72 Hidayatullah. Diantaranya oleh Agus Laswantianto, dengan
judul Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Pada PT.Distriversa Buanamas Dengan Metodologi Berorientasi
Objek.
4.1.2 Identifikasi Masalah
Sistem penjualan PT. Jump, di awali dengan pemberian data barang berupa dokumen kertas oleh karyawan PT. Jump. Setelah
pelanggan selesai membuat surat pesanan, surat pesanan diberikan kepada pihak PT. Jump. Divisi gudang segera menyiapkan jumlah
dan barang sesuai surat pesanan. Pada saat penyiapan barang, surat pesanan yang diterima tidak sesuai dengan stok barang di PT. Jump.
Penyebabnya adalah data barang yang diberikan kepada pelanggan tidaklah update. Tidak updatenya data barang karena, proses pesanan
yang tidak langsung terhubung dengan manajemen data barang. Dalam hal pemesanan barang, pelanggan memerlukan data
barang yang tersedia, yaitu jenis dan jumlah barang yang disediakan perusahaan. Para pelanggan mendapatkan data barang tersebut dari
divisi sales. Sedangkan data barang yang dibawa oleh divisi sales tersebut, tidaklah selalu update. Hal ini menyebabkan pelanggan
sering mengulang pemesanan agar barang yang diminta sesuai. Para pelanggan memesan barang dengan cara manual, yaitu
membuat surat pemesanan dan memberikannya kepada staff perusahaan divisi sales. Kemudian divisi sales akan memberikan
surat pemesanan ke bagian logistik untuk diproses lebih lanjut.
73 Surat pesanan sering datang terlambat, dikarenakan prosedur
PT. Jump mewajibkan divisi sales perusahaan ini berada di toko untuk mengawasi barang perusahaan ini di toko-toko pelanggan.
Keterlambatan surat pesanan secara langsung mempengaruhi proses pengiriman. Proses pengiriman menjadi ikut terlambat sehingga
datangnya barang pesanan ke toko pelanggan akan mengakibatkan penalti berupa denda terhadap perusahaan ini. Rentang waktu
pengiriman barang hanya satu minggu sejak pemesanan barang diserahkan kepada divisi sales. Selain pembengkakan biaya akibat
denda, pembengkakan biaya juga diakibatkan biaya pengemasan, karena jangka waktu datangnya surat pemesanan dengan jatuh tempo
pengiriman lebih sempit. Hal ini membutuhkan tenaga karyawan untuk pengemasan barang yang lebih banyak, untuk mengejar
tanggal jatuh tempo pengiriman. PT. Jump belum memiliki standar dalam pencatatan dan
penyimpanan data seperti data faktur, data surat jalan, data barang, dan data retur. Pembuatan data tersebut masih menggunakan
MS.Word atau Excel. Sehingga data yang telah diproses dan disimpan oleh seorang karyawan, akan sulit untuk diakses atau
ditemukan kembali oleh karyawan lain. Pelanggan PT. Jump sering mengajukan kritik dan saran
melalui telpon atau e-mail. Sebagian besar penyebab saran dan kritik tersebut karena pesanan barang yang bermasalah. Data-data kritik
74 dan saran tersebut tidak dicatat karena belum ada penyimpanan
khusus untuk data-data kritik dan saran
4.1.3 Ruang Lingkup Sistem