dalam kondisi anaerob-aerob membuktikan adanya penurunan BOD, COD dan TSS yang cukup signifikan BPPT, 1997a. Akan tetapi, penggunaaan packing dari bahan plastik
mempunyai kelemahan yaitu biaya packing relatif tinggi MetCalf dan Eddy, 2003 dan kecenderungan kehilangan padatan biologis yang lebih besar Rittmann dan McCarty,
2001.
Meskipun unjuk kerja biofilter secara anaerob-aerob memberikan hasil yang cukup baik seperti dilaporkan oleh BPPT 1997a, tetapi pengujian proses tersebut khususnya untuk industri tahu berskala kecil secara individual di Indonesia dan penggunaan
media biofilter yang lain masih jarang. Dalam penelitian ini, penyusun mencoba mempergunakan proses biofiltrasi anaerob dalam reaktor fixed-bed dua tahap dengan
batu kerikil berdiameter 1 – 2 cm yang diisi secara curah ke dalam reaktor sebagai media pembiakan mikroba. Penelitian ini dilakukan pada skala laboratorium dengan laju alir umpan kontinu dan aliran downflow – upflow pada temperatur ruang.
1.2. Masalah Penelitian
Limbah cair industri tahu mengandung bahan organik yang tinggi, bila dibuang ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu akan menimbulkan dampak negatif berupa
penurunan kualitas badan air penerima. Upaya penanganan dampak dengan cara pengolahan limbah cair industri tahu menggunakan metode koagulasi– flokulasi, proses
lumpur aktif dan gulma air belum memberikan hasil yang memuaskan. Uji coba pengolahan limbah cair industri tahu-tempe secara biofiltrasi anaerob
menggunakan packing bahan plastik berbentuk sarang tawon yang telah dilakukan di daerah Jakarta menunjukkan adanya penurunan BOD, COD dan TSS yang cukup
signifikan BPPT, 1997a. Akan tetapi, penggunaaan packing dari bahan plastik masih mempunyai kelemahan antara lain biaya packing relatif tinggi dan kecenderungan
kehilangan padatan biologis yang lebih besar. Metode pengolahan limbah cair secara biofiltrasi anaerobik menggunakan packing batu kerikil diharapkan akan dapat menjawab
permasalahan tersebut.
Amir Husin : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Biofiltrasi Anaerob Dalam Reaktor Fixed-Bed, 2008 USU e-Repository © 2008
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hydraulic retention time HRT, konsentrasi COD awal limbah dan tinggi media unggun terhadap reduksi
kandungan COD dan MLSS limbah cair industri tahu secara biofiltrasi anaerob menggunakan reaktor fixed-bed dua tahap dengan packing dari bahan kerikil.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan dalam mengolah limbah cair
industri tahu b.
Sebagai bahan masukan baik bagi pengusaha industri tahu maupun peneliti, bahwa biofiltrasi anaerobik dapat digunakan untuk mendegradasi bahan organik
dalam limbah cair industri tahu.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dan pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Pada penelitian ini digunakan limbah cair industri tahu yang terdapat di sekitar daerah Padang Bulan Medan.
2. Parameter uji yang diamati adalah chemical oxygen demand COD dan mixed
liquor suspended solid MLSS. 3.
Kondisi operasi percobaan dilakukan pada temperatur ruang dengan pH awal limbah cair alamiah, dengan variasi percobaan sebagai berikut :
Amir Husin : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Biofiltrasi Anaerob Dalam Reaktor Fixed-Bed, 2008 USU e-Repository © 2008
a. Hydraulic retention time HRT atau waktu tinggal cairan : 12 ; 18 dan 24
jam. b.
Konsentrasi COD awal limbah masuk ke reaktor : 2000 dan 3000 mgL dan alamiah tanpa pengenceran.
c. Tinggi unggun media filter : 100 dan 125 cm.
Amir Husin : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Biofiltrasi Anaerob Dalam Reaktor Fixed-Bed, 2008 USU e-Repository © 2008
II. TINJAUAN PUSTAKA