Perencanaan Bisnis Ayam Penyet

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

PERENCANAAN BISNIS AYAM PENYET

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh

HARDINA SURYA SILABAN 082101032

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : HARDINA SURYA SILABAN

NIM : 082101032

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS AYAM PENYET

Tanggal : ... 2011 Dosen Pembimbing

(Drs.Raja Bongsu Hutagalung,M.Si) NIP. 19591229 198903 1 002

Tanggal : ... 2011 Ketua Program Studi DIII Keuangan

(Drs.Raja Bongsu Hutagalung,M.Si) NIP. 19591229 198903 1 002 Tanggal : ... 2011 DEKAN

( Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc) NIP. 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus atas Berkat, Kasih dan Penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini, yang berjudul “ PERENCANAAN BISNIS AYAM PENYET

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih penulis kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs.Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan dan memberikan petunjuk mengenai penyusunan tugas akhir ini ke arah yang lebih sempurna.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Orang tua Saya L.Silaban dan E.Simanungkalit yang selalu Memberikan semangat dan dukungan serta menyayangi Saya.

5. Saudara Saya (K’Lamsa, b’Gekmar, b’Lian, k’Rosa, b’Bilmar dan A’Boas) yang selalu memberikan semangat.

6. Keponakan Saya ( Martin Adriel Hutauruk, Gabriel Hutauruk, Josua Silaban, Simon Lumbangaol dan Adytia Lumbangaol) yang lucu dan imut-imut.


(4)

7. Keluarga Pdt.Sitanggang dan Saudara-saudara Saya dalam Persekutuan yang selalu mendukung Saya dalam doa.

8. May Situngkir (Sirambut Sunslik) dan Enteria Sagala (Grey) yang selalu membantu dan melengkapi hari-hari Saya

9. Enni Tappubolon (Ayang-ayang) dan Tanda Habeahan (Tukang Pamer) yang lucu-lucu dan menyenangkan.

10. Semua Grup A tampa terkecuali.

11.Kelompok Magang grup 8 “EDAK” : Anggie (Si’imut-imut), Lia Rahmayani (Si Cerewet), Maya (Mok-mok), Julia (R’pemdian) dan Elpida (tomboy)

12.Buat semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari bentuk yang sempurna, karena itu penulis mengahrapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Penulis juga berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagu semua pihak yang membutuhkan.

Medan, Juni 2011

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ... Latar Belakang ... 1

1.2 ... Tujuan Prospek Usaha ... 4

1.3 ... Manfaat Prospek Usaha ... 5

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Data Usaha ... 6

2.2 Data Pemilik ... 7

2.3 Struktur Organisasi ... 7

2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 8

2.4.1 Produk yang dihasilkan ... 8

2.4.2 Keunggulan Produk ... 11

2.4.3 Gambaran Pasar ... 11

2.4.4 Target/ Segmen Pasar ... 13

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ... 14

2.4.6 Proyeksi Penjualan ... 16

2.4.7 Analisis Pesaing ... 18

2.5 Aspek Produksi ... 21

2.6 Analisis SDM ... 24

2.7 Analisis Keuangan ... 34

2.7.1 Proyeksi Keuangan ... 36

2.7.2 Rencana Arus Kas ( Cash Flow) ... 41

2.7.3 Analisi BEP ... 44

2.7.4 Laporan Keuangan 5 Tahun……….. 45

2.9 Analisis Resiko ... 46

2.9.1 Analisis Resiko Usaha ... 46

2.9.2 Antisipasi Resiko Usaha ... 47

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 48


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Sturuktur Organisasi Usaha ... 7

Gambar 2.2 Ganbar Ayam Penyet……… 8

Gambar 2.3 Gambar Aneka Minuman... 10

Gambar 2.4 Grafik Proyeksi 1 Tahun... 18

Gambar 2.5 Diagram Proyeksi Penjualan 5 Tahun ... 18


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Kebutuhan Pembiayaan ... 12

Tabel 2.1 Proyeksi Permintaan Konsumen ... 16

Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan Selama 1 Tahun ... 16

Tabel 2.4 Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan ... 17

Tabel 2.5 Keunggulan dan Kelemahan Perusahaan ... 20

Tabel 2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 21

Tabel 2.7 Peralatan Produk ... 22

Tabel 2.8 Sarana Penunjang ... 24

Tabel 2.9 Sumber Pendana ... 26

Tabel 2.10 Modal Investasi Awal ... 26

Tabel 2.11 Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 38

Tabel 2.12 Total Cost ... 27


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang. Sebab banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapat dari situ. Selain bisa menjadi Bos dari diri sendiri jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih besar dibandingkan bekerja sebagai karyawan. Selain itu dengan membuka usaha sendiri kita tidak hanya membantu diri kita tetapi juga membantu orang lain dengan memberi kesempatan mereka bekerja pada usaha kita.

