Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban Peranan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dalam Penilaian Kinerja Pusat Biaya PT. Sang Hyang Seri (PERSERO) Kantor Regioanl IV

68

4.3 Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban

4.3.1 Identifikasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Berdasarkan tugas pokok masing-masing bagian, PT Sang Hyang Seri membagi-bagi pusat pertanggungjawaban sebagai berikut : 1. Pusat Biaya Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggungjawban atas biaya-biaya yang terjadi dalam pusta pertanggungjawaban tersebut. PT Sang Hyang Seri mengidentifikiasi pusat biaya sebagai berikut : 1 Bagian produksi sebagai pusat biaya produksi yang bertanggungjawab dalam maslaah pelkasanaan proses produski dari awal sapmapi menghasilkan barang siap jual. 2 Bagian personalia sebagai pusat biaya administrasi dan umum yang bertanggungjawab dalam mengkoordinir masalah ketenagakerjaan. 2. Pusat Pendapatan Pusat Pendapatan adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya mempunyai wewenang untuk mengendalikan pendapatan pusat pertanggungjawaban tersebut. Divisi atau bagian dalam PT Sang Hyang Seri yang diidentifikasikan sebagai pusat pendapatan adalah bagian pemasaran yang mengatur semua aktivitas pemasaran agar hasil penjualan meningkat dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan laba. Universitas Sumatera Utara 69 3. Pusat Laba Pusat Laba adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggungjawab terhadap laba yang didapatkan. Untuk memperolah laba harus dibandingkan antara pendapatan dan biaya yang berhubungan dengannya, hal ini berarti manajer pusat laba bertanggungjawab atas pengendalain pendapatan dan harga pokok barang, yang diidentifikasikan sebagai pusat laba pad PT Sang Hyang Seri adalah direktur utama. 4. Pusat Investasi Pusat Investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggungjawab atas laba dan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba yang diharapkan perusahaan. Pusat laba dan pusat inverasi pada dasarnya sama. Oleh karena itu, direktur utama juga dapat diidentifikasikan sebagai pusat investasi.

4.3.2 Standar Tolak Ukur Kinerja Manajer

PT Sang Hyang Seri telah memiliki standar untuk mengukur kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Contohnya, adalah standar yang digunakan untuk mengukur kinerja manajer pusat biaya produksi yang terlihat dalam anggaran dan realisasi dalam laporan pertanggungjawaban. Selain itu, PT Sang Hyang Seri juga telah menetapkan standar untuk mutu atau kualitas produk yang dihasilkan. Pada departemen produksi, setiap anggaran produksi yang telah ditetapkan perusahaan diusahakan terealisasi seluruhnya, selain jam kerja normal, Universitas Sumatera Utara 70 perusahaan juga menerapkan system kerja lembur. Sistem kerja lembur ini merupakan salah satu alternatif agar anggaran biaya produksi yang telah ditetapkan dapat terealisasi dengan baik. Sistem kerja lembur yang biasanya diterapkan pada saat perusahaan menerima order yang banyak dari pelanggan yang harus diselesaikan tepat waktu. Komitmen perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaannya dinilai cukup baik, karena jarangnya terjadi keluhan pelanggan mengenai pengiriman order. Hal tersebut juga menjadi salah satu cara untuk menilai kinerja manager pusat biaya produksi. PT Sang Hyang Seri juga menilai kinerja manajer pusat biaya produksi dengan cara memperhatikan kualitas dari produk yang dihasilkan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengendalian mutu produksi. Pengendalian mutu produksi merupakan suatu tindakan yang sangat penting untuk menjaga standar mutu suatu produk yang mengalami berbagai proses produksi. Sistem pengendalian mutu produksi PT Sang Hyang Seri meliputi tiga tahap yaitu: 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Produksi Pada saat berlangsungnya produksi perlu dilakukan pengawasan dari awal sampai akhir proses dengan tahapan sebagai berikut : • Benih yang diterima harus dicek dan ditimbangkadar air, kotoran dan kemurnian dan jumlah harus sesuai yang tercantum dalam Surat Pengantar Hasil dari kebun. • Setiap bahan baku yang siap diproses disertai kartu dan diisi oleh setiap operator yang menerangkan urutan produksi, penurunan rata-rata kadar Universitas Sumatera Utara 71 airnya, lama pengeringan, kotoran, jumlah butir yang mengapung per 100 gram dan pemakaian bahan bakarnya, jumlah yang diproduksi, kualitas benihselain varietas yang dihasilkan juga dicatat lebar dan ketebalan benih, daya tumbuh dan hama, namkode operator, tanggal dan data lainnya yang diperlukan dalam suatu proses produksi. • Setiap kepala pengawas produksi atau kepala shift jika lembur harus memeriksa kartu tersebut dan menyerahkan laporan mengenai aktivitas selama ia bertugas kepada kepala bagian produksi. • Kepala bagian produksi harus memeriksa kembali benih yang sudah diproses sesuai dengan kartu laporan yang diserahkan oleh kepala pengawas produksi atau kepala shift. • Jika terjadi masalah ketika proses produksi berlangsung, operator harus melaporkannya kepada kepala bagian. • Pengamatan dan pengawasan langsung dilakukan oleh manajer produksi dan kepala bagian produksi. 3. Tahap Evaluasi Benih-benih yang telah selesai diproduksi, harus melalui proses inspeksi sebelum didistribusikan. Untuk meningkatkan mutu produksi, yaitu dengan menanggulangi dan mengurangi benih yang cacat, dilakukan analisa terhadap kartu proses produksi dan hasil pencatatan benih yang cacat pada bagian inspeksi, juga berdasarkan laporan-laporan yang masuk. Hasil evaluasi didiskusikan dan dicatat cara penanggulangannya sebagai arsip. Universitas Sumatera Utara 72 Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa perusahaan berusaha untuk tetap menjaga sekaligus meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dibuatnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.

4.3.3 Pengukuran Kinerja Manajer

Di PT Sang Hyang Seri terdapat laporan pertanggungjawaban yang didalamnya terdapat laporan pertanggungjawaban bagian produksi serta selisihnya. Dengan adanya jenis laporan seperti itu, maka kinerja manajer dapat diukur oleh perusahaan.

4.3.4 Manajer Secara Individual Diberikan Penghargaan atau Hukuman

PT Sang Hyang Seri menerapkan penilaian prestasi karyawannya didasakan atas aspek prestasi dan lama bekerja. Penghargaan akan diberikan bagi manajer atau karyawan yang berprestasi berupa insentif atau bonus yang diberikan perusahaan kepada manajer yang berprestasi berupa uang yang besarnya disesuaikan dengan prestasi yang dicapai atau lama dia bekerja. Insentif atau bonus diberikan 1 satu kali dalam setahun baik insentif atas prestasi karyawan maupun penghargaan lamanya bekerja. Penghargaan lamanya bekerja karyawan diberikan diatas 5 tahun dan biasanya diberikan dalam bentuk uang. Sedangkan hukuman yang diberikan perusahaan adalah berupa surat peringatan atau pemecatan bila kesalahannya tidak bisa ditolerir lagi. Universitas Sumatera Utara 73

4.4 Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban dalam