23
B. Asuhan Keperawatan Kasus
1 Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN KLIEN I.
Biodata
a. Nama
: Tn. R Nasution b.
Jenis kelamin : Laki - laki
c. Status perkawinan
: Menikah d.
Agama : Islam
e. Suku
: Batak Mandailing f.
Pendidikan terakhir : SMP g.
Pekerjaan : Wiraswasta
h. Usia
: 71 Tahun i.
Alamat : Jl. Bajak II Lingkungan V
II. Riwayat kesehatan keluarga genogram
Keterangan : : Laki - laki
: Perempuan : Meninggal
: Klien
24
III. Keluhan utama
Tn. R mengatakan lemah, kurang nafsu makan, pola makannya tidak teratur setiap harinya dan porsi makanan tidak habis, kurang lebih ¼ porsi. Tn. R juga mengatakan
merasa sedikit nyeri saat BAK dengan skala nyeri 3. Tn. R mengatakan bahwa dia khawatir akan penyakitnya saat ini, Tn. R baru melakukan operasi Benigna Prostat
Hyperplasia di bagian supra pubis 3 minggu yang lalu.
IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami:
Tn. R mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah mengalami Benigna Prostat Hyperplasia.
b. Pengobatan tindakan yang dilakukan:
Tn. R pergi berobat RSU. Pirngadi Medan c.
Pernah dirawat dioperasi: Tn. R mengatakan pernah dioperasi di RSU. Pirngadi Medan di bagian
supra pubis operasi BPH dan dirawat di rumah sakit. d.
Lama dirawat: 2 minggu lamanya Tn. R dirawat.
e. Alergi:
Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan.
V. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Orang tua: Tn. R mengatakan bahwa almarhum orang tua Tn. R tidak
mempunyai penyakit seperti yang Tn. R alami yaitu BPH. b.
Saudara kandung: Saudara Tn. R tidak mempunyai riwayat penyakit kronis seperti Tn. R BPH.
c. Penyakit keturunan yang ada: Tn. R mengatakan bahwa keluarganya
tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti contoh Diabetes Mellitus, atau hipertensi.
25
d. Anggota keluarga yang meninggal: Tn. R mempunyai 7 orang anak, 3
anak laki – laki dan 4 orang anak perempuan dan 2 orang anaknya
sudah meninggal. e.
Penyebab meninggal: Tn. R mengatakan anak pertamanya meninggal karena penyakit jantung dan sudah komplikasi hal ini terjadi akibat
obesitas yang dialami anak pertama Tn. R. Anak ke lima meninggal karena mengalami hypertensi saat persalinan.
VI. Riwayat Keadaan Psikososial
a. Persepsi pasien tentang penyakitnya: Tn. R mengatakan ingin cepat
sembuh dari penyakit yang dideritanya. b.
Konsep diri: -
Gambaran diri: Klien menyukai seluruh anggota tubuhnya. -
Ideal diri: Klien ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan melakukan aktivitas seperti yang biasa ia lakukan.
- Harga diri: Tn. R mengatakan bahwa ia mendapatkan
dukungan dari Istri, anak – anak dan cucu – cucunya.
- Peran diri: Tn. R berperan sebagai Ayah dan Kepala keluarga.
- Identitas: Ayah Kepala keluarga.
c. Keadaan emosi: Keadaan emosi pasien tidak stabil klien telihat
khawatir dan gugup. d.
Hubungan sosial: -
Orang yang berarti: Istri, anak – anak, dan cucu – cucunya. -
Hubungan dengan keluarga: Tn. R mengatakan hubungannya dengan keluarga baik
– baik saja. -
Hubungan dengan orang lain: Hubungan Tn. R dengan orang lain baik
– baik saja di lingkungannya. e.
Hambatan dengan orang lain: Tn. R mengatakan tidak ada hambatan selama berbincang
– bincang dengan orang lain.
26
f. Spiritual:
- Nilai dan keyakinan: Muslim
- Kegiatan Ibadah: semenjak sakit Tn. R sudah tidak sholat lagi
karena kondisinya saat ini.
VII. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: Kurus, lemah, gelisah, klien tampak menghela napas.
b. Tanda – tanda vital:
- Suhu tubuh: 37ºc.
