangga adalah yang berperan memindahkan ragi dari satu tanaman ke tanaman ke tanaman lain Suharto. 1995.

2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur dan Ragi

Dokumen yang terkait

Daya Terima Beras Analog Dari Tepung Ubi Kayu Sebagai Pangan Pokok Di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupate Dairi Tahun 2014

1 70 88

Karakteristik Fisikokimia Pati Umbi Keladi Sebaring (Alocasia macrorhiza) yang Dimodifikasi dengan Metode Asetilasi dan Aplikasinya pada Produk Mi Kering

1 96 107

Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) terhadap Aktivitas Glutation Peroksidase (Gpx) dan Histopatologi Hepar Mencit (Mus musculus L.) yang Diberi Perlakuan Latihan Fisik Maksimal

0 59 147

Analisis Perbandingan Nilai Tambah Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tepung Mocaf Dan Tepung Tapioka Di Kabupaten Serdang Bedagai (Kasus: Desa Bajaronggi, Kecamatan Dolok Masihul Dan Kecamatan Sei Rampah).

7 51 92

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta Crant) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

5 67 57

Identifikasi Dan Inventarisasi Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta. CRANTZ) Di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara

4 73 46

Analisa Sistem Usahatani Kombinasi Ubi Kayu Dan Pembesaran Ayam Buras

0 37 66

Pemanfaatan Kulit Ubi Kayu Dan Daun Tomat Sebagai Insektisida Nabati Dalam Mengendalikan Ulat Grayak Spodoptera litura L. (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Tanaman Sawi

32 166 52

Pengembangan Alternatif Teknologi Bioproses Pembuatan Bioetanol Dari Ubi Kayu Menggunakan Trichoderma viride, Aspergillus niger dan Saccharomyces cerevisiae

1 6 104

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT UBI KAYU (Manihot utilissima Pohl.) DAN KULIT NANAS PADA PRODUKSI BIOETANOL MENGGUNAKAN Aspergillus niger

0 5 45