Data Usaha Data Pemilik Proyeksi Keuangan Sewa Tempat 6.000.000 Promosi Iklan 300.000 Peralatan Masak 1.300.000 Peralatan Makan 1.500.000 Peralatan Lain lain 1.650.000 Meja Kursi 2.000.000 pembiayaan lain lain 2.940.000

BAB II PEMBAHASAN

Di dalam suatu usaha seorang pemilik harus memiliki data usaha yang meliputi nama pemilik, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat usaha, nomor telepon, serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari usaha yang penulis rencanakan.

2.1 Data Usaha

1. Nama Perusahaan 2. Bidang Usaha 3. Jenis Produk Jasa 4. Alamat Perusahaan 5. Nomor TeleponHP 6. Alamat Email Ayam Penyet surya Rumah Makan Ayam Penyet Jalan Djamin Ginting No 766, Pasar I Padang Bulan Medan 081375040756 hardinasuryasilabanyahoo.com www.ayampenyet_surya.com 7. Situs Web 8. Mulai Berdiri 9. Bank Perusahaan

2.2 Data Pemilik

1. Nama 2. Jabatan 3. Tempat dan tanggal Lahir 4. Alamat Rumah 5. Nomor Telepon 6. Alamat Email 7. Pendidikan Terakhir Januari 2012 Bank BNI Hardina Surya Silaban Pimpinanpemasak Sibolga, 07 Januari 1990 Jalan Djamin Ginting, Pasar I Padang Bulan , Medan 081375040756 hardinasuryasilabanyahoo.com Diploma III

2.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Usaha Ayam Penyet 2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran

2.4.1 Produk yang dihasilkan a

. Ayam Penyet Yaitu makanan tradisional ayam yang di penyetkandilumetkan yang diatasnya berlumur sambal yang disajikan dengan daun kemangi, kol,tempetahu dan timun sebagai pelengkap. Karyawan 1 Martin Karyawan 4 Simon Karyawan 2 Jhosua Karyawan 3 Gabriel Pimpinan Hardina Surya Silaban Gambar 2.2 Gambar Ayam Penyet 1. Resep Bahan Ayam Penyet : a. 1 ekor ayam berukuran kecil, potong menjadi empat bagian b. 300 ml air c. 2 lembar daun salam d. minyak goreng secukupnya untuk menggoreng

2. Resep Bumbu Ayam Penyet haluskan :

a. 4 siung bawang putih b. 12 sendok tek ketumbar c. 1 cm kunyit d. 3 cm jahe e. 3 cm lengkuas f. 1 12 sendok teh garam

3. Resep Bahan Sambal Ayam Penyet :

a. 3 butir bawang merah b. 1 siung bawang putih c. 6 buah cabai merah keriting d. 5 buah cabai rawit merah e. 12 buah tomat f. 1 sendok makan terasi goreng g. 12 sendok teh garam h. 1 sendok makan irisan gula merah i. 1 ikat kemangi, ambil daunnya j. 2 buah jeruk limau, belah dua

4. Cara Memasak Ayam Penyet :

a. Lumuri ayam dengan bumbu yang dihaluskan. Tambahkan daun salam dan air. Masak hingga daging ayam empuk. Angkat dan sisihkan. b. Goreng daging ayam hingga matang. Angkat dan tiriskan. c. Sambal : Tumis bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat hingga layu. Haluskan bersama terasi, garam, dan gula. Tambahkan air jeruk limau dan daun kemangi. Aduk rata. d. Letakkan ayam goreng di atas sambal. Penyet-penyet hingga sambal menempel pada daging ayam. b . Aneka Minuman Menyajikan minuman jus buah segar dan minuman-minuman ringan lainnya seperti : 1. Jus Melon 2. Jus Sirsak 3. Jus Semangka 4. Jus Terong Belanda 5. Jus Pokat 6. Teh Manis Dingin 7. Teh Manis Panas 8. Teh Botol Sosro Gambar 2.3 Gambar Aneka Minum 2. 4.2 Keunggulan Produk Adapun produk yang ditonjolkan pada Rumah Makan Ayam Penyet ini ialah Ayam Penyetnya karena Ayam Penyetnya menghasilkan cita rasa yang berbeda dari yang lain yaitu terdapat pada rasa sambalnya. Ayam Penyet disajikan dengan tiga pilihan sambal dengan tingkat kepedasan yang berbeda. Tujuannya, agar bisa membuat pelanggan ketagihan saat menyantapnya walaupun tidak tahan pedas. Sedangkan produk makanan yang lain seperti nasi goreng ayam penyet disajikan untuk melengkapi produk utamanya agar lebih banyak pilihan menu makanan karena selera konsumen yang berbeda beda. Selain itu di Rumah makan ini juga menyediakan aneka minuman seperti jus buah segar yang terbuat dari 100 buah asli tanpa pemanis buatan sehingga jus-jus buah segar tersebut baik untuk dikonsumsi karena banyak mengandung vitamin,serta harganya juga terjangkau.