Usaha Kecil Menengah ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah :

1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar.

2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar.

Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan.

Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.


(9)

Dunia usaha dan dunia industry saat ini sedang mengalami perkembangan yang kian pesat, terbukti dengan banyaknya para pengusaha baik mikro maupun makro dengan beragam usaha yang menarik dan sudah pasti akan menghasilkan laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan di usaha tersebut.

Adapun jenis usaha yang sedang marak saat ini yakni usaha disektor industri. Salah satu industri yang banyak diminati ialah industri makanan ringan, dan faktanya dapat dilihat disepanjang jalan besar di kota Medan banyak outlet yang menjual makanan dengan beranekaragam rasa dan kualitas.

Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan ringan (kegemaran ngemil) dan keinginan masyarakat untuk menikmati berbagai rasa yang berbeda yang ditawarkan dengan berbagai macam penampilan serta harga yang tidak terlalu mahal sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu semakin banyak pebisnis muda yang memiliki jiwa kewirausahaan membuka bisnis makanan ringan karena bisnis ini adalah bisnis yang tepat untuk dikembangkan.

Salah satu usaha makanan yang lagi marak kita lihat di kota Medan ialah usaha ayam penyet. Ayam penyet merupakan makanan tradisional ayam berlumur sambal yang berasal dari daerah Jawa Timur. Kata penyet sendiri ialah berasal dari bahasa jawa yang artinya adalah ‘lumat”. Usaha makanan ini juga yang paling banyak peminatnya, karena selain memiliki cita rasa yang berbeda, harga dari produk ini juga relatif murah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat khususnya kalangan menengah.

Selain itu bisnis ayam penyet ini tidak terlalu memerlukan banyak modal awal membangun usaha ini, karena harga bahan-bahan pokok dari bisnis ini relatif murah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang besar, serta proses produksi dari ayam penyet ini juga tidak sulit, ayam penyet dibuat dengan cara direndam dalam air kaldu


(10)

beserta bumbu, kemudian ditempa atau ditindih kemudian dilumatkan bersama sambal. Walaupun cara pembuatan ayam penyet ini sangat mudah untuk dilakukan tetapi kita juga harus dapat menciptakan cita rasa yang sedikit lebih berbeda dengan rasa produk makanan lainnya agar menciptakan cita rasa khas tersendiri dari usaha ayam penyet ini.

Usaha Ayam Penyet ini direncanakan akan dijalankan pada awal tahun 2012, yang beralamat di Jalan Djamin Ginting Pasar I Padang Bulan Medan. Usaha ini diharapkan dapat berkembang dikawasan ini karena tempatnya strategis dan dekat dari daerah anak kost yang merupakan target pasar dari usaha ini. Bidikan pasar di sekitar kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan

Memang tidak ada yang bisa memastikan usaha kita akan berhasil atau tidak, tetapi kita dapat mengusakan keberhasilan tersebut, yaitu dengan cara melakukan persiapan usaha yang matang dan melaksanakan strategi pemasaran yang efektif antara lain:

1. Tempat yang strategis. Memilih tempat

yang ramai, banyak dikunjungi orang, kendaraan lewat dan mudah dijangkau.

2. Perijinan. Izin usaha harus ada agar usaha berjalan lancar. Paling tidak harus "permisi" kepada lingkungan sekitar, seperti RT, RW dan kelurahan. Jika mengurus izin usah sekaligus dengan badan hukumnya di notaris, itu lebih bagus.

3. Modal. Menyediakan modal yang cukup untuk keperluan sebagai berkut: Modal awal membuka usaha. Modal kerja untuk membayar biaya operasional selama perusahaan belum menghasilkan keuntungan. Biaya operasional antara lain meliputi listrik, telepon, gaji karyawan, kas kecil, dll.


(11)

4. Melaksanakan strategi pemasaran yang efektif, antara lain: harga yang kompetitif, penawaran variasi jasa, promosi usaha, dll.

Keberhasilan suatu bisnis bisa dinilai dari beberapa sisi, terutama dari sisi finansial. Karena itu, secara umum, sebuah usaha bisa dinilai berhasil jika mampu mencapai tujuan finansialnya atau tujuan keuangannya, yaitu mendapatkan keuntungan. Namun tujuan keuangan untuk mendapatkan keuntungan ini juga harus realistis, spesifik dan terukur. Artinya penetapan target keuntungan juga harus memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti kapasitas usaha, modal, produktifitas kerja dan lain-lain. Tentunya tanpa melupakan azas dengan modal sekecil mungkin mendapatkan untung sebesar-besarnya.

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul Perencanaan Bisnis Ayam Penyet

1.2 Tujuan Prospek Usaha

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari prospek usaha yang dilakukan penulis adalah

1. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi organisasi agar dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih efektif dan efisien serta lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan demi kelancaran organisasi dalam mencapai tujuannya.

2. Menambah pengetahuna dan wawasan pemikiran penulis tentang cara mengembangkan suatu usaha


(12)

3. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi rekan rekan mahasiswa yang akan membahas masalah dengan topic yang sama.

4. Menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam diri pengusaha guna menciptakan usaha baru secara professional dan terlatih.

5. Menciptakan usaha kecil menengah yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan perekonomian di sector riil.

6. Memperkenalkan produk ayam penyet dengan tiga macam pilihan sambal yang disajikan sesuai selera konsumen.

1.3 Manfaat Prospek Usaha

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari prospek usaha yang dilakukan oleh penulis adalah :

1. Meminimalisasi tingkat pengangguran di kota Medan khususnya 2. Menumbuhkembangkan solidaritas tim dalam berwirausaha

3. Konsumsi produk makanan ini diharapkan dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen / warga sekitar tempat usaha.


(13)

BAB II PEMBAHASAN

Di dalam suatu usaha seorang pemilik harus memiliki data usaha yang meliputi nama pemilik, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat usaha, nomor telepon, serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari usaha yang penulis rencanakan.

2.1Data Usaha

1. Nama Perusahaan

2. Bidang Usaha

3. Jenis Produk / Jasa

4. Alamat Perusahaan

5. Nomor Telepon/HP

6. Alamat Email

Ayam Penyet surya

Rumah Makan Ayam Penyet

Jalan Djamin Ginting No 766, Pasar I Padang Bulan Medan

081375040756

hardinasuryasilaban@yahoo.com


(14)

7. Situs Web

8. Mulai Berdiri

9. Bank Perusahaan

2.2 Data Pemilik 1. Nama

2. Jabatan

3. Tempat dan tanggal Lahir

4. Alamat Rumah

5. Nomor Telepon

6. Alamat Email

7. Pendidikan Terakhir

Januari 2012

Bank BNI

Hardina Surya Silaban

Pimpinan/pemasak

Sibolga, 07 Januari 1990

Jalan Djamin Ginting, Pasar I Padang Bulan , Medan

081375040756

hardinasuryasilaban@yahoo.com


(15)

2.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Usaha Ayam Penyet 2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran

2.4.1 Produk yang dihasilkan a. Ayam Penyet

Yaitu makanan tradisional ayam yang di penyetkan/dilumetkan yang diatasnya berlumur sambal yang disajikan dengan daun kemangi, kol,tempe/tahu dan timun sebagai pelengkap.

Karyawan 1 Martin

Karyawan 4 Simon Karyawan 2

Jhosua

Karyawan 3 Gabriel Pimpinan


(16)

Gambar 2.2 Gambar Ayam Penyet 1. Resep Bahan Ayam Penyet :

a. 1 ekor ayam berukuran kecil, potong menjadi empat bagian b. 300 ml air

c. 2 lembar daun salam

d. minyak goreng secukupnya untuk menggoreng

2. Resep Bumbu Ayam Penyet (haluskan) :

a. 4 siung bawang putih b. 1/2 sendok tek ketumbar c. 1 cm kunyit

d. 3 cm jahe e. 3 cm lengkuas

f. 1 1/2 sendok teh garam

3. Resep Bahan Sambal Ayam Penyet :


(17)

b. 1 siung bawang putih c. 6 buah cabai merah keriting

d. 5 buah cabai rawit merah

e. 1/2 buah tomat

f. 1 sendok makan terasi goreng

g. 1/2 sendok teh garam

h. 1 sendok makan irisan gula merah

i. 1 ikat kemangi, ambil daunnya

j. 2 buah jeruk limau, belah dua

4. Cara Memasak Ayam Penyet :

a. Lumuri ayam dengan bumbu yang dihaluskan. Tambahkan daun salam dan air. Masak hingga daging ayam empuk. Angkat dan sisihkan.

b. Goreng daging ayam hingga matang. Angkat dan tiriskan.

c. Sambal : Tumis bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat hingga layu. Haluskan bersama terasi, garam, dan gula. Tambahkan air jeruk limau dan daun kemangi. Aduk rata.

d. Letakkan ayam goreng di atas sambal. Penyet-penyet hingga sambal menempel pada daging ayam.


(18)

Menyajikan minuman jus buah segar dan minuman-minuman ringan lainnya seperti :

1. Jus Melon 2. Jus Sirsak 3. Jus Semangka 4. Jus Terong Belanda 5. Jus Pokat

6. Teh Manis Dingin 7. Teh Manis Panas

8. Teh Botol Sosro

Gambar 2.3 Gambar Aneka Minum 2. 4.2 Keunggulan Produk

Adapun produk yang ditonjolkan pada Rumah Makan Ayam Penyet ini ialah Ayam Penyetnya karena Ayam Penyetnya menghasilkan cita rasa yang berbeda dari yang lain yaitu terdapat pada rasa sambalnya. Ayam Penyet disajikan dengan tiga pilihan sambal dengan tingkat kepedasan yang berbeda. Tujuannya, agar bisa membuat pelanggan ketagihan saat menyantapnya walaupun tidak tahan pedas.

Sedangkan produk makanan yang lain seperti nasi goreng ayam penyet disajikan untuk melengkapi produk utamanya agar lebih banyak pilihan menu


(19)

makanan karena selera konsumen yang berbeda beda. Selain itu di Rumah makan ini juga menyediakan aneka minuman seperti jus buah segar yang terbuat dari 100% buah asli tanpa pemanis buatan sehingga jus-jus buah segar tersebut baik untuk dikonsumsi karena banyak mengandung vitamin,serta harganya juga terjangkau.

2.4.3 Gambaran Pasar

Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap tingkat konsumsinya, khususnya pada menu makanan yang sehat,bergizi,dan terjangkau harganya maka saya optimis bisnis makanan yang dipasarkan akan berkembang pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi.

Adapun jenis makanan yang ditawarkan sebagai berikut

1. Ayam Penyet Biasa Rp. 9.000 2. Ayam Penyet+ Nasi Putih Rp. 12.000 3. Nasi Goreng Ayam Penyet Rp. 15.000 4. Aneka Jus Buah Segar Rp. 7.000 5. Teh Manis Panas/Dingin Rp. 3.000


(20)

Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 50 porsi,berarti dalam sebulan dapat dijual 1500 porsi ( 50 porsi x 30 hari ), jadi dalam setahun permintaan konsumen sebesar 18000 porsi ( yaitu 1500 porsi x 12 bulan). Maka peningkatan permintaan tiap tahun menjadi 18000 x 20% = 3600 porsi, sehingga untuk tahun berikutnya dapat dihasilkan 21600 porsi yaitu berasal dari 18000 + 3600, demikian akumulasi tahun berikutnya. Berikut ini disajikan table proyeksi permintaan konsumen dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016

Tabel 2.1 Proyeksi Permintaan Konsumen Tahun PerkiraanPermintaan

(dalam porsi)

2012 18000

2013 21600

2014 25920

2015 31104

2016 37325

a. Kegiatan promosi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Membuat selebaran atau brosur yang kemudian menyebarkannya disekitar kampus, kos-kosan,kantor atau tempat tempat umum lainnya agar bisnis yang kita buat diketahui orang banyak.

2. Melalui advertising yaitu pemasangan iklan di media massa khususnya dikoran berita seperti waspada,analisa,medan bisnis maupun sumut pos. 3. Memberitahukan kepada kawan-kawan , relasi tentang usaha yang baru


(21)

4. Menyebarkan kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis yang baru dibuka.

5. Memberikan garatis soft drink pada setiap pembelian makanan diatas Rp.50.000

6. Membuat akun Facebook dan Twitter sehingga lebih mudah dikenal oleh banyak orang.

2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasara sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka membentuk suatu apasar sasaran.

Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha ayam penyet inipun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar Ayam Penyet ini terdiri beberapa faktor:

Faktor Geografis : Jl.Djamin Ginting No 766 Pasar I Padang Bulan Medan Faktor Demografis : a. Usia : Segala Usia

b. Jenis Kelamin : pria dan wanita

c. Agama : Semua agama


(22)

Bidikan pasar di sekitar kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan.

Daerah kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda. Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak kos biasanya lebih munyukai hal-hal yang berbau cepat dalam penyajian (cepat saji) serta dapat pula sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari.

Usaha ayam penyet ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya. Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah. Produk Ayam Penyet disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat terjangkau.

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu Negara sedang membaik maka permintaan akan barang/ jasa masyarakat terhadap barang dan jasa akan lebih tinggi.


(23)

Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu bisnis ataupun perusahaan yang menjual barang/ jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Apabila dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan.

Diperkirakan untuk kawasan Pasar I padang Bulan ini terdapat 120.000 orang penduduk. Dan untuk di area sekitar kampus jumlah terbanyak adalah mahasiswa/anak kos. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda maka permintaan akan produk akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya hari-hari besar,pada saat bulan ramadhan,dan malam minggu.

