26
Fungsi Motorik
1. Pasien tidak ada mengalami kelemahan pada bagian tangan kanan
dan kirinya. 2.
Pasien mengalami kelemahan pada kedua kakinya.
X. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
A. Pola makan dan minum
a. Frekuensi makanhari
: 2 kali sehari b.
Nafsu selera makan : Kurang untuk selera makan
c. Nyeri ulu hati
: tidak ada mengalami nyeri ulu hati
d. Alergi
: Tidak ada alergi pada makanan e.
Masalah makan dan minum : Tidak ada masalah.
B. Perawatan diri personal hygiene
a. Kebersihan tubuh
: Mandi 1 kali sehari b.
Kebersihan gigi dan mulut : Gigi pasien tampak kuning dan kurang bersih.
C. Pola kegiatanaktivitas
Mandi
:
mandi sendiri dan terkadang memerlukan bantuan pada bagian tubuh tertentu punggung, dan bagian ektremitas bawah.
Makan: Pasien masih bisa untuk melakukan aktivitas makannya. Eliminasi: pasien tidak mampu untuk mengontrol perkemihan secara
baik, karena sering tidak bisa cepat bangun untuk BAK saat pasien dalam posisi tidur.
27 Ganti pakaian: pasien masih bisa menganti pakaian, atau hanya
memerlukan bantuan pada bagian tubuh tertentu bagian ekstremitas bawah.
D. Pola eliminasi
1.
BAB
e. Pola BAB
: 1 kali sehari f.
Karakteristik feses : tidak diperiksa
g. Riwayat perdarahan : tidak ada riwayat perdarahan
h. Diare
: tidak ada mengalami diare i.
Penggunaan laksatif : tidak ada menggunakan laksatif 2.
BAK
a. Pola BAK
: 5 kali sehari b.
Karakter urine : tidak diperiksa
c. Nyerirasa terbakarkesulitan BAK
: tidak ada mengalami kesulitan
d. Riwayat penyakit ginjalkandung kemih
: tidak ada e.
Penggunaan diuretik : tidak ada
penggunaan diuretic.
28
ANALISA DATA No.
Data Etiologi
Masalah
1.
2. Data Subjektif :
Pasien mengatakan
pada bagian kakinya terasa berat,sehingga
sulit untuk bergerak sepenuhnya.
Data Objektif : Pasien
mengalami penurunan
aktivitas, pasien kesulitan untuk
memulai berjalan,
butuh waktu
yang lama,
dan gerakan
pasien sangat lemah. Data Subjektif :
Pasien mengatakan tidak mampu
melakukan perawatan
diri secara
mandiri, dan mandi hanya dilakukan dipagi hari dan
terkadang pun berpakaian dibantu dengan anaknya.
Data Objektif : Terlihat pada kulit kepala
dan rambut yang berminyak, keadaan
mulut dan gigi yang tidak bersih.
Gangguan mobilisasi fisik
Kesulitan untuk memulai berjalan
Keterbatasan dalam pergerakan
Kerusakan Neuromuskular
Kurangnya perawatan diri
Kulit kepala dan rambut
berminyak
Mulut dan gigi yang tidak bersih
Mandi hanya satu kali sehari
Gangguan Mobilitas
Fisik
Defisit Keperawatan
Diri
29 Tidak mampu
perawatan diri sendiri secara mandiri
Menurunnya kekuatan otot
30 RUMUSAN MASALAH
1. Gangguan mobilitas fisik
2. Defisit Keperawatan Diri
DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS 1.
Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular ditandai dengan pasien mengatakan sulit beraktivitas, bagian kakinya terasa
berat saat melakukan pergerakanpindah posisi, dan pasien tampak lemah. 2.
Defisit keperawatan diri berhubungan dengan kelemahan, gangguan neuromuscular, keadaan umum pasien yang kurang rapi, mukosa mulut
kering, keadaan gigi dan lidah yang tidak terawat, dan Kulit kepala dan rambut yang berminyak.
31 PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL
Haritgl No. Dx
Perencanaan Keperawatan
Rabu 20 Mei
2015
1.