2.4.3 Gambaran Pasar

Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap tingkat konsumsinya, khususnya pada menu makanan yang sehat,bergizi,dan terjangkau harganya maka saya optimis bisnis makanan yang dipasarkan akan berkembang pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun jenis makanan yang ditawarkan sebagai berikut 1. Ayam Penyet Biasa Rp. 9.000 2. Ayam Penyet+ Nasi Putih Rp. 12.000 3. Nasi Goreng Ayam Penyet Rp. 15.000 4. Aneka Jus Buah Segar Rp. 7.000 5. Teh Manis PanasDingin Rp. 3.000 6. Teh botol Sosro Rp. 3.000 Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 50 porsi,berarti dalam sebulan dapat dijual 1500 porsi 50 porsi x 30 hari , jadi dalam setahun permintaan konsumen sebesar 18000 porsi yaitu 1500 porsi x 12 bulan. Maka peningkatan permintaan tiap tahun menjadi 18000 x 20 = 3600 porsi, sehingga untuk tahun berikutnya dapat dihasilkan 21600 porsi yaitu berasal dari 18000 + 3600, demikian akumulasi tahun berikutnya. Berikut ini disajikan table proyeksi permintaan konsumen dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 Tabel 2.1 Proyeksi Permintaan Konsumen Tahun PerkiraanPermintaan dalam porsi 2012 18000 2013 21600 2014 25920 2015 31104 2016 37325

a. Kegiatan promosi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Membuat selebaran atau brosur yang kemudian menyebarkannya disekitar kampus, kos-kosan,kantor atau tempat tempat umum lainnya agar bisnis yang kita buat diketahui orang banyak. 2. Melalui advertising yaitu pemasangan iklan di media massa khususnya dikoran berita seperti waspada,analisa,medan bisnis maupun sumut pos. 3. Memberitahukan kepada kawan-kawan , relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berkunjung. 4. Menyebarkan kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis yang baru dibuka. 5. Memberikan garatis soft drink pada setiap pembelian makanan diatas Rp.50.000 6. Membuat akun Facebook dan Twitter sehingga lebih mudah dikenal oleh banyak orang.

2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasara sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka membentuk suatu apasar sasaran. Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha ayam penyet inipun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar Ayam Penyet ini terdiri beberapa faktor: Faktor Geografis : Jl.Djamin Ginting No 766 Pasar I Padang Bulan Medan Faktor Demografis : a. Usia : Segala Usia b. Jenis Kelamin : pria dan wanita c. Agama : Semua agama d. Pendapatan : Rp.500.000bulan bagi pekerja Bidikan pasar di sekitar kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Daerah kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda. Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak kos biasanya lebih munyukai hal-hal yang berbau cepat dalam penyajian cepat saji serta dapat pula sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari. Usaha ayam penyet ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya. Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah. Produk Ayam Penyet disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat terjangkau.

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu Negara sedang membaik maka permintaan akan barang jasa masyarakat terhadap barang dan jasa akan lebih tinggi. Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu bisnis ataupun perusahaan yang menjual barang jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Apabila dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan. Diperkirakan untuk kawasan Pasar I padang Bulan ini terdapat 120.000 orang penduduk. Dan untuk di area sekitar kampus jumlah terbanyak adalah mahasiswaanak kos. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda maka permintaan akan produk akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya hari-hari besar,pada saat bulan ramadhan,dan malam minggu. Dan untuk peningkatan usaha Ayam Penyet ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga sebesar 8 pertahun yaitu sekitar 10 per bulan. Maka dari itu naik turunnya suatu tingkat suku bunga tmempengaruhi biaya pendanaan bisnis ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, untuk langkah awal modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan pinjaman dari bank yaitu sebesar Rp. 15.000.000 dengan bunga 8, maka cicilan perbulan sebesar Rp. 1.250.000 dengan bunga Rp. 100.000 Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha ini. Adanya inflasi cukup mempengaruhi biaya operasional dari suatu usaha yang diakibatkan naiknya biaya pasokan dan bahan baku serta gaji para karyawan. Tingkat inflasi yang terus menaik akan berdampak bagi suatu usaha tersebut yang akan menaikkan harga pokok penjualan. Ini akan menyebabkan turunnya akan permintaan dari produk yang ditawarkan.

