Cara Mengajukan Gugat Perceraian Yang Dibarengi Dengan Guagatan Harta Bersama

A. Penyelesaian Perkara Perceraian Bersamaan Dengan Gugatan Harta Bersama

1. Cara Mengajukan Gugat Perceraian Yang Dibarengi Dengan Guagatan Harta Bersama

Kebolehan menggabungkan gugatan atau permohonan perceraian dengan tuntutan pembagian harta bersma diatur dalam unadng-undang no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama. Untuk cerai talak diatur dalam pasal 66 ayat 5 yaitu :”permohonan soal penguasaan anak, nafkah anak, nafkah isteri dan harta bersama suami isteri dapat diajukan bersama-sama dengan permohonan cerai talak ataupun sesudah ikrar talak diucapkan. 57 Sedangkan dalam cerai gugat diatur dalam psal 86 ayat 1 yaitu : “gugatan soal penguasaan anak, nafkah anak, nafkah isteri dan harta bersama suami isteri dapat diajukan bersama-sama dengan gugatan perceraian ataupun sesudah perceraian memperoleh kekuatan hukum tetap” Adanya pasal-pasal tesebut memberi pilihan kepada suami atau isteri yang akan bercerai, apakah akan menggabung megnkomulasi gugatan datu permohonan cerai dengan tuntutan harta bersama atau mengajukan gugatan secara 57 M. Yahya Harahap, Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama, Jakarta : Sinar Grafika, 2001, ed Ke-2 cet. Ke-1. h 193 tersendiri setelah perceraian diputus dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Dalam hal ini apabila suami isteri akan menggabung mengkomulasi gugatannya, maka gugatan tersebut harus diformulasi secara tepat dan benar sesuai dengan kekuatan undang-undang. Sebelum gugatan diajukan ke pangadilan agama terlebih dahulu akan dijelaskan bagaimana gugatan perceraian apabila dibarengi dengan gugatan harta bersama. Maksud formulasi gugat adalah rumusan dan sistematika gugat yang tepat menurut hukum dan prkatek peradilan. 58 Di dalam HIRR.BG tidak diatur secara tegas tentang cara pembuatan surat gugatan. Oleh karena itu format dan redaksinya teragantung dari duduk perkara masing-msing. Ada dua model atau bentuk gugatan perceraian yaitu bentuk gugatan atau permohonan, cerai atau gugat adalah bentuk gugatan yang diajukan oleh isteri, sedangkan cerai permohonan adalah bentuk gugatan yagn diajukan oleh suami. Akan tetapi dalamf formulasi gugat baik gugat permohonan maupun gugat cerai tidak ada perbedaan masing-masing harus disusun menurut sistematik yang tepat dan memenui syarat, yaitu : a. mencantumkan tanggal gugatan 58 Ibid., h. 194 b. mencantumkan alamat ketua pengadilan c. mencatumkan identitas dan kedudukan pihak-pihak yang berperkara d. mencantumkan posita atau dalil gugat e. merumuskan hal-hal yang bersifat assessor f. mencantumkan permintaan untuk dipanggil dan diperiksa g. mencantumkan petitum gugat Oleh karena itu berdasarkan sistematika formulasi gugat di atas, bila dikaitkan dengan pasal 86 ayat 1 undang-unadng no. 7 tahun 1989 tenang peradilan agama yang memperbolehkan gugat perceraian digabung dengan tuntutan harta bersama. Maka formulasi gugat harus disusun secara sisitematik. Dimulai dari perumusan gugat perceraian berserta dalil dan alas an yang dibenarkan oleh pasal 19 peraturan pemerintah no.9 tahun 1975 jo tentang pelaksnaan undang-undang no. 1 penjelasan pasal 39 undang-undang no. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan pasal 116 KHI. Menyusul kemudian gugatan mengenai tuntutan pembagian harta bersama yang disertai dengan alas an dan dalil- dalil gugatannya dengan menyebutkan satu persatu apa saja harta bersama yang harus di bagi. Kealpaan merinci secara jelas satu persatu harta bersama dalam posita gugat menyebabkan gugatan tidak dapat diterima karena dianggap tidak jelas. Begitu pula mengenai perumusan pentitum gugat, harus berurut sesuai dengan sistematika formulasi gugat. Dimulai ari petitum gugat perceraian, disusul kemudian dengan petitum pembagian harta bersama. Petitum yang tidak teratur dan tidak sesuai urutannya dengan posita gugat dapat mengakibatkan gugat dianggap tidak sejalan dengan posita gugat sehingga gugatan tersebut tidak dapat diterima. 59 Hal itu pula dikemukakan oleh bapak Muhammad abduh, seorang haim di pengadilan agama Jakarta selatan. Beliau mengemukakan bahwa :”seseorang yang akan mengajukan gugatan atau permohonan cerai ke pengadilan agama, maka gugatannya tersebut harus di formulasikan secara tepat dan sistematik sesuai dengan undang-undang”. Dan masih menurut beliau Apabila gugatannya itu dibarengi dengan gugat harta bersama komulasi objektif, maka di dalam positanya harus disusun secara tepat dimulai dari pencantuman gugatan pokok yaitu, gugatan perceraian beserta alasannya, baru kemudian menyusul gugatan yang bersifat assessor dalam hal ini gugat harta bersama diserai dengan menyebutkan satu persatu harta bersama. Begitu juga dalam petitum gugat harat bersama harus sesuai dengan sejalan dengan postia. Karena jika tidak maka gugatan tersebut akan mengandung cacat abscur libel. 60 Demikian bentuk formulasi gugatan perceraian apabila digabung dengan pembagian harta bersama yang tepat dan memenuhi syarat. Kemudian penggugat dapat mengajukannya ke pengadilan agama.

2. Cara Pemeriksaan Dan Penyelesaian Perkara Perceraian Bersamaan Dengan Gugatan Harta Bersama

Dokumen yang terkait

Penyelesaian Harta Bersama Gugatan Pasca Perceraian Di Pengadilan Jakarta Selatan

0 8 90

Penyelesaian gugatan harta bersama pasca perceraian di pengadilan agama Jakarta Timur

0 6 82

Penyelesaian Harta Bersama Dalam Perceraian (Analisis Terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta Perkara No: 126/Pdt.G/2013/PTA.JK)

2 18 0

Penerapan Hermeneutika Hukum di Pengadilan Agama Dalam Penyelesaian Sengketa (Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Bekasi Tentang Harta Bersama)

0 12 172

PROSES PENYELESAIAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA SUAMI ISTERI DALAM PERKAWINAN SETELAH BERCERAI (Studi Kasus di Pengadilan Agama Karanganyar) Proses Penyelesaian Pembagian Harta Bersama Suami Isteri Dalam Perkawinan Setelah Bercerai (Studi Kasus di Pengadila

0 3 19

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA SUAMI ISTERI Proses Penyelesaian Pembagian Harta Bersama Suami Isteri Dalam Perkawinan Setelah Bercerai (Studi Kasus di Pengadilan Agama Karanganyar).

3 12 11

BERSAMA SETELAH BERCERAI” (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA) Proses Penyelesaian Perkara Perebutan Harta Bersama Setelah Bercerai Studi Kasus di Pengadilan Agama Surakarta.

0 3 17

PROSES PENYELESAIAN PERKARA PEREBUTAN HARTA BERSAMA SETELAH BERCERAI Proses Penyelesaian Perkara Perebutan Harta Bersama Setelah Bercerai Studi Kasus di Pengadilan Agama Surakarta.

0 4 12

PENDAHULUAN Proses Penyelesaian Perkara Perebutan Harta Bersama Setelah Bercerai Studi Kasus di Pengadilan Agama Surakarta.

0 2 12

PEMBAGIAN HARTA BERSAMA AKIBAT DARI PERCERAIAN (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kota Surakarta) Pembagian Harta Bersama Akibat Dari Perceraian (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Kota Surakarta).

0 2 19