Gambaran Umum Perusahaan Peranan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dalam Penilaian Kinerja Pusat Biaya PT. Sang Hyang Seri (PERSERO) Kantor Regioanl IV

55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Aktivitas Proses Produksi

Pada PT Sang Hyang Seri tidak ada diterapkan golongan shift tapi jika produksi melebihi kapasitas, maka diterapkan sistem shift. Karyawan akan dibagi menjadi 2 shift. Setiap shift bekerja selama 8 jam dengan waktu istirahat 1 jam. Pengaturan waktu shift dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Penggantian shift jika melebihi kapasitas produksi dilakukan seminggu sekali dengan ketentuan sebagai berikut : Shift A : Pagi – Malam – Siang – Pagi. Shift B : Siang – Pagi – Malam – Siang. Tabel 4.1 Jadwal Kerja Jam Shift jika Produksi melebihi kapasitas Shift Jam Kerja Waktu Istirahat A B 08.00 – 17.00 17.00 – 01.00 12.00 – 13.00 21.00 – 22.00 Sumber : Bagian Personalia PT Sang Hyang Seri Jam Kerja Non Shift Karyawan yang bekerja non shift adalah semua karyawan kecuali pada saat kapasitas produksi melebihi kapasitas produksi normal maka untuk karyawan bagian produksi seperti operator mesin, pembersihan, pengujian dan pengantongan diterapkan jam kerja sistem shift. Selain karyawan yang Universitas Sumatera Utara 56 disebutkan diatas, karyawan yang bekerja non shift adalah pimpian perusahaan, staf manajemen, personalia, administrasi, marketing, petugas bagian panen, pengeringan, pembersihan, pengujian, dan pengantongan. Tabel 4.2 Jadwal Kerja Jam Non Shift Shift Jam Kerja Waktu Istirahat Senin – Jumat Sabtu 08.00 – 17.00 08.00 – 12.00 12.00 – 13.00 Proses produksi di PT Sang Hyang Seri dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini.. Gambar 4.1 Proses Produksi PENERIMAAN BENIH Gabah Kering Panen GKP: BAHAN BAKU PENGERINGAN Gabah Kering Kotor GKK PEMBERSIHAN SORTASI Benih Bersih BB PENYIMPANAN BENIH PENGUJIAN BENIH Benih Lulus BL PENGANTONGAN Benih Kantong BK : BARANG JADI BARANG DALAM PROSES Universitas Sumatera Utara 57 Keterangan gambar dari proses produksi sebagai berikut :

1. Penerimaan Calon Benih

Penimbangan dan pengecekan jumlahnya yang tercantum dalam Surat Pengantar Hasil SPH dari kebun, pemeriksaan kadar air, kadar butir hijau dan kemurnian varietas oleh petugas laboratorium.

2. Pengeringan

a. Calon benih harus segera dikeringkan pada hari itu juga. b. Setiap pengeringan supaya dicatat mengenai penurunan rata-rata kadar airnya Driyng Rase, lama pengeringan dan pemakaian bahana bakarnya.

4. Pembersihan Sortasi

a. Saringan yang dipakai dan kecepatan sedotan udara Aspirator harus disetel disesuaikan dengan keadaan bahan dan jenis komoditinya. b. Saringan bawahsaringan sortasi untuk menyortir berdasar ukuran benih yaitu berdasarkan ketebalan dan lebar. d. Hasil pengolahan BB dimasukkan ke dalam karung yang bersih 70 kgkarung. e. Sesuai dengan Pedoman Akuntansi, maka Rendeman benih sesuai dengan kenyataan.

5. Penyimpanan Benih

a. Benih yang sudah diolah, ditumpukstafel untuk membentuk lotkelompok benih maksimum 20 tonlot dari blok sertifikasi yang sama. Universitas Sumatera Utara 58 b. Penumpukan diatur sedemikian rupa agar Pengawasan Mutu Benih mudah mengambil contoh dari setiap karung serta memudahkan pemeliharaannya. c. Benih yang akan disimpan agar segera difumigasi dengan phostoxin atau disemprot dengan insektisida silosansatisfardamfin untuk sanitasi. e. Benih yang disimpan harus dicek teratur mengenai kadar air, daya tumbuh dan serangan hama-hama gudang misalnya sebulan sekali.

6. Pengujian Benih

a. Pengujian benih untuk sertifikasi oleh BPSB dan kita melaksanakan pengujian intern dan paling lambat 3 bulan setelah panen. b. Pengujian intern untuk pengecekan mutu pada waktu : - Penerimaan calon benih kadar air, kotroan dan kemurnian. - Pengeringan kadar air. - Pembersihan dan sortasi kotoran dan jumlah butir mengapung per 100 gram contoh. - Penyimpanan kadar air, daya tumbuh dan hama. - Sebelum pengepakan kadar air, daya tumbuh. c. Benih yang telah mendekati masa kadarluarsa, satu bulan sebelumnya supaya segera dimintakan pengujian ulang ke BPSB.

7. PengepakanPengantongan

a. Sebelum pengepakan harus mengajukan label ke BPSB dengan jumlah sesuai dengan rencana pengantongan. Universitas Sumatera Utara 59 b. Mutu benih yang akan dikemas harus betul-betul keadaannya baik, daya tumbuh masih diatas 80 dan tidak mengandung hama. c. Pengantongan dilakukan sesuai dengan permintaan pasar dan jangan terlalu lama menyimpan benih kantong di gudang untuk mengurangi resiko kerusakan tidak terjual. d. Dalam pelaksanaan pengantongan memerlukan ketelitian yang baik, misalnya mengenai : timbangan, pelabelan, jumlah kantong dalam overbag, kemasan sesuai isi dan logo yang jelas. Produk yang dihasilkan oleh PT Sang Hyang Seri adalah bibit yang siap untuk disemai, produknya terdiri dari : Padi Hibrida, Jagung Komposit, Kedelai, dan Jagung Hibrida.

4.2 Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban di PT Sang Hyang Seri