- Tekanan darah: 100 70 mmhg.
- Nadi: 95 kali menit.
- Pernapasan: 28 kali menit.
- Skala nyeri: 3.
- Tinggi badan: 160 cm.
- Berat badan: 43 kg.
c. Pemeriksaan head to toe:
1. Kepala dan rambut:
- Bentuk: Simetris tidak ada benjolan
- Ubun – ubun: Sudah membentuk tengkorak kepala
- Kulit kepala: Kulit kepala tampak bersih
- Penyebaran dan keadaan rambut: Rambut sudah banyak uban
- Bau: Rambut seperti bau keringat
- Warna kulit: Kuning langsat
2. Mata:
- Bentuk : Simetris terhadap wajah
- Ketajaman: Tidak baik
- Konjunctiva: Anemia pucat
- Sclera: Tidak icterus, kekuningan karena faktor usia
- Pupil: Isokor kanan dan kiri
3. Hidung:
- Bentuk: Simetris
27
- Fungsi penciuman: Baik, dapat membedakan bau
- Pendarahan: Tidak mengalami pendarahan
4. Telinga:
- Bentuk telinga: simetris kanan dan kiri
- Lubang telinga: Terdapat serum dalam batas normal
- Ketajaman pendengaran: Dapat mendengar dengan baik
5. Mulut dan faring:
- Keadaan bibir: Bibir kering
- Keadaan gusi dan gigi: Tidak ada pendarahan gusi dan gigi
terlihat bersih dan tidak lengkap lagi -
Keadaan lidah: lidah bersih dan terlihat pucat -
Membrane mukosa: Kering dan pucat 6.
Leher: -
Tyroid: Tidak terdapat pembesaran KGB -
Suara: mengeluarkan dengan kata – kata -
Denyut nadi karotis: Teraba -
Vena jugularis: Teraba d.
Pemeriksaan integument: -
Kebersihan: Tampak bersih -
Warna kulit: Kuning langsat -
Kelembapan: Kulit tampak kering, keriput e.
System pernapasan: -
Frekuensi pernapasan: 28 xmenit -
Iraman napas: Tidak teratur -
Palpasi getaran suara: Getaran suara merata kiri dan kanan -
Perkusi: Terdapat suara resonan -
Auskultasi: Suara napas vesikuler f.
System kardiovaskuler: -
Tekanan darah: 10070 mmhg -
Inspeksi: warna kulit tampak pucat
28
- Perkusi: Terdengar suara dullness pada jantung
- Auskultasi: Irama teratur
g. System gastrointestinal:
- Tn. R tidak mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang
diberikan oleh anaknya atau Istrinya karena Tn. R tidak nafsu makan, lemas, dan kadang mual.
- Inspeksi: Bentuk abdomen normal simetris
- Palpasi: Ada nyeri tekan pada daerah supra pubis, tidak ada
tanda – tanda ascites
h. System genitourinary: Tn. R mengatakan biasa buang air kecil di
kamar mandi jika dibantu oleh anak atau istrinya dan biasa juga dipasangkan pampers. Saat ini BAK lancar setelah dilakukan operasi
BPH namun masih terasa nyeri saat berkemih. Frekuensi berkemih 4 –
6 xhari, warna urin jernih kekuningan. i.
System musculoskletalekstremitas: -
Kesimetrisan otot: Simetris kanan dan kiri -
Pemeriksaan edema: Tidak ada edema -
Kekuatan otot: Kekuatan otot pada eksremitas bawah karena faktor usia. Klien saat ini lebih banyak duduk dan berbaring di
tempat tidur. j.
System neurology: 1.
Tingkat kesadaran: Compos mentis 2.
Status mental: a.
Kondisi emosi perasaan: Kondisi emosi klien tidak stabil klien terlihat khwatir dan gugup.
b. Orientasi: Klien masih dapat berorientasi dengan baik,
klien juga mampu mengingat waktu,tempat dan orang. c.
Proses berpikir: Ingatan klien masih kuat, klien masih ingat masa lalunya, perhitungan pun masih dapat dilakukan
dengan cepat.
29
d. Motivasi: Klien berkeinginan untuk sembuh.
e. Persepsi: Klien menganggap kurang yakin penyakitnya
dapat sembuh total. f.
Bahasa: Menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Batak Mandailing.
3. Nervus cranialis
a. Nervus olfaktorius N I:
Dapat membedakan bau – bauan dengan jelas dan baik.
b. Nervus optikus N II:
Lapangan pandang terganggu akibat faktor usia. c.
Nervus okulomotoris N III, Trochealis N IV, Abdusen N VI:
Kontriksi pupil sinilis, tidak terdapat edema pada kelopak mata, kelopak mata tidak jatuh, ukuran mata kanan dan kiri
normal, tidak ada tanda perdarahan, gerakan bola mata ke segala arah.
d. Nervus trigeminus N V
Dapat membuka dan mengatupkan rahang dengan baik, kemampuan mengunyah juga baik, merasakan dengan baik
rasa raba di kulit wajah pada bagian maxilla dan mandibulla kiri dan kanan serta bagian frontal, bisa
merasakan nyeri, sentuhan dingin dan panas serta getaran yang diberikan di kulit, reflek berkedip dan menutup mata
normal, kekuatan otot masester dan temporelis kiri dan kana baik, gerakan mandibulla simetris.
e. Nervus fasialis N VII
Identifikasi terhadap rasa asam, pahit, manis, dan asin. Kekuatan wajah atas dan bawah baik.
f. Nervus Vestibulocochlearis N VIII
Keseimbangan tidak terganggu.
30
g. Nervus Glossopharingeus N IX, Vagus N X
Gerakan palatum dan vulva normal, palatum lunak dan sedikit terangkat, letak vulva ditengah, gerakan menelan
baik, dan vocal suara jelas. h.
Nervus Assesorius N XI Gerakan memutar kepala dan mengangkat bahu baik. Bahu
simetris kiri dan kanan. i.
Nervus Hipogosus N XII Gerakan lidah klien normal dan baik. Kekuatan otot lidah
sangat baik. 4.
Fungsi Motorik a.
Cara berjalan Tn. R dapat berjalan namun sulit, terkadang dibantu anak
atau istrinya. b.
Romberg test Tn. R dapat berdiri tegak.
c. Test – jari hidung
Mampu menyentuh hidung. d.
Pronasi – supinasi test Baik, mampu membalik
– balikkan tangan. 5.
Fungsi sensori a.
Identifikasi sentuhan ringan Klien dapat mengetahui area kulit tubuh yang disentuh oleh
perawat. b.
Test tajam tumpul Klien dapat membedakan benda tajam dan tumpul yang
disentuhkan ke kulitnya. c.
Test panas dingin Klien dapat mengidentifikasi rasa panas dan dingin yang
disentuh ke kulitnya.
31
d. Test getaran
Klien dapat merasakan getaran dengan baik yang disentuhkan di area wajahnya.
e. Membedakan dau titik
Tn. R mampu membedakan dua titik yang disentuh ke kulitnya.
6. Reflek
a. Reflek bisep
Terangsang dengan baik pada motorik atas kanan dan kiri. b.
Reflek trisep Terangsang dengan baik pada motorik atas kanan dan kiri.
c. Reflek brachioradialis
Terangsang dengan baik pada motorik atas sebelah kanan dan kiri.
d. Reflek patellar
Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan kiri.
e. Reflek tendon achiles
Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan kiri.
f. Reflek plantar
Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan kiri.
VIII. Pola Kebiasaan Sehari – hari
1. Pola makan
a. Frekuensi makanhari: Tidak teratur setiap harinya.
b. Nafsu makanselera makan: Klien tidak nafsu makan, dan hanya
habis ¼ piring saja. c.
Nyeri ulu hati: Tidak ada nyeri ulu hati. d.
Alergi: Tidak ada riwayat alergi.
32
e. Waktu pemberian makan: Tidak teratur.
f. Jumlah dan jenis makanan: Beberapa sendok, bubur.
g. Waktu peberian cairanminum: ± 8 gelas perhari.
h. Masalah makan dan minum: Tidak nafsu makan, klien dibantu
makan oleh keluarganya. 2.
Personal hygiene a.
Kebersihan tubuh: Keluarga pasien menjaga kebersihan tubuh pasien.
b. Kebersihan gigi dan mulut: Kebersihan gigi dan mulut terjaga.
c. Kebersihan kuku kaki dan tangan: Bersih, kuku dipotong oleh
keluarga. 3.
Pola kegiatanaktivitas a.
Uraian aktivitas klien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dibantu oleh keluarga karena klien masih lemas.
b. Uraian aktivitas ibadah selama sakit klien tidak lagi sholat.
4. Pola eliminasi
a. BAB
- Pola BAB: Keluarga mengtakan pasien BAB 1xhari
- Karakter feses: Kuning, tidak keras
- Diare: Tidak ada mengalami diare
- Penggunaan obat laksatif: Tidak menggunakan obat laksatif
b. BAK
- Pola BAK: 4 – 6 xhari
- Karakter urine: Warna urin jernih kekuningan
- Nyerirasa terbakar: Terdapat rasa nyeri saat BAK, skala
nyeri: 3 -
Penggunaan diuretik: Tidak ada -
Upaya mengatasi masalah: Tidak ada
33
2 Analisa Data
No Data
Etiologi Masalah
Keperawatan 1.
DS: Tn.
R mengatakan
lemah, kurang nafsu makan
dan pola makannya 2 kali sehari. Keluarga
mengatakan Tn.
R makan sedikit hanya
habis ¼ porsi piring saja.
DO: -
Klien terlihat lemah.
- Membran
mukosa Tn. R kering pucat.
- Klien terlihat
mual. -
Klien terlihat hanya
menghabiskan ¼
porsi makanan
saja yang diberikan.
- BB awal: 55
kg. -
BB sekarang: Usia lanjut
Diet yang tidak baik dan disfungsi pola
makan
Lambung kosong
Iritasi dinding lambung
Peradangan lapisan mukosa lambung
Asam lambung meningkat
Sensasi kenyang
Penurunan selera makan
Tn. R mengatakan tidak nafsu makan, dan
makan hanya sedikit habis ¼ porsi piring
saja Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
34
43 kg. -
IMT : 16,79. Tn. R tampak lemah,
membrane mukosa pucat, BB awal: 55 kg
dan BB sekarang: 43 kg, IMT: 16,79
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh 2.
DS: Tn. R mengeluh sedikit nyeri pada saat
kencing. Tn.
R 3
minggu lalu
baru operasi
Benigna Prostat Hyperplasia di
bagian supra pubis. DO:
- Perilaku kien
terlihat ekspresif
gelisah. -
Klien tampak menghela napas
panjang. -
Berfokus pada diri sendiri dan
wajah tampak pucat.
- TD:
10070 Usia lanjut
Gangguan fisiologis tubuh
Fase awal benigna prostat hyperplasia
Kontraksi muskulus destrussor tidak adekuat
lemah
Operasi insisi bedah Benigna prostat
hyperplasia pada bagian supra pubis
Tn. R mengatakan nyeri pada saat berkemih.
Nyeri akut
35
mmhg. RR: 28 xmenit
HR: 95 xmenit T: 37ºC
Skala nyeri: 3 Tn. R tampak gelisah
dan menghela napas panjang, TD: 10070
mmhg, HR: 95 xmenit, RR: 28 xmenit, skala
nyeri: 3
Nyeri akut
3. DS: Tn. R mengatakan
bahwa dia takut dan khawatir
terhadap penyakit
yang dideritanya saat ini,
Tn. R selalu bertanya soal
kondisi penyakitnya.
DO: -
Klien tampak gelisah
- Klien tampak
tremor gugup dan khawatir.
Usia lanjut
Operasi insisi bedah Benigna prostat
hyperplasia
Kurang pengetahuan tentang proses
penyakitnya
Tn. R mengatakan khawatir dan selalu
bertanya soal penyakitnya
Klien tampak gelisah, tremor dan berkeringat
Ansietas Ansietas
36
3 Rumusan Masalah
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd anoreksia dd
Tn. R hanya menghabiskan makanannya ¼ porsi aja dan pola makan 2 xhari, BB: 43 kg, TB: 160 cm, dan IMT: 16,79.
2. Gangguan rasa nyaman: nyeri akut bd agens – agens cedera fisik dd sakit
di daerah supra pubis, klien tampak gelisah dan meringis. T: 37ºC, RR: 28 xmenit, HR: 95 xmenit, skala nyeri: 3
3. Ansietas bd kurang pengetahuan tentang proses penyakit dd klien selalu
menanyakan tentang penyakitnya, tampak gelisah dan tremor.
37
4 Perencanaan
Perencanaan Keperawatan dan Rasional HariTanggal
No. DX
Perencanaan Keperawatan
Selasa, 19 Mei 2015
1. Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan: -
Pemenuhan kebutuhan Nutrisi -
Peningkatan berat badan Kriteria hasil:
- Menunjukkan kemajuan mencapai berat badan
- Pernyataan motivasi kuat memenuhi kebutuhan nutrisi
Rencana tindakan Rasional
a. Identifikasi faktor pencetus kurang nafsu
makan. b.
Ketahui makanan kesukaan pasien. c.
Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
d. Anjurkan klien untuk makan makanan yang
hangat – hangat.
e. Berikan PENKES ajarkan pasienkeluarga
a. Untuk mengetahui intervensi apa
selanjutnya yang akan dilakukan. b.
Meningkatkan selera makan sehingga meningkatkan intake bagi tubuh.
c. Memudahkan
dalam memenuhi
kebutuhan dan membantu dalam melakukan intervensi selanjutnya.
d. Untuk menambah selera makan
38
tentang makanan yang bergizi mengandung karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan
lemak dan tidak mahal. f.
Ajarkan keluarga klien untuk menawarkan kudapan minuman dan buah
– buahan kepada klien.
g. Atur posisi semi fowler saat memberikan
makanan. h.
Anjurkan keluarga
pasien untuk
menciptakan lingkungan
yang menyenangkan untuk makan.
i. Kaji tanda vital, sensori, bising usus.
pasien. e.
Untuk memudahkan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
f. Untuk menambah nafsu makan klien
dan memudahkan dalam memenuhi kebutuhan gizi klien.
g. Untuk mengurangi regurtasi.
h. Agar nafsu makan Tn. R bertambah.
i. Membantu mengkaji keadaan pasien.
HariTanggal No.
DX Perencanaan Keperawatan
Selasa, 19 Mei 2015
2. Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang. Kriteria hasil:
- Rasa nyaman terpenuhi
- Nyeri berkurang
39
- Mampu beraktivitas, tidur dan istirahat
Rencana Tindakan Rasional
a. Mengobservasi, catat lokasi, lamanya
intensitas nyeri skala 0 – 10 dan
penyebarannya. Memperhatikan tanda non
– verbal, contohnya memperhatikan tanda
– tanda vital, gelisah.
b. Kaji lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi dan tingkat keparahan. c.
Dorong klien menyatakan perasaan tentang nyeri.
d. Perhatikan keluhan peningkatan nyeri
dan anjurkan pasien untuk istirahat serta batasi aktivitas klien.
e. Kolaborasikan dengan individu untuk
menjelaskan metode – metode apa saja
yang dapat digunakan untuk menurunkan rasa nyerinya.
f. Ajarkan menggunakan teknik relaksasi
a. Nyeri merupakan pengalaman subjektif
dan harus
dijelaskan oleh
klien. Identifikasi karakteristik nyeri dan faktor
yang berhubungan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk memilih
intervensi yang
cocok dan
untuk mengevaluasi keefektifan dari terapi yang
diberikan. b.
Membantu mengatasi nyeri ketika muncul berdasarkan karakteristik, lokasi, durasi
dan tingkat keparahannya. c.
Takutmasalah dapat
meningkatkan tegangan otot dan menurunkan ambang
persepsi nyeri. d.
Membantu menstimulus rasa sakit dan relaksasi.
e. Agar pasien dapat mengetahui dan
memilih metode – metode apa saja yang
dapat digunakan.
40
dengan: meningkatkan istirahat, latihan napas dalam
g. Ajarkan klien melakukan distraksi:
pengalihan pada hal – hal lain seperti
membayangkan hal – hal lain seperti
membayangkan hal
yang indah,
membaca buku, dan mendengarkan musik.
h. Ajarkan pada keluarga tentang tindakan
untuk mengurangi rasa nyeri non –
invasif relaksasi, distraksi, masase. f.
Meningkatkan istirahat
memusatkan kembali perhatian dapat meningkatkan
koping. g.
Tindakan ini
dapat mengurangimengalihkan perasaan nyeri
yang akan muncul. h.
Agar keluarga dapat melakukan tindakan ini kepada keluarga yang mengalami nyeri
jika perawat tidak lagi bersama klien.
HariTanggal No.
DX Perencanaan Keperawatan
Selasa, 19 Mei 2015
3. Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan: Kecemasan yang dirasakan pasien dapat teratasi Kriteria hasil:
- Pasien menunjukkan rileks dan melaporkan penurunan ansietas sampai tingkat dapat
ditangani. -
Menyatakan kesadaran perasaan ansietas dan dapat mengendalikan diri terhadap ansietas
41
Rencana Tindakan Rasional
a. Beri dorongan kepada pasien untuk
mengungkapkan secara verbal pikiran dan perasaan
untuk mengeksternalisasikan
ansietas. b.
Berikan informasi yang akurat dan nyata tentang penyakit yang saat ini diderita oleh
klien. c.
Sediakan pengalihan melalui televise, radio, permainan, dan musik.
d. Berikan lingkungan tenang dan istirahat.
e. Dorong
pasienorang terdekat
untuk menyatakan perhatian, perilaku perhatian.
f. Bantu pasien untuk mengidentifikasikan
perilaku koping yang digunakan pada masa lalu. a.
Membuat hubungan
teraupetik. Membantu
pasienorang terdekat
dalam mengidentifikasi masalah yang menyebabkan stress.
b. Untuk meminimalkan ansietas yang
dirasakan pasien. c.
Untuk menurunkan ansietas dan memperluas
kefokusan terhadap
pasien. d.
Memindahkan pasien dari faktor stress luar, meningkatkan relaksasi dan
distraksi. e.
Pasien merasa stress berkurang, memungkinkan
energy untuk
ditujukan pada
penyembuhanperbaikan. f.
Perilaku yang berhasil dapat dikuatkan pada penerimaan masalahstress saat
ini, meningkatkan rasa control diri pada pasien.
42
5 Implementasi
HariTanggal No.
DX Implementasi Keperawatan
Evaluasi
Rabu, 20 Mei 2015
1. a.
Mengidentifikasi faktor pencetus kurang nafsu makan.
b. Mengetahui
makanan kesukaan
pasien. c.
Menentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
d. Menganjurkan klien untuk makan
makanan yang hangat – hangat.
e. Memberikan
PENKES kepada
keluarga tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal Nutrisi pada
Lansia. f.
Mengajarkan keluarga klien untuk menawarkan kudapan minuman dan
buah – buahan kepada klien.
S: Klien Mengatakan tidak selera makan. O:
- Makan tidak habis
- TD: 10070 mmhg
- HR: 95xmenit
- RR: 28 xmenit
- T:37ºC
- BB: 43 kg
A: Masalah belum teratasi. P: Intervensi dilanjutkan.
- Pantau Berat badan klien
- Ingatkan Klien makan makanan
yang bergizi dan yang hangat. -
Kaji TTV klien. -
Berikan PENKES tentang Nutrisi
43
g. mengatur posisi semi fowler saat
memberikan makanan. h.
Menganjurkan keluarga pasien untuk menciptakan
lingkungan yang
menyenangkan untuk makan. i.
mengkaji tanda vital, sensori, bising usus.
pada Lansia kepada klien dan keluarga.
Haritanggal No. DX
Implementasi keperawatan Evaluasi
Rabu, 20 Mei 2015
2. a.
Melakukan observasi, mencatat lokasi, lamanya intensitasnya nyeri skala 0
– 10 dan penyebaran. Memperhatikan
tanda non – verbal, contohnya
memperhatikan tanda – tanda vital,
gelisah. b.
Mengkaji lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi dan tingkat keparahan.
c. Mendorong
klien menyatakan
perasaan tentang nyeri. S:Klien mengatakan nyeri masih terasa dan
mengganggu aktivitasnya. O:Klien tampak gelisah.
TD:10070 mmhg RR:28xmenit
HR: 95 xmenit T:37ºC
Skala nyeri: 3 A:Masalah belum teratasi.
P:Intervensi dilanjutkan.
44
d. Memperhatikan keluhan peningkatan
nyeri dan menganjurkan pasien untuk istirahat serta batasi aktivitas klien.
e. Mengajarkan teknik relaksasi dengan:
meningkatkan istirahat, latihan napas dalam.
f. Mengajarkan pada keluarga tentang
tindakan untuk mengurangi rasa nyeri non
– invasif relaksasi, distraksi. -
Pantau TTV -
Kaji skala nyeri -
Ajarkan individu untuk melakukan tindakan mengurangi nyeri secara non
– invasive relaksasi distraksi.
HariTanggal No.
DX Implementasi keperawatan
Evaluasi
Rabu, 20 Mei 2015
3. a.
Memberikan dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal
pikiran dan
perasaan untuk
mengeksternalisasikan ansietas. b.
Memberikan informasi yang akurat dan nyata tentang penyakit yang saat ini
diderita oleh klien. c.
Menyediakan pengalihan
melalui televise, radio, permainan, dan musik.
d. Menanyakan acara televise, radio,
S: -
Klien mengatakan dia khawatir. -
Klien mengatakan bahwa ia merasa takut dengan penyakit yang dialaminya saat ini.
O: -
Klien tampak gelisah, tremor gugup. -
TD:10070 mmhg -
RR:28 xmenit -
HR:95 xmenit -
T:37ºC
45
musik dan permainan apa yang disukai oleh klien.
e. Memberikan lingkungan tenang dan
istirahat. f.
Memberikan motivasi kepada klien agar lebih semangat.
A:Masalah belum teratasi P:Intervensi dilanjutkan
- Berikan PENKES kepada klien dan keluarga
tentang Benigna Prostat Hiperplasia yang dialami oleh Tn. R.
- Biarkan klien menontonmendengarkan
musik yang disukainya untuk mengalihkan kekhwatirannya.
- Anjurkan klien untuk istirahat yang cukup
dengan lingkungan yang tenang.
46
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Perubahan fisik dan penurunan fungsi organ tubuh akan mempengaruhi konsumsi dan penyerapan zat gizi besi. Defisiensi zat gizi termaksud zat besi pada lansia,
mempunyai dampak terhadap penurunan kemampuan fisik dan menurunkan kekebalan tubuh. Faktor
– faktor yang menyebabkan kurangnya gizi pada lansia adalah keterbatasan ekonomi keluarga, penyakit-penyakit kronis, pengaruh
psikologis, hilangnya gigi, adanya gigi palsu, kesalahan dalam pola makan, kurangnya pengetahuan tentang gizi dan cara pengelolahannya.
Proses pengkajian yang penulis lakukan yaitu melalui wawancara kepada klien dan kelurga klien, juga dengan pemeriksaan fisik langsung kepada klien, sehingga
dapat diperoleh data yang sesuai dengan keadaan klien dan dapat mempermudah dalam merencanakan tindakan keperawatan. Dalam melakukan tindakan
keperawatan kepada klien, penulis menggunakan komunikasi teraupetik agar tercapai hubungan yang baik terhadap klien.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 Mei 2015 di Kelurahan Harjosari II Medan Amplas, ditemukan seorang lansia bernama Tn. R
berumur 71 tahun yang tinggal di Jl. Bajak II Kelurahan Harjosari II Medan Amplas. Tn. R mengatakan bahwa ia kurang nafsu makan dengan pola makan tidak teratur
setiap harinya dengan porsi makanan tidak habis, ¼ porsi saja. Dari hasil analisa data yang didapat, ditemukan prioritas masalah keperawatan yaitu: “Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd Tn. R hanya menghabiskan makanannya ¼ porsi aja dan pola makan tidak teratur setiap harinya, BB: 43 kg dan IMT: 16,79.
Intervensi yang dapat dilakukan adalah: