2. Struktur kertas suara
Struktur kertas suara adalah cara penyajian pilihan di atas kertas suara. Cara penyajian pilihan ini menentukan bagaimana pemilih kemudian memberikan suara.
Jadi, jenis pilihan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kategorikal dimana pemilih hanya memilih satu partai atau calon, dan ordinal dimana pemilih memiliki kebebasan
lebih dan dapat menentukan preferensi atau urutan dari partai atau calon yang diinginkannya. Kemungkinan lain adalah gabungan dari keduanya. Tabel di bawah
menunjukkan contoh pembagian sistem pemilu berdasarkan struktur kertas suara.
Tabel : 2 Tabel Pembagian Sistem Pemilu Berdasarkan Struktur Kertas Suara
NO. KANDIDAT
PARTAI KEDUANYA
1. KATEGORIKAL
FPTP kanada SNTV
Jordania Proporsional
Daftar Terbuka Finlandia
Party Block Singapore
Proporsional Daftar Tertutup Namibia
Parallel Vote Jepang
Proporsional Daftar Terbuka
Denmark MMP Jerman
2. ORDINAL
AV Australia SDP Perancis
Block Vote Maladewa
STV Irlandia SDP Mali
SDP Ukraina Proporsional
Daftar Bebas Swiss
3. KEDUANYA
STV Senat Australia
3. Electoral formula
Electoral Formula adalah bagian dari sistem pemilihan umum yang membicarakan penerjemahan suara menjadi kursi. Termasuk di dalamnya adalah
rumus yang digunakan untuk menerjemahkan perolehan suara menjadi kursi, serta batas ambang pemilihan electoral threshold. Ada berbagai macam rumus dan cara
Universitas Sumatera Utara
yang dapat digunakan untuk menerjemahkan perolehan suara menjadi kursi. Mengingat kompleksitas pembahasannya, maka akan dibahas tersendiri.
Tabel di bawah memberikan gambaran ringkas mengenai beberapa jenis sistem pemilihan umum.
32
Tabel : 3 Tabel Jenis Sistem Pemilihan Umum
NO .
Sistem Ukuran
Distrik Tipe
Deskripsi
1. Single Member
District Plurality SMDP
tunggal pluralitas
kandidat yang memperoleh suara
terbanyak yang terpilih, walaupun
tidak mencapai mayoritas sederhana.
2. Sistem Dua Putaran
SDP tunggal
mayoritas Jika tidak ada kandidat
yang mencapai mayoritas sederhana,
diadakan pemilihan pemilihan lanjutan
diantara dua kandidat dengan suara
terbanyak. Pemenang pemilihan lanjutan
yang akan terpilih.
3. Majority Preferential
Voting MPV tunggal
mayoritas Pemilih menentukan
pilihan sesuai urutan preferensi. Jika tidak
ada calon yang memperoleh suara
mayoritas berdasarkan preferensi pertama,
maka calon dengan preferensi pertama
paling sedikit disingkirkan dan
didistribusikan sesuai pilihan keduanya.
32
Benjuino Theodore, Sistem Pemilihan Umum, Sebuah Perkenalan, diakses dari situs : pemilihan umum online, tanggal 20 Agustus 2009, hal. 2.
Universitas Sumatera Utara
Proses diulangi sampai ada calon dengan suara
mayoritas.
4. Multi Member
District Plurality MMDP
jamak pluralitas
Pemilih memberikan pilihan sebanyak
jumlah kursi tersedia. Jika tersedia n kursi,
maka n orang kandidat dengan suara terbanyak
yang terpilih.
5. Single Non
Transferable Vote SNTV
jamak semi
proporsio nal
Pemilih memberikan satu pilihan. Jika
tersedia n kursi, maka n
orang kandidat dengan suara terbanyak
yang terpilih.
6. Single Transferable
Vote STV jamak
proporsio nal
Pemilih menentukan pilihan sesuai urutan
preferensi. Kandidat dengan pilihan pertama
mencapai quota akan terpilih. Calon dengan
preferensi pertama paling sedikit
disingkirkan dan didistribusikan sesuai
pilihan keduanya. Proses diulangi sampai
diperoleh n calon yang mencapai quota.
7. Parallel Vote
campuran semi
proporsio nal
Legislatur terdiri dari mereka yang terpilih
lewat pluralitas atau mayoritas dalam distrik
beranggota tunggal ditambah mereka yang
terpilih secara proporsional dalam
distrik beranggota banyak.
Kursi proporsional diberikan
terlepas dari hasil yang dihasilkan dari
pemilihan lewat distrik
Universitas Sumatera Utara
beranggota tunggal. 8.
Mixed Member Proportional MMP
campuran proporsio
nal Legislatur terdiri dari
mereka yang terpilih lewat pluralitas atau
mayoritas dalam distrik beranggota tunggal
ditambah mereka yang terpilih secara
proporsional dalam distrik beranggota
banyak.
Kursi proporsional diberikan
untuk mengkompensasi efek disproporsional
yang timbul dari hasil distrik beranggota
tunggal.
9. Party List
jamak proporsio
nal Pemilih memilih dari
daftar yang disediakan, kursi diberikan sesuai
proporsi suara yang diterima oleh partai.
Kandidat terpilih berdasarkan urutannya
dalam daftar.
B. Kasus Tindak Pidana Pemilihan Umum 1. Ancaman Pelanggaran Terhadap Proses Demokratisasi