Dan untuk peningkatan usaha Ayam Penyet ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga sebesar 8% pertahun yaitu sekitar 10 % per bulan. Maka dari itu naik turunnya suatu tingkat suku bunga tmempengaruhi biaya pendanaan bisnis ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, untuk langkah awal modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan pinjaman dari bank yaitu sebesar Rp. 15.000.000 dengan bunga 8%, maka cicilan perbulan sebesar Rp. 1.250.000 dengan bunga Rp. 100.000

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha ini. Adanya inflasi cukup mempengaruhi biaya operasional dari suatu usaha yang diakibatkan naiknya biaya pasokan dan bahan baku serta gaji para karyawan. Tingkat inflasi yang terus menaik akan berdampak bagi suatu usaha tersebut yang


(24)

akan menaikkan harga pokok penjualan. Ini akan menyebabkan turunnya akan permintaan dari produk yang ditawarkan.

2.4.6 Proyeksi Penjualan

Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Ayam Penyet Per Hari

No Nama Menu Banyak (Unit) @ Jumlah Harga (Rp)

1 Ayam Penyet Biasa

5 9.000 45.000

2 Ayam Penyet + Nasi

20 12.000 240.000

3 Ayam Penyet + Nasi Goreng

10 15.000 150.000

4 Aneka Jus 10 7.000 70.000

5 Aneka Minuman 5 3.000 15.000

Total 50 520.000

TABEL 2.3 PROYEKSI PENJUALAN AYAM PENYET

(SELAMA SATU TAHUN)

No Bulan Penjualan (Porsi)

1 Januari 1500

2 February 1524

3 Maret 1548

4 April 1530

5 Mei 1542

6 Juni 1600

7 Juli 1620


(25)

9 September 1704

10 Oktober 1695

11 November 1758

12 Desember 1786

Keterangan Tabel : Peningkatan proyeksi penjualan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 10% per bulan tetapi sewaktu waktu penjualan dapat mengalami penurunan yang disebabkan oleh selera dari masyarakat yang berbeda-beda.

Dari gambar table 2.3 di atas memperlihatkan peningkatan permintaan setiap bulannya dari penjualan Ayam Penyet ini. Pada bulan Januari permintaan sebanyak 1500 porsi yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 50 porsi dan akan terus naik tiap bulannya. Ini dapat disebabkan hadirnya ayam penyet dengan tampilan dan konsep yang berbeda dapat menembus pasar kuliner dan dapat bersaing dengan produk yang sejenis maupun yang berbeda.

Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

Tabel 2.4 Proyeksi penjualan 5 tahun kedepan Tahun Perkiraan Penjualan

( dalam porsi )

2012 18000

2013 21600


(26)

Berikut hasil dari peningkatan permintaan selama satu tahundalam bentuk grafik :

Gambar 2.4 Grafik Proyeksi Penjualan Selama Setahun

Selain itu penulis juga menyajikan hasil peningkatan penjualan Selama lima tahun mendatang dalam bentuk diagram :

2015 31104


(27)

Gambar 2.5 Diagram Proyeksi Penjualan Selama Lima Tahun 2.4.7 Analisis Pesaing

Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 ( lima ) kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha Ayam Penyet ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut


(28)

pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti Ayam Bakar,Ayam Kremes,maupun Ayam Presto. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan ayam Penyet ini.

2. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada

Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha Ayam Penyet ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kampus sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Dalam usaha Ayam Penyet ini yang menentukan harga berada di tangan usaha Ayam Penyet, ini disebabkan usaha ini hadir untuk pertama kalinya di Medan dengan ciri khas sambalnya yang menyajikan tiga pilihan sambal dan belum ada pesaing yang memiliki ciri-ciri dan konsep yang sama dengan yang ditawarkan oleh Ayam Penyet ini.

4. Saluran Distribusi

Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk (Ayam Penyet) pada moment yang tepat bagi konsumen, dan juga akan tersedianya produk (Ayam Penyet) di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.


(29)

Makanan seperti Ayam Penyet ini adalah salah satu makanan ringan, alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan Ayam Penyet inihanya menggunakan 1 ( satu )saluran distribusi.

Tabel 2.5 Keunggulan dan Kelemahan Pesaing

Pesaing Keunggulan Kelemahan

Ayam Penyet KQ5 Jalan Djamin Ginting

1. Pilihan menu makanannya beraneka ragam. 2. Tempatnya lebih

strategis

1. Pelayanan yang kurang

memuaskan. 2. Kebersihan

kurang menjamin 3. Rasa sambalnya

kurang memuasakan

Ayam Penyet Pas’ya Jalan Harmonika No2, Medan

1. Harganya terjangkau

2. Tempatnya strategis

1. Kuranh higienis karena lokasi langsung berhadapan dengan pasar besar 2. Kebersihan kurang terjamin.

ADS (Asli DAging Sapi) Jalan jamin

ginting,PadangBulan

1. Banyak menu makanan ynag disajikan

2. Letaknya strategis.

1. Harganya lebih mahal

2. Pelayanan kurang


(30)

tempat kurang nyaman.

2.5 Aspek Produksi

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan):

Tabel 2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong

No. Uraian Banyak @ JumlahHarga

1 Ayam 150 kg 18.000 2.700.000

2 Beras 180 kg 9.000 1.620.000

3 Minyak

Goreng

120 kg 10.000 1.200.000

4 Telur 1500 700 1.050.000

5 Bumbu

Masakan

100.000 3.000.000

6 Perlengkapan 430.000 430.000

7 Bahan Lain-lain

1.350.000 1.350.000

8 Tabung gas12 kg

2 tabung 80.000 160.000


(31)

2. Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

PRODUK

Gambar 2.6 Alur proses produksi 3. Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Tabel 2.7 Peralatan Produksi

Nama Peralatan Jumlah

Harga

1. Stelling Stainless

1.500.000 2. Peralatan Masak

a. tungku 500.000 -Ayam Penyet

-Nasi Goreng Ayam Penyet

-Aneka Jus Buah segar

Pemasakan Bahan Baku Produk Makanan & Minuman Penyajian kepada Konsumen Pengolahan Bahan Baku


(32)

b. penggorengan 1 unit 100.000 c. alat tiris 1 unit

30.000 d. penjepit 2 unit

40.000

e. sudip 30.000 f. talam & gilingan

50.000 g. peralatan makan

(sendok, piring, pisau, garp dan gelas)

1.500.000 h. botol saus dan kecap

25.000

i. penyaring khusus 450.000 j. rak piring 150.000

k. dandang 75.000

3.Meja dan Kursi

2.000.000

Total 6.450.000

4. Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon dan lain-lain


(33)

Tabel 2.8 Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Air /Lisrtik Rp 60.000,-

2. Telepon Rp 30.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 90.000,-

2.6 Analisis SDM

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

Untuk tahap awal pemilik membutuhkan empat orang tenaga kerja dan jika bisnis/usaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah tenaga kerjanya.Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik melihat dari tiga sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan , kita akan memantau durasi bekerjanya,tingkat pendidikan dan biaya pelatihan karyawan. Selain itu, tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih


(34)

pelanggan juga bisa termonitor. Sementara itu dari sisi efisiensi harus dilihat karyawan dengan keahlian tertentu.

2.6.1 Rencana Pengembangan Usaha. 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

3. Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.


(35)

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat.

2.7. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut :

A. Tabel 2.9 Sumber Pendanaan

Uraian Persentase (%) Jumlah

(a) (b) (c) (d) (e) (a + b + c +

d+e) 1. Modal

Sendiri

7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 35.000.000

2.Pinjaman 15.000.000 0 0 0 15.000.000

Jumlah (1+2) 50.000.000

B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Awal Tabel 2.10 Tabel Kebutuhan Pembiayaan

Uraian Jumlah

a. Sewa Tempat 6.000.000


(36)

c.Peralatan Masak 1.300.000

d. Peralatan Makan 1.500.000

e. Peralatan Lain lain 1.650.000

f. Meja Kursi 2.000.000

g. Biaya Operasional (Pembeliam Bahan

Baku,Bahan penolong dan perlengkapan)

11.510.000

h. pembiayaan lain lain 2.940.000

JUMLAH 27.200.000

C. Tabel 2.11 Tabel Bahan Baku dan Bhan Penolong kebutuhan selama 1 bulan

No. Uraian Banyak @ JumlahHarga

1 Ayam 150 kg 18.000 2.700.000

2 Beras 180 kg 9.000 1.620.000

3 Minyak

Goreng

120 kg 10.000 1.200.000

4 Telur 1500 700 1.050.000

5 Bumbu

Masakan

100.000 3.000.000

6 Perlengkapan 430.000 430.000

7 Bahan Lain-lain

1.350.000 1.350.000

8 Tabung gas12 kg

2 tabung 80.000 160.000

JUMLAH 11.510.000


(37)

No .

