Landasan Teori Analisis Ekonomi Usahatani Kulit Manis di Kabupaten Pakpak Bharat

14 usaha tani kelurga atau usaha tani swasembada. Dasar ini tidak dapat digoyahkan, sedangkan usaha taninya sendiri merupakan faktor yang variabel Kaslan A Tohir, 1991.

2.2 Landasan Teori

Sistem usaha tani mengandung pengertian pola pelaksanaan usaha tani masyarakat yang berkaitan dengan tujuannya. Secara umum, tujuan utama pertanian atau usaha tani yang diterapkan sebagian besar petani kita adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga pola subsistence. Hal ini berarti belum sepenuhnya betujuan untuk dijual ke pasar market oriented seperti halnya usaha tani di negara - negara yang telah maju Daniel, 2002. Faktor produksi adalah faktor yang mutlak diperlukan dalam proses produksi. Usaha tani adalah kegiatan mengorganisasi mengelola aset dan cara dalam pertanian. Usaha pertanian lebih diartikan sebagai suatu modal besar, dan mempunyai tenaga administrasi disamping membutuhkan atau membayar tenaga kerja lapangan. Kegiatan ini dikelola dengan tujuan utama mencari keuntungan semaksimal mungkin Daniel, 2002. Penerimaan usaha tani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. TR = Y . Py Dimana ; TR = Total Penerimaan Y = Produksi yang diperoleh Py = Harga y Soekartawi, 2002. Universitas Sumatera Utara 15 Pendapatan usaha tani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya. Pd = TR – TC Dimana; Pd= Pendapatan Usaha Tani TR= Total Penerimaan TC= Total Biaya Soekartawi, 2002. Salah satu syarat yang harus diikuti dalam analisis ekonomi adalah bahwa harga yang dipakai didalam analisis adalah merupakan harga bayangan Shadow Price. Penilaian harga bayangan ini berlaku baik yang diinput maupun output. Untuk menilai besar-kecilnya nilai harga bayangan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Adanya distorsi yang berkaitan dengan lingkungan atau sistem ekonomi yang berlaku yang dalam keadaan demikian harga real belum dapat mencerminkan harga bayangan atau harga keseimbangan yang sebenarnya. 2. Adanya tujuan sosial maupun ekonomi dari maksud dilaksanakannya proyek tersebut juga menentukan besar kecilnya harga bayangan. Gittinger menjelaskan bahwa harga bayangan adalah harga yang terjadi dalam perekonomian yang berada dalam tingkat keseimbangan sempurna dan persaingan sempurna Soekartawi, 1995. Biaya usaha tani biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu: biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variabel cost. Biaya tetap ini umumnya didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang diperoleh. Biaya tetap ini Universitas Sumatera Utara 16 beragam, dan kadang-kadang tergantung dari peneliti apakah mau memberlakukan variabel itu sebagai biaya tetap atau biaya variabel. Disisi lain biaya tidak tetap atau biaya variabel biasanya didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh Soekartawi, 1995. Maksud utama dari analisis ekonomi atau keuangan, untuk menetapkan apakah pengembangan dan operasional proyek agribisnis dapat sesuai, bila tidak apakah mungkin dibuat menjadi sasuai, seluruh informasi yang dikumpulkan harus dapat menjawab analisis keuangan ini. Biasanya analisis akan meneliti dua aspek dari masalah keuangan yaitu pertama: jumlah uang diperlukan untuk memberikan fasilitas bagi operasional dan jumlah sumber yang akan memerlukan uang tersebut. Kedua: kemungkinan biaya operasional dan pendapatan, likuiditas dan status pemasukan keuangan pada tahap operasional. Anlisis ekonomi diperlukan sehubungan dengan kontribusi proyek kepada situasi ekonomi secara menyeluruh dan apakah proyek agribisnis dapat melahirkan keuntungan lain untuk mengatasi penggunaan sumber yang diperlukan Siagian, R, 1997. Petani sebagai pelaksana produksi yang lebih besar lagi agar memperoleh pendapatan yang besar pula. Untuk itu, petani menggunakan tenaga, modal dan sarana produksinya sebagai umpan untuk mendapatkan produksi yang diharapkan. Adakalanya produksi yang diperoleh justru lebih kecil dan sebaliknya ada kalanya produksi yang diperoleh lebih besar. Suatu usaha tani dikatakan berhasil apabila usaha tani tersebut dapat memiliki kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga luar serta sarana produksi yang lain termasuk kewajiban terhadap pihak ketiga dan menjaga kelestarian usahanya. Suratiyah. K, 2008. Universitas Sumatera Utara 17 Untuk mengetahui kelayakan usaha tani kulit manis ini dianalisis secara ekonomi dengan metode analisis RC ini, Analisis RC ini membandingkan nilai penerimaan Revenue dengan kriteria, bila RC 1 , maka usaha tani ini layak ; bila RC = 1 maka usaha tani ini berada pada titik impas dan bila nilai RC 1 maka usaha tani tidak layak Soekartawi, 2002. Produk kayu manis digunakan untuk berbagai keperluan, baik rumah tangga maupun industri. Untuk rumah tangga, kulit manis lebih sering digunakan sebagai bumbu penyedap masakan. Sementara untuk industri digunakan sebagai bahan baku obat, kosmetik, dan industri lain. Petani merupakan sumber dari suatu produk, tanpa petani produk yang dibutuhkan tidak mungkin ada. Untuk kayu manis petani dapat diharapkan, dapat menghasilkan produk berkualitas. Kualitas produk ini sangat menentukan tujuan pasarnya Rismunandar dan Farry. B, 2001.

2.3 Kerangka Pemikiran