Pengertian Sistem Amadeus Altéa

Sistem Amadeus Altéa merupakan sistem layanan penumpang “Passenger Services Systems PSS” milik Amadeus dengan sistem IT mutakhir yang mengedepankan fleksibilitas, efisiensi dan dapat diupgrade dengan cepat dan mudah. Sistem ini terdiri dari beberapa program yang terintegrasi secara penuh seperti program pembukuanreservasi domestik maupun internasional, data inventori, Altéa Departure Control System sistem yang digunakan dalam proses check-in, pengaturan bagasi weight balance system, data ketersediaan tempat duduk, pengaturan tempat duduk, jadwal penerbangan, hingga profil penumpang dan frequent flyers. Sistem ini juga merupakan platform sistem yang digunakan oleh maskapai maskapai penerbangan di aliansi global “Sky Team”, sehingga sistem Garuda akan terhubung connected dengan maskapai penerbangan anggota Sky Teamlainnya seperti KLM, Air France, TAROM, Air Europa, Czech Airlines, MEA dan lain - lain. Melalui sistem “Amadeus Altéa” ini, sesama anggota Global Alliance akan dapat saling berbagi informasidata mengenai ketersediaan tempat duduk,tarif, pembukuan,layanan Ground Handling, Through Check-in hingga layananFrequent Flyers dari tiap-tiap maskapai.

2.4 Alasan mengapa PT. Garuda Indonesia memakai sistem Amadeus

Altéa Pada bulan November 2010, Garuda Indonesia menerapkan sistem baru yang disebut dengan sistem kendali operasi terpadu Integrated Operational Control SystemIOCS yang merupakan salah satu dari program Quantum Leap. Sistem terpadu ini menggabungkan sistem untuk memantau pergerakan pesawat, awak kabin, dan manajemen penumpang yang bertujuan untuk mempermudah jalannya maskapai dalam mengantar dan menjemput, fakta teknologi IOCS Garuda : • Sistem ini merupakan gabungan sistem yang memantau pergerakan pesawat, penjadwalan awak kabin, dan manajemen penumpang. • Sistem IOCS ini berharga US 1.5 juta update : sebelumnya tertulis US 15juta. • Sistem IOCS ini menangani 81 pesawat, 580 pilot, 2000 awak kabin, dan 2000 penerbangan perminggu. Pada tanggal 19 November 2010, selama 4 jam sistem IOCS tidak bisa diakases dan menyebabkan beberapa hal seperti : • Jadwal kru pesawat yang kacau, jadwal pilot yang bertabrakan, sampai- sampai ada pilot yang sedang sakit mendapat jadwal menerbangkan pesawat. • Pada tanggal 21 November 2010, terjadi delay masal penerbangan Garuda. • Pada tanggal 22 November 2010, penerbangan ke Medan, Batam, Pangkal Pinang dan Padang dibatalkan. • Pada tanggal 23 November 2010, sejumlah 13 jadwal penerbangan dibatalkan. • Pemesanan tiket ditutup dari tanggal 22-24 November 2010. • 5000 jemaah haji terlantar di Arab Saudi. Menurut Direktur Operasi Garuda keterlambatan disebabkan terbatasnya pintu keberangkatan di bandara.