Jenis Biaya Kebutuhan Per Hari

Kebutuhan Per Bulan

Biaya Satuan Jumlah

Variable Cost

Bahan Baku dan Penolong

1. Ayam 5 kg 150 kg 18.000 2.700.000

2. Beras 6 kg 180 kg 9.000 1.620.000

3. Minyak Goreng 4 kg 120 kg 10.000 1.200.000

4. Telur 50 butir 1500 700 1.050.000

5. Bumbu Masakan 100.000 3.000.000

6. Perlengkapan 430.000 430.000

7. Bahan Lain-lain 1.350.000 1.350.000

8. Tabung gas12 kg 2 tabung 80.000 160.000

Total Variable Cost

11.510.000 Fixed Cost

10. Stelling Stainless 1.500.000 11. Peralatan Dapur

l. tungku 500.000 m. penggorengan 1 unit 100.000

n. alat tiris 1 unit 30.000 o. penjepit 2 unit 40.000 p. sudip 30.000 q. talam & gilingan 50.000 r. sendok,piring,pisau,

garpu dan gelas


(38)

s. botol saus dan kecap 25.000

t. penyaring khusus 450.000 u. rak piring 200.000

v. dandang 75.000

12. Meja dan Kursi 2.000.000 13. Gaji 4 Karyawan

@700.000

2800.000

14. Biaya air dan Listrik 90.000

15. Sewa Tempat 6.000.000 16. Promosi/iklan/spanduk 300.000

Total Fixed Cost 15.690.000


(39)

2.8. Rencana Arus Kas

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)

AYAM PENYET

UNTUK TAHUN 2012

Bln0 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln X

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 0 15.600 17.160 17.845 18.876 20.763 22.839 25.123 27.636 30.399 33.439 36.783 40.462

Penerimaan Pinjaman 15000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(40)

B. PENGELUARAN

Sewa Tempat 6000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian Bahan Baku 0 9570 10.048 10.550 11.077 11.630 12.211 12.821 13.462 14.135 14.841 15.583 16.362

Pembelian Bahan Pembantu 0 1350 1350 1350 1350 1350 1350 1350 1350 1350 1350 1350 1350

Promosi (iklan.spanduk) 300 0 300 0 300 0 300 0 300 0 300 0 300

Meja & Kursi 2000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Peralatan Masak 1300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Peralatan Makan 1000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Peralatan Lain Lain 1650 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Perlengkapan 0 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430


(41)

Alat Tulis Kantor 30 0 30 0 30 0 30 0 30 0 30 0 30

Transportasi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Listrik, Air, Telepon 0 90 100 90 95 95 95 90 100 95 95 100 95

Gaji Pegawai 4orang 0 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800 2800

Angsuran Pokok 0 1250 1250 1250 1250 1250 1250 1250 1250 1250 1250 1250 1250

Biaya Bunga 0 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sub Total Pengeluaran 12380 15850 16.668 16.830 17.692 17.915 18.826 19.101 20.082 19.145 21.456 21.873 22.977

C. SELISIH KAS 2620 (250) 492 1015 1184 2848 4013 6022 7554 11.254 11.983 14910 17.485

D. SALDO KAS AWAL 35000 37620 37370 37862 38877 40061 42909 46922 52944 60498 71752 83735 986


(42)

2.8. BEP (Break Even Point/Titik Pulang Impas)

BEP (Unit)

Analisis Break Even Point

Total Biaya Tetap = 15.690.000

Total Biaya Variabel = 11.510.000

Quantitas = 1500 (50 x 30 hari)

Variable Cost Per Unit = 11.510.000/1.500 pcs

= 7.673 = 7.700

Sales Price = Rp 9.000

Penjualan = Quantitas x Harga

= 1500 x 9.000 = Rp. 13.500.000

Estimasi BEP = Total fix Cost

Penjualan −Total Variabel Cost

= 15.690.000

13.500.000 – 11.510.000

=

15.690.000

19.90.000

= 7,8 Bulan Maka modal akan kembali pada bulan ke tujuh.


(43)

2.8.2 Laporan Keuangan

TABEL 2.13 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN AYAM PENYET

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 20% per tahun dan pengeluaran sebesar 10%)

Uraian

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

a. Sumber dana (in flow) 40.462.000 48.554.400 58.265.280 69.918.336 83.902.003 b. Penggunaan dana (out flow) 22.977.000 25.274.700 27.802.170 30.582.387 33.640.625

c. Arus kas bersih (net flow = a – b) 17.485.000 23.279.700 30.463.110 39.335.949 50.261.378

d. Keadaan kas awal 0 17.485.000 40.764.700 71.227.810 110.563.759


(44)

2.9 Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.

2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.

3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

2.9.1 Analisis Resiko Usaha

1. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

2. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

3. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.


(45)

4. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. 5. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah. 2.9.2 Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

2. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.

4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.


(46)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

3.1Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a. Ayam Penyet adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan sehat. Produk yang dihasilkan harganya relative murah sehingga target pasarnya tidak hanya berfokus pada satu kelompok individu saja tetapi produk ini dapat dikonsumsi semua orang.

b. Dengan melihat hasil analisis baik pasar, segmentasi pasar, keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha Ayam Penyet ini layak untuk dijalankan sebagai usaha yang tergolong sukses karena dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :

1.Lokasi usaha strategis dan banyak konsumen yang berminat untuk mengkonsumsi makanan ini khususnya anak kost yang tinggal disekitar tempat usaha.


(47)

2.Pangsa pasarnya besar dikarenakan harga produk terjangkau sehingga penghasilan/keuntungan tiap bulan meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan.

3.Modal awal akan kembali setelah bulan ke tujuh dengan saldo akhir bulan ketujuh sebesar Rp.51.698.000, sehingga tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk membalikkan modal awal.

4.Untuk usaha ini laba yang diperoleh setiap penjulan dapat ditaksir sekitar 20% perbulan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

5.Produk dari usaha ini merupakan produk makanan yang dibutuhkan masyarakat sehinnga tingkat konsumsi masyarakat tinggi dan permintaan akan produk akan meningkat sehingga keuntungan yang diperoleh semakin besar dan dapat mengembangkan usaha ini agar lebih maju.

c. Gambaran pasar untuk usaha Ayam Penyet sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.

d. Rencana arus kas usaha Ayam Penyet menjadi cerminan bahwa akan berkembangnya usaha ini. Usaha ini merupakan usaha yang menjanjikan untuk kedepannya.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L,2007. Management Edisi 6, Jakarta : Salemba Empat

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang, Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan, USU Press, Medan

Kotler,Philip and Kelvin Lane Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT. Indeks

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Bisnis Perencanaan dan Pengembangan, USU Press, Medan

Triwandhani, Diyah .Mengeruk Rupiah dari Bisnis Makanan, 2007 cet 1 Jakarta ; TransMedia


(1)

2.8.2 Laporan Keuangan

TABEL 2.13 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN AYAM PENYET

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 20% per tahun dan pengeluaran sebesar 10%)

Uraian

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

a. Sumber dana (in flow) 40.462.000 48.554.400 58.265.280 69.918.336 83.902.003

b. Penggunaan dana (out flow) 22.977.000 25.274.700 27.802.170 30.582.387 33.640.625

c. Arus kas bersih (net flow = a – b) 17.485.000 23.279.700 30.463.110 39.335.949 50.261.378

d. Keadaan kas awal 0 17.485.000 40.764.700 71.227.810 110.563.759


(2)

2.9 Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh

kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.

2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.

3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

2.9.1 Analisis Resiko Usaha

1. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan

terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

2. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak

tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

3. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu


(3)

4. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

5. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

2.9.2 Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi

ketika perekonomian tidak stabil.

2. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat

dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.

4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati


(4)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

3.1Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a. Ayam Penyet adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan

masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan sehat. Produk yang dihasilkan harganya relative murah sehingga target pasarnya tidak hanya berfokus pada satu kelompok individu saja tetapi produk ini dapat dikonsumsi semua orang.

b. Dengan melihat hasil analisis baik pasar, segmentasi pasar,

keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha Ayam Penyet ini layak untuk dijalankan sebagai usaha yang tergolong sukses karena dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :

1.Lokasi usaha strategis dan banyak konsumen yang berminat untuk

mengkonsumsi makanan ini khususnya anak kost yang tinggal disekitar tempat usaha.


(5)

2.Pangsa pasarnya besar dikarenakan harga produk terjangkau sehingga penghasilan/keuntungan tiap bulan meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan.

3.Modal awal akan kembali setelah bulan ke tujuh dengan saldo

akhir bulan ketujuh sebesar Rp.51.698.000, sehingga tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk membalikkan modal awal.

4.Untuk usaha ini laba yang diperoleh setiap penjulan dapat ditaksir sekitar 20% perbulan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

5.Produk dari usaha ini merupakan produk makanan yang

dibutuhkan masyarakat sehinnga tingkat konsumsi masyarakat tinggi dan permintaan akan produk akan meningkat sehingga keuntungan yang diperoleh semakin besar dan dapat mengembangkan usaha ini agar lebih maju.

c. Gambaran pasar untuk usaha Ayam Penyet sangat menjanjikan karena

ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.

d. Rencana arus kas usaha Ayam Penyet menjadi cerminan bahwa akan

berkembangnya usaha ini. Usaha ini merupakan usaha yang menjanjikan untuk kedepannya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L,2007. Management Edisi 6, Jakarta : Salemba Empat

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang, Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan, USU Press, Medan

Kotler,Philip and Kelvin Lane Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT. Indeks

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Bisnis Perencanaan dan Pengembangan, USU Press, Medan

Triwandhani, Diyah .Mengeruk Rupiah dari Bisnis Makanan, 2007 cet 1 Jakarta ; TransMedia