Adapun Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu Robbins, 2006:260:
1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
4. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi
tenaga, uang, teknologi, bahan baku dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
5. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan
dapat menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan
tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Menurut Harmizar 2003:155 yaitu: 1. Bersumber Dari Pekerjaan
Suatu pekerjaan yang membutuhkan banyak gerakan yang dapat mengakibatkan kinerja karyawan yang rendah, oleh karena itu gerakan dalam
melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and Mation Study”.Dengan kedua studi tersebut dapat tercipta gerakan-gerakan
yang efektif dan dapat memperlancar pekerjaaan sekaligus mengurangi kesalahan kerja karyawan.
Hal-hal yang bersumber dari pekerjaan antara lain: a Lingkungan Kerja dan Iklim Kerja
Lingkungan kerja sangat penting di perhatikan seperti: 1. Ruang kerja yang kondusif
Ruangan tenang yang tidak terganggu suara bising dari luar. 2. Sistem informasi kurang memadai
Tidak efektif dan efisien dalam menggunakan mesin printer yang sudah lama.
2. Bersumber Dari karyawan Itu Sendiri
Semangat pada karyawan merupakan unsur terpenting dalam mencapai kinerja yang baik.Apabila pimpinan memperhatikan unsur-unsur penting seperti gaji
yang memadai, kebutuhan karyawan perlu diperhatikan, penempatan karyawan pada posisi yang tepat.
Dalam bagian Retail Fuel Marketing memiliki kinerja yang baik, Hal-hal yang bersumber dari pegawai itu sendiri antara lain:
a. Pendidikan Tingkat kecerdasan pegawai dapat dilihat dari tingkat
pendidikannya.Semakin tinggi tingkat pendidikannya semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik.Bagian
Retail Fuel Marketing sebagian besar pegawainya memiliki predikat
pendidikan S1 ada 6 enam orang pegawai, S2 ada 5 lima orang dan D3 ada 1 satu orang pegawai.
b. Motivasi Para pegawai di bagian Retail Fuel Marketing memiliki dorongan dalam diri
melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja kinerja dengan predikat terpuji.
c. Disiplin Kerja Sikap kejiawaan seseorang atau kelompok yang senantiasa untuk mengikuti
atau mematuhi segala peraturan yang telah di tentukan. Bagian Retail Fuel Marketing memiliki displin kerja Selalu datang tepat waktu, Menyelesaikan
tugas sesuai waktu yang ditentukan, Mengikuti prosedur yang telah di tetapkan kepada para pegawai.
Melalui penggunaan fasilitas kerjadi bagian Retail Fuel Marketing yang ada pada PT. Pertamina Persero Region I dapat meningkatkan kinerja pegawai. Hal ini
terjadi karena penggunaan fasilitas kerjayang baik sehinggatercapainya efisiensi kerja baik dalam penggunaan waktu maupun tenaga.Kinerja pada bagian retail fuel
marketing telah mengalami peningkatan.Dengan adanya penggunaan fasilitas kerja yang baik maka dapat memberikan beberapa kelebihan prestasi kerja yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan