Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi Karakteristik Status Nutrisi

11 dan jika terjadi kekurangan dapat mengakibatkan penyakit perdarahan. e. Mineral Mineral adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena peranannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dan vitamin tidak menghasilkan energi, tetapi merupakan elemen kimia yang berperan dalam mempertahankan tubuh. Secara umum fungsi dari mineral adalah: 1. Membangun jaringan tulang 2. Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh 3. Memberikan elektrolit untuk keperluan otot – otot dan saraf 4. Membuat berbagai enzim f. Air Merupakan media transpor nutrisi dan sangat penting dalam kehidupan sel-sel tubuh. Setiap hari, sekitar 2 liter air masuk ke tubuh kita melalui minum, sedangkan cairan digestif yang diproduksi oleh berbagai organ saluran pencernaan sekitar 8-9 liter, sehingga sekitar 10-11 liter cairan beredar dalam tubuh. Namun demikian, dari 10-11 liter cairan yang masuk, hanya 50-200 ml yang dikeluarkan melalui feses, selebihnya direabsorpsi. Absorpsi air terjadi pada usus halus dan usus besar kolon dan terjadi melalui proses difusi. a. Jejunum: 5-6 literhari b. Ileum : 2 literhari c. Kolon : 1,5 literhari

5. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi

a. Pengetahuan Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makanan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan nutrisi. 12 b. Prasangka Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka. c. Kebiasaan Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga mempengaruhi status nutrisi. Misalnya, dibeberapa daerah terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal, makanan tersebut sumber vitamin yang sangat baik. d. Kesukaan Kesukaan yang berlebih terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Misalnya mengkonsumsi makanan cepat saji junkfood, bakso, dan lain-lain. Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik. e. Ekonomi Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status nutrisi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah Hidayat, 2006.

6. Karakteristik Status Nutrisi

Karaktristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index BMI dan Ideal Body Image Weight IBW. a. Body Mass Index BMI Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total 13 lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan over weight dan obesitas. Indeks Masa Tubuh ═ �� �� ��� 2 Tabel : batas ambang indeks masa tubuh IMT di Indonesia Kategori IMT Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat 17 Kekurangan berat badan tingkat sedang 17,0 - 18,5 Normal 18,5 - 25,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,0 – 27,0 Kelebihan berat badan tingkat berat 27,0 sumber: Depkes, 2002 dalam Asmadi, 2008 b. Ideal Body Weight IBW Ideal body weight atau berat badan ideal merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10 dari jumlah itu Asmadi, 2008. Berat badan ideal kg = [Tinggi badan cm – 100] – [10 Tinggi badan – 100]

7. Asuhan Keperawatan pada Masalah Kebutuhan Nutrisi

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 27 56

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 20 44

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 4 56

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 8

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 4

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 8

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 7

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 5