2.4.6 Proyeksi Penjualan Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Ayam Penyet Per Hari

No Nama Menu Banyak Unit Jumlah Harga Rp 1 Ayam Penyet Biasa 5 9.000 45.000 2 Ayam Penyet + Nasi 20 12.000 240.000 3 Ayam Penyet + Nasi Goreng 10 15.000 150.000 4 Aneka Jus 10 7.000 70.000 5 Aneka Minuman 5 3.000 15.000 Total 50 520.000 TABEL 2.3 PROYEKSI PENJUALAN AYAM PENYET SELAMA SATU TAHUN No Bulan Penjualan Porsi 1 Januari 1500 2 February 1524 3 Maret 1548 4 April 1530 5 Mei 1542 6 Juni 1600 7 Juli 1620 8 Agustus 1655 9 September 1704 10 Oktober 1695 11 November 1758 12 Desember 1786 Keterangan Tabel : Peningkatan proyeksi penjualan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 10 per bulan tetapi sewaktu waktu penjualan dapat mengalami penurunan yang disebabkan oleh selera dari masyarakat yang berbeda-beda. Dari gambar table 2.3 di atas memperlihatkan peningkatan permintaan setiap bulannya dari penjualan Ayam Penyet ini. Pada bulan Januari permintaan sebanyak 1500 porsi yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 50 porsi dan akan terus naik tiap bulannya. Ini dapat disebabkan hadirnya ayam penyet dengan tampilan dan konsep yang berbeda dapat menembus pasar kuliner dan dapat bersaing dengan produk yang sejenis maupun yang berbeda. Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya. Tabel 2.4 Proyeksi penjualan 5 tahun kedepan Tahun Perkiraan Penjualan dalam porsi 2012 18000 2013 21600 2014 25920 Berikut hasil dari peningkatan permintaan selama satu tahundalam bentuk grafik : Gambar 2.4 Grafik Proyeksi Penjualan Selama Setahun Selain itu penulis juga menyajikan hasil peningkatan penjualan Selama lima tahun mendatang dalam bentuk diagram : 2015 31104 2016 37325 Gambar 2.5 Diagram Proyeksi Penjualan Selama Lima Tahun 2.4.7 Analisis Pesaing Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 lima kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha Ayam Penyet ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti Ayam Bakar,Ayam Kremes,maupun Ayam Presto. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan ayam Penyet ini.

2. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada

Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha Ayam Penyet ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kampus sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Dalam usaha Ayam Penyet ini yang menentukan harga berada di tangan usaha Ayam Penyet, ini disebabkan usaha ini hadir untuk pertama kalinya di Medan dengan ciri khas sambalnya yang menyajikan tiga pilihan sambal dan belum ada pesaing yang memiliki ciri-ciri dan konsep yang sama dengan yang ditawarkan oleh Ayam Penyet ini.

4. Saluran Distribusi

Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk Ayam Penyet pada moment yang tepat bagi konsumen, dan juga akan tersedianya produk Ayam Penyet di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial. Makanan seperti Ayam Penyet ini adalah salah satu makanan ringan, alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan Ayam Penyet ini hanya menggunakan 1 satu saluran distribusi. Tabel 2.5 Keunggulan dan Kelemahan Pesaing Pesaing Keunggulan Kelemahan Ayam Penyet KQ5 Jalan Djamin Ginting 1. Pilihan menu makanannya beraneka ragam. 2. Tempatnya lebih strategis 1. Pelayanan yang kurang memuaskan. 2. Kebersihan kurang menjamin 3. Rasa sambalnya kurang memuasakan Ayam Penyet Pas’ya Jalan Harmonika No2, Medan 1. Harganya terjangkau 2. Tempatnya strategis 1. Kuranh higienis karena lokasi langsung berhadapan dengan pasar besar 2. Kebersihan kurang terjamin. ADS Asli DAging Sapi Jalan jamin ginting,PadangBulan 1. Banyak menu makanan ynag disajikan 2. Letaknya strategis. 1. Harganya lebih mahal 2. Pelayanan kurang memuaskan dan tempat kurang nyaman.

2.5 Aspek Produksi 1.

Bahan Baku dan Bahan Penolong Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan: Tabel 2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong No. Uraian Banyak JumlahHarga 1 Ayam 150 kg 18.000 2.700.000 2 Beras 180 kg 9.000 1.620.000 3 Minyak Goreng 120 kg 10.000 1.200.000 4 Telur 1500 700 1.050.000 5 Bumbu Masakan 100.000 3.000.000 6 Perlengkapan 430.000 430.000 7 Bahan Lain- lain 1.350.000 1.350.000 8 Tabung gas12 kg 2 tabung 80.000 160.000 JUMLAH 11.510.000

2. Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif. PRODUK Gambar 2.6 Alur proses produksi

3. Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan. Tabel 2.7 Peralatan Produksi Nama Peralatan Jumlah Harga 1. Stelling Stainless 1.500.000 2. Peralatan Masak a. tungku 500.000 - Ayam Penyet - Nasi Goreng Ayam Penyet - Aneka Jus Buah segar Pemasakan Bahan Baku Produk Makanan Minuman Penyajian kepada Konsumen Pengolahan Bahan Baku b. penggorengan 1 unit 100.000 c. alat tiris 1 unit 30.000 d. penjepit 2 unit 40.000 e. sudip 30.000 f. talam gilingan 50.000 g. peralatan makan sendok, piring, pisau, garp dan gelas 1.500.000 h. botol saus dan kecap 25.000 i. penyaring khusus 450.000 j. rak piring 150.000 k. dandang 75.000 3.Meja dan Kursi 2.000.000 Total 6.450.000

4. Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak lay-out yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon dan lain-lain Tabel 2.8 Sarana Penunjang Jenis Biaya Jumlah Biaya 1. Air Lisrtik Rp 60.000,- 2. Telepon Rp 30.000,- Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 90.000,-

2.6 Analisis SDM

Perencanaan tenaga kerja langsung TKL, juga perlu memperhatikan hal- hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini. Untuk tahap awal pemilik membutuhkan empat orang tenaga kerja dan jika bisnisusaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah tenaga kerjanya.Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik melihat dari tiga sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan , kita akan memantau durasi bekerjanya,tingkat pendidikan dan biaya pelatihan karyawan. Selain itu, tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih pelanggan juga bisa termonitor. Sementara itu dari sisi efisiensi harus dilihat karyawan dengan keahlian tertentu.

2.6.1 Rencana Pengembangan Usaha.

1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

3. Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.

4. Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat.

2.7. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut :

A. Tabel 2.9 Sumber Pendanaan

Uraian Persentase Jumlah a b c d e a + b + c + d+e 1. Modal Sendiri 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 35.000.000 2.Pinjaman 15.000.000 0 15.000.000 Jumlah 1+2 50.000.000

B. Kebutuhan PembiayaanModal Investasi Awal

Tabel 2.10 Tabel Kebutuhan Pembiayaan Uraian Jumlah

a. Sewa Tempat 6.000.000

b. Promosi Iklan 300.000

c.Peralatan Masak 1.300.000

d. Peralatan Makan 1.500.000

e. Peralatan Lain lain 1.650.000

f. Meja Kursi 2.000.000

g. Biaya Operasional Pembeliam Bahan Baku,Bahan penolong dan perlengkapan 11.510.000

h. pembiayaan lain lain 2.940.000

JUMLAH 27.200.000

C. Tabel 2.11 Tabel Bahan Baku dan Bhan Penolong kebutuhan

selama 1 bulan No. Uraian Banyak JumlahHarga 1 Ayam 150 kg 18.000 2.700.000 2 Beras 180 kg 9.000 1.620.000 3 Minyak Goreng 120 kg 10.000 1.200.000 4 Telur 1500 700 1.050.000 5 Bumbu Masakan 100.000 3.000.000 6 Perlengkapan 430.000 430.000 7 Bahan Lain- lain 1.350.000 1.350.000 8 Tabung gas12 kg 2 tabung 80.000 160.000 JUMLAH 11.510.000

D. Total Cost Tabel 2.12

No . Jenis Biaya Kebutuhan Per Hari Kebutuhan Per Bulan Biaya Satuan Jumlah Variable Cost Bahan Baku dan Penolong 1. Ayam 5 kg 150 kg 18.000 2.700.000 2. Beras 6 kg 180 kg 9.000 1.620.000 3. Minyak Goreng 4 kg 120 kg 10.000 1.200.000 4. Telur 50 butir 1500 700 1.050.000 5. Bumbu Masakan 100.000 3.000.000 6. Perlengkapan 430.000 430.000 7. Bahan Lain-lain 1.350.000 1.350.000 8. Tabung gas12 kg 2 tabung 80.000 160.000 Total Variable Cost 11.510.000 Fixed Cost 10. Stelling Stainless 1.500.000 11. Peralatan Dapur l. tungku 500.000 m. penggorengan 1 unit 100.000 n. alat tiris 1 unit 30.000 o. penjepit 2 unit 40.000 p. sudip 30.000 q. talam gilingan 50.000 r. sendok,piring,pisau, garpu dan gelas 1.500.000 s. botol saus dan kecap 25.000 t. penyaring khusus 450.000 u. rak piring 200.000 v. dandang 75.000 12. Meja dan Kursi 2.000.000 13. Gaji 4 Karyawan 700.000 2800.000 14. Biaya air dan Listrik 90.000 15. Sewa Tempat 6.000.000 16. Promosiiklanspanduk 300.000 Total Fixed Cost 15.690.000 Total Cost 27.200.000

2.8. Rencana Arus Kas