perkara tersebut secara bersama-asma, kaena gugatan harta bersama tersebut bersifat assessor atau menempel dengan gugatan perceraian,
artinya apabila gugatan perceraian ditolak maka gugatan harta bersama pun ditolak dan sebaliknya apabila gugatan perceraian
diterima maka gugatan harta bersama pun diterima.’
B. Penentuan Status Harta Bercerai Akibat Perceraian Di Pangadilan Agama
Harta bersama antara suami isteri baru dapat dibagi apabila hubungan perkawinan terputus baik terputusya secara perceraian
maupun karena kematian. Manurut ketentuan pasal 96 ayat 1 KHI dijelaskan :”separuh harta bersama menjadi hak pasangan yang hidup
lebih lama “.dan dalam pasal selanjutnya yaitu pasal 97 KHI menegaskan :”janda atau dua cerai hidup masing-masing berhak
mendapat seperdua dari harta bersama sepanjang tidak ditemukan lain dalam perkasinan”.
Berdasarkan ketentuan pasal 88 KHI “apabila terjadi perselisihan antara suami isteri tentang harta bersama, maka
penyelesaian perselisihan itu diajukan keapda pengadilan agama”. Sebelum harta bersama dibagi antara suami isteri, maka
terselbih dahulu harus dipasitkan bahwa harta suami isteri terseut, bernar-benar termsuk harta besama, walaupun dalm pasal 35 ayat 1
undang-undangn no. 1 tahun 1974
Tentang perkawinan sudah dijelaskan, bahwa segala harta yang diperoleh selama perkawinan dengan sendirinya menurut hukum
menjadi harta bersama. Akan tetapi pada kenyataanya tidak sesederhana itu penerapannya diperlukan analisis dan keterampilan
pengadilan dalam menentukan harta bersama.
61
Oleh karena itu berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di pengadilan agama Jakarta selatan mengenai penentuan
status harta bersama akibat perceraian, bahwa pada dasarnya hakim dalam menentukan suatu harta itu termasuk harta bersama yang harus
dibagi dua antara suami isteri. Para hakim di pengadilan agama tersebut berpedoman atau berpatokan pada beberapa hal, yaitu :
a Harta tersebut dibeli selama masa perkawinan. Tanpa mempersoalkan apakah harta tersebut isteri atau suami
yang memberli, harta tersebut terdaftar atas nama isteri atau suami dan dimana itu terletak.
b harta Yang diberli dan dibangun sesudah perceraian yang dibiayai dari harta bersma. Misalnya suami isteri selama
perkawinan berlangsung mempunyai harta dan uang simpanan. Kemudian terjadi perceraian, sedangkan harta
dan uang tersebut belum diberikan yang kebetulan dikuasai oleh suami, kemudian oleh suami harta itu dipergunakan
untuk membangun atau membeli rumah maka rumah tersebut termasuk harta bersama.
61
Sayuti Thalib, op.cit, h 87
c Harta yang dapat dibuktikan bahwa harta tersebut diperoleh selama perkawinan. Sebagai contoh : dalam
perkara harta bersama, tergugat selalu menagjukan bantahan bahwa harta yang digugat bukan harta bersama
tatapi milik pribadi dan tergugat telah mengajukan hak kepemilikannya berdasarkan pada buku pembelian warisan
dan hibah. Dalam hal ini menjadi patokan untuk menentukan harta bersama didasarkan pada kemampuan
dan keberhasilan penggugat membuktikan bahwa harta yang digugat benar-benar diperolah selama perkawinan
dan perolehannya berasal dari uang pribadi. d Segala penghasilan pribadi suami isteri, berdasarkan hal-
hal tersebut di atas seorang hakim dapat menentukan apakah harta yang disebutkan oleh penggugat benar-benar
termasuk harta bersama atau bukan. Setelah hakim mengetahui bahwa harta tersebut benar-bernar harta
bersama, kemudian hakim dapat membagikan harta bersama tersebut kepada suami istei secara adil,
berdasarkan ketentuan pasal 96 dan 97 kompilasi hukum islam yang telah dijelaskan diatas.
C. Analisis penulis