Hambatan mobilitas b.d
kerusakan neuromuscular
ditandai dengan pasien
mengatakan sulit beraktivitas,
bagian kakinya terasa berat saat
melakukan pergerakan
pindah posisi, dan pasien
tampak lemah Tujuan:
1. Menunjukan tingkat mobilitas, ditandai
dengan indicator 1-5: ketergantungan, membutuhkan bantuan orang lain dan alat
2. Penampilan seimbang
3. Penampilan posisi tubuh
4. Pergerakan sendi dan otot
5. Melakukan perpindahanambulasiBerjalan
Kriteria Hasil: 1. Klien mampu melakukan latihan rentang gerak
pada sendiekstremitas yang terganggu. 2. Klien mampu untuk berjalan tanpa alat bantu
3. Klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji
tingkat mobilisasi pasien
dengan tingkatan 0-4
secara berkala.
2. Kaji
kekuatan ototkemampuan
fungsional mobilitas
sendi dengan
menggunakan skala
kekuatan otot 0-5 secara
teratur. 3.
Monitor tanda-
tanda vital. 1.
Menunjukan perubahan
tingkatan mobilitas pasien setiap hari.
2. Menentukan perkembangan
peningkatan kekuatan otot mobilitas
sendi pasien
sebelum dan
sesudah dilakukan latihan rentang
gerak ROM.
3. Kelumpuhan
otot mempengaruhi
sirkulasi pada ekstremitas.
32 4.
Ajarkan pasien
dalam latihan
ROM aktifpasif. 5.
Ajarkan teknik
ambulasi dan
berpindah yang
aman. 6.
Berikan penguatan positif
selama Aktivitas.
Aktivitas Kolaborasi 7.
Anjurkan ke ahli terapi fisik.
4. ROM aktifpasif untuk
mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot.
5. Mempertahankan
atau mengembalikan
fungsi tubuh.
6. Untuk
memprtahankanmeningkatk an mobilisasi sendi dan otot.
7. Untuk
pengembangan perencanaa
dan mempertahankanmeningkat
kan mobilisasi.
Kamis 21
Mei 2015
2.
Defisit keperawatan
diri berhubungan
dengan kelemahan,
gangguan neuromuscular
, keadaan umum pasien
yang kurang rapi,mukosa
mulut kering,keadaan
gigi dan lidah yang tidak
terawatt,dan Kulit kepala
dan rambut yang
berminyak. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan pasien ataupun keluarga pasien mampu melakukan tindakan personal hygine.
Kriteria Hasil:
1. Mendemonstrasikan perubahan gaya hidup untuk
memenuhi kebutuhan perawatan diri. 2.
Melakukan aktivitas perawatan diri dalam tingkat kemampuan sendiri.
3. Mempertahankan aktivitas dalam penyediaan
mandi.
33
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji
kemampuan pasien
untuk melakukan aktivitas
perawatan mandi
secara mandiri. 2.
Kaji membran
mukosa oral dan kebersihan
tubuh pasien.
Aktivitas lain 3.
Ajarkan Pasien
untuk perawatan
mandi, dalam
merawat mulut dan gigi secara mandiri.
4. Anjurkan
pasien untuk
tetap melakukan
kebersihan diri
secara teratur,
ingatkan untuk tetap mencuci rambut dan
mengosok gigi.
5. Dukung
kemandirian pasien dalam
aktivitas mandi dan higine
oral sendiri, tetapi berikan
bantuan sesuai kebutuhan.
6. Berikan
umpan balik yang positif
untuk setiap usaha yang dilakukan atau
keberhasilannya. 1.
Membantu dalam
merencanakan pemenuhan
secara individual.
2. Mempertahankan
kebersihan dan
penampilan yang rapi.
3. Mengingkatkan
kemampuan dalam
pemenuhan mandi.
4. Untuk
mengetahui kemampuan
dalam melakukan kebersihan
diri secara taratur.
5. Meningkatkan
kemandirian dan harga diri
6. Meningkatkan perasaan
makna diri,
meningkatkan kemandirian
dan mendorong
pasien untuk berusaha secara
kontinu.
34
Catatan Perkembangan Pelaksanaan Keperawatan Hari
Tanggal Pukul
No. Dx
Implementasi Keperawatan
Evaluasi
Senin, 18 Mei
2015 08.00-10.00
10.00-11.00 Melakukan Orientasi
Menetapkan klien menjadi pasien kelolaan untuk
pengambilan kasus. Klien dan keluarga
mengizinkan
Selasa, 19 Mei
2015 08.00-10.00
11.00-12.00 1.
Melakukan pengkajian Menganalisa data
Merumuskan masalah Menetapkan diagnosa
Menentukan perencanaan
1. Mengkaji
tingkat mobilisasi pasien dengan
tingkatan 0-4
secara berkala.
2. Mengkaji
kekuatan ototkemampuan
fungsional mobilitas sendi dengan
menggunakan skala kekuatan otot 0-5
secara teratur.
3. Memonitor
tanda-tanda vital TD: 15080mmHg,
HR: 70xmenit,
RR: 23xmenit, T: 36,5°C.
4. Mengajarkan pasien dalam
latihan ROM aktifpasif. Data
terkumpul dapat merumuskan
masalah Rumusan masalah
dapat ditetapkan Diagnosa
keperawatan ditetapkan
Menentukan dalam memberikan
asuhan keperawatan
S:
Pasien mengatakan:” saya
sulit untuk
melakukan aktivitas
bangun, berdiri
karena bagian
kakinya yang terasa berat
dan lemah untuk digerakan.
O:
1. Pasien
masih memerlukan
bantuan dalam pergerakan
mengatur posisi, dan melakukan
aktivitasnya, tingkat
mobilisasi 3.
35 Rabu, 20
Mei 2015
09.00-10.00 1.
5. Mengajarkan
teknik ambulasi dan berpindah
yang aman.
6. Memberikan
penguatan positif selama
Aktivitas. Aktivitas Kolaborasi
7. Menganjurkan ke ahli
terapi fisik.
1. Menilai
kembali kemampuan pasien.
2. Mengobservasi kembali
keadaan pasien.
3. Melatih kembali ROM
pada pasien : Melatih ROM
pada bagian
ekstremitas bawah
pasien. 4.
Membantu kembali
teknik ambulasi dan berpindah yang aman :
Membantu pasien untuk berdiri, dan berjalan.
2. Kekuatan otot
pada derajat 3. 3.
TD: 15080
mmHg HR: 70xmenit
RR: 23xmenit T: 36,5°C
4. Pada
bagian ekstremitas
bawah pasien
masih belum
mampu untuk
melakukan latihan
gerak sepenuhnya.
5. Pasien
bisa berjalan tetapi
lambat, dan
gaya berjalan
menyeret. A: Masalah belum
teratasi P: Intervensi
dilanjutkan. S:
Pasien mengatakan:
“ saya masih lemah
dan belum mampu untuk malakukan
aktivitas. O:
1. 1. Pasien belum
mampu beraktivitas
dan masih memerlukan
bantuan keluarganya
tingkat mobilisasi.
2. 2. Keadaan pasien
lemah, pasien lebih sering dalam posisi
duduk yang
menurutnya nyaman
karena susah
dan sulit
36 11.00-12.00
2. 1.
Mengkaji kemampuan
pasien untuk melakukan aktivitas perawatan mandi
secara mandiri.
2. Mengkaji
membran mukosa
oral dan
kebersihan tubuh pasien. Aktivitas lain
3. Mengajarkan Pasien untuk
perawatan mandi, dalam merawat mulut dan gigi
secara mandiri.
4. Menganjurkan
pasien untuk tetap melakukan
kebersihan diri
secara teratur, ingatkan untuk
tetap mencuci rambut dan mengosok gigi.
5. Mendukung kemandirian
pasien dalam aktivitas mandi dan higine oral
sendiri, tetapi berikan bantuan sesuai kebutuhan.
untuk mengatur
posisi ke lain. 3.
3. Pasien belum mampu melakukan
latihan gerak pada ektremitas bawah
sepenuhnya.
4. 4. Pasien tidak
mampu berdiri dan berjalan
dengan cepat.
5. A: Masalah belum
teratasi 6.
P: Intervensi
dilanjutkan. S: Pasien
mengatakan: ” saya tidak
mampu melakukan
perawatan mandi sendiri
”. O:
1. Pasien kurang
mampu dalam
perawatan mandi terkadang
perlu bantuan
dari keluarganya.
2. Pasien tampak
tidak bersih,
rambut berminyak,
mukosa bibir
kering, dan gigi kuning.
3. Pasien
dapat melakukannya
tetapi tidak
sepenuhnya karena keadaan
pasien yang
lemah. 4.
Pasien dapat
mengerti tetapi pasien
melakukannya
37 Kamis
21 Mei 2015
09.00-10.00 1.
6. Berikan umpan balik yang
positif untuk setiap usaha yang
dilakukan atau
keberhasilannya.
1. Melihat dan menilai
kembali tingkat
kemampuan pasien. 2.
Mengobservasi kembali keadaan pasien.
3. Melatih
kembali ROM pada pasien.
4. Membantu kembali
teknik ambulasi dan berpindah
yang aman
hanya saat
pasien merasa
sudah tidak
nyaman dengan rambutnya
karena sulit
untuk lama-lama berdiri.
5. Pasien
dapat melakukannya
tetapi tidak
optimal karena hanya
sekedar saja
pasien melakukannya
karena sulit. 6.
Pasien memiliki keinginan yang
baik. A: Masalah belum
teratasi. P: Intervensi
dilanjutkan. S:
Pasien mengatakan: “ saya
masih lemah dalam bergerak
pindah posisi.
O: 1. Pasien masih
tidak
dapat melakukan aktifitas
sepenuhnya. 2. Pasien masih
lemah dan sering duduk.
3. Pasien masih belum
mampu mengerakan
ekstremitas bawah sepenuhnya
4. Pasien berjalan dengan
cara menyeret
dan lambat berjalannya.
38 Jum’at,
22 Mei 2015
11.00-12.00
08.00-10.00 2.
1. Mengobservasi kembali
kemampuan pasien
dalam melakukan
aktivitas perawatan diri sendiri secara mandiri.
2. Melihat kebersihan tubuh dan
kebersihan mukosa
oralnya. 3.
Mengajarkan Pasien
kembali untuk perawatan mandi,
dalam merawat
mulut dan
gigi secara
mandiri Mengosok gigi. 4.
Menganjurkan pasien
untuk tetap
melakukan kebersihan
diri secara
teratur, dan mengingatkan kembali
untuk tetap
mencuci rambut
dan mengosok gigi.
Menganjurkan pasien untuk selalu
memeriksakan keadaannya ke rumah sakit.
Mengingatkan untuk selalu berhati-hati
dalam melakukan pergerakan.
Pamit kepada pasien dan keluarga bahwa pertemuan
sudah berakhir. A: Masalah belum
teratasi P:
Intervensi dilanjutkan
S: Pasien
mengatakan: “ saya masih
belum mampu melakukan
sepenuhnya. O:
1. Pasien
masih belum
mampu melakukan
perawatan diri
sendiri, terkadang msih
dibantu keluarganya.
2. Pasien
masih belum
tampak bersih dan rapi.
3. Pasien
dapat melakukannya
sekedar saja. 4.
Pasien tidak
dapat melakukannya
karena sulit
terlalu lama
untuk berdiri. A: Masalah belum
teratasi P:
Intervensi dilanjutkan.
Diagnosa 1 belum teratasi.
Diagnosa 2 belum teratasi.
Diagnosa 3 belum teratasi.
39
BAB III Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Setelah dilakukan pengkajian pada pasien Ny. A dengan masalah kebutuhan
dasar: mobilisasi yang didukung dengan data fokus sebagai berikut: adanya hambatan mobilitas fisik serta kelemahan pada ekstremitas bawah sehingga
pasien tidak dapat melakukan pergerakan aktivitas sepenuhnya. 2.
Diagnosa keperawatan yang ditentukan dari hasil pengkajian data fokus ditemukan 3 prioritas masalah keperawatan yang dialami Ny. A yaitu:
a. Hambatan
Mobilisasi Fisik
berhubungan dengan
kerusakan neuromuscular ditandai dengan pasien mengatakan sulit beraktivitas,
bagian kakinya terasa berat saat melakukan pergerakanpindah posisi, dan pasien tampak lemah.
b. Defisit Keperawatan Diri berhubungan dengan kelemahan, gangguan
neuromuscular, keadaan umum pasien yang kurang rapi, mukosa mulut kering, keadaan gigi dan lidah yang tidak terawat, dan Kulit kepala dan
rambut yang berminyak. 3.
Perencanan yang dilakukan untuk mempertahankan dan melakukan latihan aktif maupun pasif, dapat menyelesaikan aktivitasnya, dan melakukan
perawatan diri sendiri secara mandiri. 4.
Implementasi dilakukan dengan perencanaan yang telah dibuat adapun faktor pendukung dalam memberikan asuhan keperawatan dengan mobilisasi Ny. A
yaitu: mempertahankan dan memberikan posisi yang nyaman, dalam