Strategi Kepuasaan Pelanggan Strategi Bisnis

Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan. 2. Perencanaan Produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi,dan bantuan teknis disediakan penjual, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk di antara pembeli dan penjual. 3. Penetapan Harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan. 4. Sistem Distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya. 5. Komunikasi PemasaranPromosi, yang meliputi periklanan, personal selling , promosi penjualan, direct marketing , dan public relation.

2.1.3.2 Strategi Kepuasaan Pelanggan

Strategi kepuasan pelanggan menyebabkan para pesaing harus berusaha keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya untuk merebut pelanggan. Satu Universitas Sumatera Utara hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia Schnaars, 1991. Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yaitu: 1. Strategi pemasaran berupa Relationship Marketing McKenna, 1991, yaitu strategi dimana transaksi pertukaran antara penjual dan pembeli berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Dengan kata lain, dijalin suatu kemitraan dengan pelanggan secara terus menerus Jackson, 1985 dalam Schnaars 1991, yang pada akhirnya akan menimbulkan kesetiaan pelanggan sehingga terjadi bisnis ulangan repeat bussines . Betapa pentingnya hubungan ditunjukkan dengan pernyataan Levitt dalam Schnaars, 1991 bahwa “Semakin banyak kegiatan ekonomi dunia yang dilakukan melalui hubungan jangka panjang antara pembeli dan penjual”. 2. Strategi Superior Customer Service Schnaars, 1991, yaitu menawarkan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing. Hal ini membutuhkan dana yang besar, kemampuan sumber daya manusia, dan usaha yang gigih agar dapat tercipta suatu pelayanan yang superior. Oleh karena itu, seringkali tetapi tidak harus perusahaan yang menawarkan customer service uang lain akan Universitas Sumatera Utara membebankan harga yang lebih tinggi pada produknya. Akan tetapi mereka biasanya memperoleh manfaat besar dari pelayanan yang lebih baik tersebut,yaitu berupa tingkat pertumbuhan yang cepat dan besarnya laba gain yang diperoleh. Contoh pelayanan superior yang dapat diberikan adalah distributor komputer memberikan pelayanan konsultasi gratis seputar permasalahan komputer, surat kabar yang memberikan jasa pelayanan gratis dalam menentukan format iklan bagi pemasang iklan, lembaga pendidikan kursus tertulis memberikan kesempatan kepada setiap calon peserta untuk mencoba modul nya selama jangka waktu tertentu misalnya dua bulan, toko khusus pakaian yang memberikan keleluasan untuk menukarmengembalikan jas, jaket, sweater atau pakaian lainnya selama tenggang waktu tertentu, dan lain-lain. 3. Strategi Uncounditional Guarantees Hart, 1988. Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk atau jasa dan kinerja perusahaan. Selain itu juga akan meningkatkan motivasi para karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. 4. Strategi Penanganan Keluhan yang EfisienSchnaarss, 1991. Penanganan keluhan memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan produk perusahaan yang puasatau bahkan menjadi pelanggan abadi. Universitas Sumatera Utara 5. Strategi Peningkatan Kinerja Perusahaan, meliputi berbagai upaya seperti melakukan pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan secara berkesinambungan, memberikan pendidikan atau pelatihan menyangkut komunikasi, salesmanship , dan public relation kepada pihak manajemen dan karyawan, memasukkan unsur kemampuan untuk memuaskan pelangganyang penilaiannya bisa didasarkan pada survey pelanggan ke dalam sistem penilaian prestasi karyawan, dan memberikan empowermen yang lebih besar kepada para karyawan dalam melaksanakan tugasnya. 6. Menerapkan Quality Function Deployment QFD , yaitu praktik untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan.

2.1.3.3 Strategi Produk