pemungutan suara ulang. Kecuarangan tersebut sudah tidak mungkin dipermaklumkan sebagai kesalahan yang tidak bisa dihindari. Kelemahan administrasi penyelenggaraan
Pemilu sudah semakin terlihat sebagai bentuk lain dari strategi pemenangan dengan medium pemilu.
4
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat pembahasan mengenai masalah ini dalam sebuah skripsi, khususnya
pertanggungjawaban pidana kasus-kasus pidana yang terjadi dalam proses Pemilihan Umum, baik berdasarkan KUHP maupun UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu.
Sebagaimana diketahui, beberapa kasus yang terjadi di Pemilu khususnya masalah DPT, seakan membawa kita masuk dalam kehidupan tanpa negara stateless. KPU
dan Departemen Dalam Negeri sebagai pihak yang bertanggung jawab atas DPT tidak mau mengakui DPT bermasalah itu. Bahkan, mereka saling lempar tanggung
jawab satu ama lian. Sama dengan kasus Pilgub Jatim, kasus DPT Pemilu 2009 juga tak ditangani serius oleh pihak kepolisian. Mahkamah Konstitusi sebagai penafsir
tunggal undang-undang juga tidak mampu berbuat apa-apa.
B. Rumusan Permasalahan
Rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah : 1. Bagaimana mekanisme pertanggung jawaban dan penyelesaian tindak pidana
pemilu dalam KUHP. 2. Bagaimana mekanisme pertanggung jawaban dan penyelesaian tindak pidana
pemilu dalam UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu.
4
Agung Putri, Terulangnya Pemilu Manipulatif, Harian Kompas, Edisi Sabtu, 18 April 2009, hal. 6.
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini secara singkat, adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui mekanisme pertanggung jawaban dan penyelesaian tindak pidana pemilu dalam KUHP.
2. Untuk mengetahui mekanisme pertanggung jawaban dan penyelesaian tindak pidana pemilu dalam UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu.
Selanjutnya, penulisan skripsi ini juga diharapkan bermanfaat untuk : 1. Manfaat secara teoritis
Penulis berharap kiranya penulisan skripsi ini dapat bermanfaat untuk dapat memberikan masukan sekaligus menambah khasanah ilmu pengetahuan dan
literature dalam dunia akademis, khususnya tentang hal-hal yang berhubungan dengan mekanisme pertanggung jawaban dan penyelesaian tindak pidana pemilu
yang diatur dalam KUHP dan UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu.
2. Manfaat secara praktis Secara praktis penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat memberi
pengetahuan kepada masyarakat tentang mekanisme pertanggung jawaban dan penyelesaian tindak pidana pemilu yang diatur dalam KUHP dan UU No. 10
Tahun 2008 tentang Pemilu, sehingga dapat memberikan pembelajaran politik bagi masyarakat. Sehingga untuk pemilu selanjutnya tidak akan ada lagi terjadi
berbagai pelanggaran yang menimbulkan kerugian masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya.
Universitas Sumatera Utara
D. Keaslian Penulisan.
Pembahasan skripsi ini dengan judul: “TINJAUAN YURIDIS MENGENAI TINDAK PIDANA PEMILU DAN PROSES PENYELESAIAN PERKARANYA
DALAM PERSFEKTIF UU NO. 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD”, adalah masalah yang sebenarnya
sudah sering kita dengar, dimana seringkali terjadi berbagai pelanggaran yang terindikasi sebagai tindak pidana di dalam Pemilu legislatif 9 April 2009 yang lalu,
padahal keseluruhan mekanisme pada dasarnya sudah diatur di dalam UU No. 10 Tahun 2009 tentang Pemilu.
Permasalahan yang dibahas di dalam skripsi ini adalah murni hasil pemikiran dari penulis yang dikaitkan dengan teori-teori hukum yang berlaku maupun dengan
doktrin-doktrin yang ada, dalam rangka melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
dan apabila ternyata di kemudian hari terdapat judul dan permasalahan yang sama, maka penulis akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap skripsi ini.
E. Tinjauan Kepustakaan 1. Pengertian Pemilihan Umum